 |
Menggambarkan suasana suram, suasana yang tak terdamaikan bagi orang-orang yang menjadi korban zaman yang tak berbelaskasihan. Dalam perkembangan kesusastraan Indonesia, novel ini merupakan salah satu novel yang mencoba untuk merekam gambaran situasi Indonesia sesudah perang dengan segala akibatnya.
...
Dilihat: 4032 kali
Kampung Sawa digunakan bahasa asmat Sawa.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek asmat Sawa merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan sebesar 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya bahasa asmat Bets Mbup, asmat Safan (asmat Pantai), asmat Sirat, dan asmat Unir Sirau. ...
Dilihat: 4024 kali
Tentang bahasa Makassar telah dilakukan dengan rincian sebagai berikut. 1) Preposisi Bahasa Makassar (1998)
2) Penanda Waktu dalam Bahasa
Makassar (1998)
3) Ungkapan Kasipalli dalam
Bahasa Makassar (2003) ...
Dilihat: 4011 kali
Jumena tidak mempercayai Hari Nanti, mempercayai Tuhan, tidak mempercayai ajarannya untuk berbuat amal, untuk bahagia dengan melihat hartanya".
Selanjutnya menurut Jakob Sumardjo (1992) "Sumur Tanpa Dasar menyoroti tabiat rakus, kerja keras, takut jatuh miskin, tetapi juga pencuriga, tidak percaya kepada manusia. Semua sifat itu timbul karena sanga tokoh, Jumena, mempunyai latar belakang kemiskinan yang traumatis, karakter yang demikian itu (kehilangan kepercayaan kepada sesama ...
Dilihat: 3986 kali
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek asmat Safan (asmat Pantai) merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan 98--100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya bahasa asmat Bets Mbup, asmat Sawa, dan asmat Unir Sirau. ...
Dilihat: 3980 kali
Menyatakan bahwa sumbangan asrul dalam dunia sastra lebih banyak berbentuk esai dan yang lebih nyata lagi adalah posisi asrul sebagai konseptor "Surat Kepercayaan Gelanggang". Karena banyaknya esai yang ditulisnya, agar tidak muncul anggapan bahwa dasawarsa 1950-an penulis esai itu sedikit, asrul menggunakan beberapa nama samaran seperti Ida Anwar, Idham Mahmud, Ali Akbar, Ali Emran, Fajria Novari, dan F. Anwar. Taufik Abdullah menyebut asrul sebagai salah seorang pemikir kebudayaan modern ...
Dilihat: 3967 kali
Dan menyelamatkan diri. Manusia sebagai subjek dan objek, manusia-manusia yang lahir ketika masa transisi itu melahirkan manusia-manusia yang tertekan batinnya. Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat telah diterjemahkan oleh H. Chambert Loir ke dalam bahasa Prancis dengan judul D'un Lie, D'une Epoque yang dicetak oleh Cahier D'arhipel pada tahun 1980 dan dimuat dalam Introduction A la Litterature Indonesienne Contemporaine.
...
Dilihat: 3922 kali
(1970), (5) "Mane" (1968) di Gedung Kesenian Medan, (6) "Mama Baba Wawa" (1969) di Gedung Kesenian Medan, (7) "Sedetik Bersama Tuhan" (1969), (8) "Aduh" (1974), (10) "Nyanyian Angsa" karya Anton Chekov (1973) di TVRI Medan, (11) "Rumah Musim Panas" karya Anton Chekov (1973), (12) "Pinangan, Nyanyian Angsa" (1976), (15) "Kandida Wanita Jelita Bernat Show" (1976), (18) "Oglok-Oglok" (1986), dan (19) "Raja Mati"karya Ioneco (1977).
...
Dilihat: 3865 kali
Yang merupakan hasil perbandinganisolek asdengan bahasa lain di sekitar merupakan bahasa dengan persentase perbedaan sebesar 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya bahasa Moi, bahasa Moraid, bahasa Kais, dan bahasa Palamul. ...
Dilihat: 3779 kali
Yaitu 31 tahun. Kepergian asneli mengakhiri kiprahnya dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia. Akan tetapi, asneli--sebagai salah seorang wanita pengarang Indonesia--mewariskan karya-karyanya sebagai kekayaan yang tak ternilai bagi khazanah sastra Indonesia. Kajian terhadap beberapa karya asneli pernah dilakukan oleh Ibnu Wahyudi dalam penelitiannya tentang "Ciri-Ciri Absurd dalam Cerpen-Cerpen asneli Luthan".
...
Dilihat: 3645 kali
|
 |