Paus Sastra merupakan julukan yang diberikan kepada H.B. Jassin sebagai kritikus yang berwibawa pada masanya dan julukan itu dikemukakan oleh Gajus Siagian, wartawan yang mempunyai perhatian pada masalah sastra. Gajus Siagian mengemukakan idenya itu dalam tulisannya yang berjudul "Esai dan Kritik Sastra Indonesia Dewasa Ini" yang ditulisnya dalam majalah Kisah, Januari 1957.
Julukan Paus Sastra untuk H.B. Jassin diperkuat pula dengan banyaknya tulisan H.B. Jassin yang berupa kritik dan esai di berbagai media massa cetak, baik yang masih berupa tulisan lepas maupun yang sudah dibukukan. Buku kumpulan kritik dan esainya, antara lain berjudul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (Gramedia, 1985, jilid 1—4). Bukunya yang lain ialah Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (cetakan ke-4, 1978) dan Amir Hamzah Radja Penjair Pudjangga Baru (Gunung Agung, 1962). Selain itu, masih banyak lagi buku-buku H.B. Jassin, baik yang berupa kumpulan kritik dan esai maupun karya sastra asli. Dia juga menerjemahkan sastra asing.
Paus Sastra sebagai julukan kepada H.B. Jassin dapat diperkuat dengan banyaknya tulisan orang lain tentang H.B. Jassin. Tulisan-tulisan itu dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu golongan yang menyanjung-nyanjung dan golongan yang mencaci-maki. Tulisan yang bersifat menyanjung H.B. Jassin antara lain berjudul "Gebrakan Paus Sastra Indonesia" dalam Suara Karya, 8 Juli 1983 oleh Junus Amrullah Adib dan "Paus, Jassin di Tengah Kita" dalam Tempo 30 Juli 1983 oleh Sapardi Djoko Damono. Tulisan yang mencaci maki Jassin antara lain berjudul "Kritik Sastra: Perlukah Adanya Paus?" dalam majalah Harian Kami, 7 Februari 1973, oleh Faisal Ismail, dan "Catatan Kecil atas Catatan Jassin" dalam majalah Horison Oktober 1985 oleh Umar Junus. Untuk menunjang kepausan H.B. Jassin tulisan yang berbicara tentang H.B. Jassin tercatat sekurang-kurangnya 161 artikel tersebar dalam media massa. Surat kabar yang memuat artikel tentang H.B. Jassin, antara lain Berita Buana, Pedoman Rakjat, Suara Karya, Indonesia Raya, Srikandi, Kompas, Sinar Harapan, Suluh Indonesia, Waspada, Pelita, Dwiwarna, Harian Kami, Haluan, Harmoni, Angkatan Baru, Pikiran Rakyat, Barata Minggu, Andjangsana, Merdeka, Singgalang, Yudha Minggu, Suara Pancaran Sastra, Mingguan Nasional, Suluh Pelajar, Angkatan Bersenjata, Minggu Ini, Harian Terbit, Berita Yudha, dan Surabaya Post. Majalah yang memuat karangan tentang H.B. Jassin, antara lain, adalah Tempo, Basis, Varia, Aktual, Konfrontasi, Horison, Kisah, Kartini, Zaman, dan Intisari.
Hal yang penting terkait dalam kedudukan "Paus" bagi H.B. Jassin ialah ialah kenyataan bahwa "fatwa" Jassin tentang pengarang dan karyanya menjadi pengabsahan status kepengarangan pengarang. Status kepengarangannya menjadi lebih kuat jika karya itu dibaca dan dikritik H.B. Jassin.