Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Salbiyah Nurul Aini
Tanggal Penelitian : 02-05-2012
Dipublikasikan : TERBIT
Abstrak :
Bahasa Tionghoa dengan dominasi bahasa Hokkien menjadi bahasa etnis yang mampu bertahan dalam penetrasi bahasa etnis lain di Kota Medan yang multietnis sejak zaman Hindia Belanda. Kebertahanan bahasa ini disebabkan dominasi penggunaan bahasa Tionghoa di dalam keluarga dan komunikasi intraetnis. Dominasi ini didukung oleh profesional muda yang lahir pada masa Orde Baru. Generasi ini mengalami dua fenomena, yakni keterbatasan pemunculan bahasa dan budaya etnisnya pada masa Orde Baru sekaligus era pencabutan aturan yang melarang penggunaan budaya Tionghoa di Indonesia pada masa Orde Reformasi. Pandangan profesional muda terhadap bahasa Tionghoa, bahasa Indonesia, dan bahasa etnis asli Indonesia menentukan keberhasilan pemertahanan bahasa Tionghoa sekaligus pemasyarakatan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Profesional muda Tionghoa dalam penelitian ini berstatus pekerja profesional yang memperdalam wawasan profesionalitasnya sebagai mahasiswa di Medan sehingga dapat membedakan konsep-konsep penggunaan bahasa, sikap bahasa, dan pemertahanan bahasa secara ilmiah. Karena itu, penelitian ini menyajikan fakta-fakta penggunaan bahasa Tionghoa dalam berbagai tempat dan kepentingan serta sikap bahasa profesional muda Tionghoa yang diakui oleh profesional muda itu sendiri.
Kata Kunci: penggunaan bahasa, sikap bahasa, pemertahanan bahasa