Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma merupakan buku kumpulan cerita pendek dan drama karya Idrus yang diterbitkan pertama kali oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta pada tahun 1948. Sampai tahun 1997 buku itu telah mengalami cetak ulang sebanyak tiga belas kali. Cetakan ke-28 terbit tahun 2011. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma ini memuat sebelas cerita pendek dan satu drama dalam empat babak yang berjudul "Kejahatan Membalas Dendam".Buku yang memuat kisah-kisah dari zaman Jepang hingga perang revolusi fisik Kemerdekaan RI itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) "Zaman Jepang" yang berisi cerpen "Ave Maria" dan drama "Kejahatan Membalas Dendam"; (2) Corat-coret di Bawah Tanah" yang berisi tujuh cerpen "Kota Harmoni", "Jawa Baru", "Pasar Malam Zaman Jepang", "Sanyo", "Fujinkai", "Oh…Oh…Oh!", dan "Heiho"; serta (3) "Sesudah 17 Agustus 1945" yang memuat tiga cerpen "Kisah Sebuah Celana Pendek", "Surabaya", dan 'Jalan lain ke Roma".
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma memiliki kedudukan penting dalam khazanah sastra Indonesia. Hal itu dapat diamati dari tingginya apresiasi masyarakat terhadap buku tersebut. Salah satu cerpen yang dimuat dalam buku itu, adalah cerpen "Heiho" yang dimuat pula dalam buku antologi Cerita Pendek Indonesia (susunan Setyagraha Hoerip, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1984). Cerpen "Kota Harmoni" dipilih menjadi bahan pembelajaran sastra oleh Kakilangit Nomor 11, September 1997 yang diulas oleh Agus R. Sarjono berjudul "Idrus: Pelopor Pencemooh Indonesia Modern". Cerpen Idrus yang dimuat dalam Kakilangit yang berasal dari buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma itu kemudian dimuat kembali dalam buku Horison, Sastra Indonesia 2 Kitab Cerita Pendek (Editor Taufik Ismail dkk., Jakarta: Horison dan The Ford Foundation, 2002).
Menurut H.B. Jassin dalam kata "Pendahuluan", menyatakan bahwa cerita pendek Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma menggambarkan adanya romantis idealisme dan realisme yang penuh epos kepahlawanan. Mula-mula cerita itu kelihatan romantik yang menawan hati, lalu pengarang mencari jalan lain menuju ke "Corat-Coret di Bawah Tanah" dengan kacamata realisme yang diwarnai epos kepahlawanan, tetapi tampak humoris dan akhirnya mengawinkan keduanya pada "Jalan lain ke Roma" yang menggambarkan kesederhanaan hidup".
Jika ditinjau dari nilai estetika dan bobot kesusastraan, H.B. Jassin menilai bahwa Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma memiliki kualitas sastra dan berhasil menembus pasaran di tengah lautan terbitan pop sekarang dan dapat menjadi satu pulau persinggahan yang nyaman bagi pencinta sastra.
Selain memberi kata "Pendahuluan", dalam buku tersebut, H.B. Jassin juga mengkritik Idrus dan karya-karyanya yang dimuat dalam kumpulan cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma dalam dua artikelnya, yaitu " Idrus Berteori' (1949) dan "Idrus Pengarang Surabaya" (1952) yang dimuat dalam Kesusatraan Indonesia Modern dalam Kritik dan esai II (Jakarta: Gunung Agung, 1967).