Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Suku : Bali
Genre : Pertunjukan
Provinsi: Provinsi Bali
Kabupaten/Kota: Kota.Denpasar
Tradisi Ngurek atau di beberapa wilayah menyebutnya Ngunying adalah tradisi yang masih bertahan dan dilakukan oleh masyarakat Bali. Tradisi ini erat kaitannya dengan ritual keagamaan yang dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai wujud nyata dari pengabdian kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Tradisi Ngurek merupakan tradisi yang sangat ekstrem untuk dilakukan. Seseorang yang menjalani ritual ini akan menyakiti dirinya sendiri dengan cara menusuk diri sendiri menggunakan keris. Namun, seseorang yang melakukannya tidak dalam keadaan sadar (kerasukan), karena itu mereka tidak merasa kesakitan. Ngurek sendiri berasal dari kata "Urek" yang berarti melobangi atau menusuk. Maka dari itu, implementasi yang dilakukan dalam ritual adalah dengan menusuk diri.
Tim Peneliti