Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Mulawati, S.Pd.
Tanggal Penelitian :
Dipublikasikan : TERBIT
Tahun Terbit : 2007
Abstrak :
Karya sastra adalah salah satu alat komunikasi yang universal. Lewat karya sastra, para sastrawan mengungkapkan pemikirannya dengan cara yang lebih sopan dibanding mengadakan demonstrasi anarkis di jalanan. Bahkan mereka dapat menggugat dan mengkritisi sebuah produk politik dan ketimpangan-ketimpangan sosial yang mereka amati dalam kehidupan masyarakat. Kemudian hasil pengamatan ini diejawantahkan dalam sebuah karya yang menyamarkan kritikan pedas dengan menggunakan pilihan kata atau diksi yang menarik.
Karya sastra terbagi atas beberapa jenis yaitu prosa, puisi, dan drama. Jenis karya sastra yang menjadi objek telaah kali ini adalah jenis prosa singkat yang biasa disebut dengan cerita pendek (cerpen). Kucing Gubernuran adalah salah satu cerpen karya Ali Akbar Navis (A.A. Navis). Pengarang cerpen yang satu ini terkenal dengan gaya penulisan sinisme. Salah satu gaya yang merupakan cabang dari gaya bertutur ironi. Sinisme juga bisa dikatakan sebaai ironi yang cenderung keras dan tajam.
Cerita pendek Kucing Gubernuran memperlihatkan sindiran atau sinisme terhadap tabiat korupsi yang dihubungkan dengan penelitian seorang ahli ilmu politik terhadap hama tikus di Indonesia. Dimana tikus yang tidak diberantas akan membawa dampak buruk pada tabiat manusia, sebab tikus-tikus bisa mengubah perangai manusia hingga mereka akan bertabiat seperti tikus.