• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Ronggeng Deli

Kategori: Registrasi Sastra Lisan

 

Suku : Melayu Deli

Genre : Pertunjukan

Provinsi: Provinsi Sumatera Utara

Kabupaten/Kota: Kabupaten.Deli Serdang


Ronggeng Deli kental akan nuansa Melayu, namun seni tari ini juga mendapat pengaruh dari Portugis, terlihat dari penggunaan alat musik Akordion dan Biola. instrumen biola dan akordion memperlihatkan pengaruh Portugis yang menduduki Malaka pada abad ke-16. Ronggeng Deli merupakan cikal bakal dari Tari Serampang Dua Belas. Pembeda Ronggeng Deli dengan Ronggeng Jawa adalah seni berbalas pantun yang menjadi ciri khas orang Melayu. Mungkin ini akan menjadi catatan yang lain kenapa disebut ronggeng bukan joget sebagai bentuk Melayu. Formasi Ronggeng Deli terdiri dari lima orang pengiring lagu dan tiga pasangan penari sekaligus penyanyi pada pertunjukan Ronggeng Deli. Namun seiring berkembangnya zaman, pelaksanaannya dapat diikuti lebih dari tiga pasang penari. Ketiga pasangan saling berbalas menari dan bernyanyi diiringi oleh musik pengiring khas Melayu. Kemudian pasangan tersebut akan saling berbalas pantun yang berisi tentang kisah cinta, kehidupan, dan juga rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Walaupun dilakukan berpasangan, Ronggeng Deli tidak memperbolehkan lelaki dan perempuan bersentuhan. Mereka hanya menari, bernyanyi, dan berbalas pantun. Mereka menari dengan menggunakan sehelai selendang dan bergembira tanpa saling menyentuh. Hal ini karena Deli merupakan Melayu yang aturan agama sangat dipegang sebagai tuntunan dalam melangkah.
 
PENCARIAN TERKAIT

  • Ronggeng Dukuh Paruk
    Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga ...
  • Merantau ke Deli
    Merantau ke Deli merupakan novel karya Hamka. Novel ini pertama kali terbit tahun 1939 sebagai cerita bersambung dalam majalah Pedoman Masyarakat. Cerita bersambung tersebut kemudian diterbitkan ...
  • Deliana
    Majalah Deliana terbit di Medan, Sumatra Utara, pertama kali terbit tahun 1927 sebagai majalah bulanan. Penerbitnya adalah Firma Zahari & CO dengan Moskeestraat 25, Telepon 1355, ...
  • Korban di Hotel Deli
    Judul : Korban di Hotel Deli Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah Tahun Ke-II No. 3 Tgl.Publikasi 1954 Provinsi: Provinsi Jawa Timur Kabupaten/Kota: Kota.Surabaya Kecamatan: Rungkut ...
  • Srintil: Potret Ketidakbebasan Perempuan dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari
    Peneliti : Uniawati Tanggal Penelitian : Dipublikasikan : TERBIT Tahun Terbit : 2005 Abstrak :Ahmad Tohari merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang dengan kesadarannya memanfaatkan karya ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Ronggeng Deli

    Kategori: Registrasi Sastra Lisan

     

    Suku : Melayu Deli

    Genre : Pertunjukan

    Provinsi: Provinsi Sumatera Utara

    Kabupaten/Kota: Kabupaten.Deli Serdang


    Ronggeng Deli kental akan nuansa Melayu, namun seni tari ini juga mendapat pengaruh dari Portugis, terlihat dari penggunaan alat musik Akordion dan Biola. instrumen biola dan akordion memperlihatkan pengaruh Portugis yang menduduki Malaka pada abad ke-16. Ronggeng Deli merupakan cikal bakal dari Tari Serampang Dua Belas. Pembeda Ronggeng Deli dengan Ronggeng Jawa adalah seni berbalas pantun yang menjadi ciri khas orang Melayu. Mungkin ini akan menjadi catatan yang lain kenapa disebut ronggeng bukan joget sebagai bentuk Melayu. Formasi Ronggeng Deli terdiri dari lima orang pengiring lagu dan tiga pasangan penari sekaligus penyanyi pada pertunjukan Ronggeng Deli. Namun seiring berkembangnya zaman, pelaksanaannya dapat diikuti lebih dari tiga pasang penari. Ketiga pasangan saling berbalas menari dan bernyanyi diiringi oleh musik pengiring khas Melayu. Kemudian pasangan tersebut akan saling berbalas pantun yang berisi tentang kisah cinta, kehidupan, dan juga rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Walaupun dilakukan berpasangan, Ronggeng Deli tidak memperbolehkan lelaki dan perempuan bersentuhan. Mereka hanya menari, bernyanyi, dan berbalas pantun. Mereka menari dengan menggunakan sehelai selendang dan bergembira tanpa saling menyentuh. Hal ini karena Deli merupakan Melayu yang aturan agama sangat dipegang sebagai tuntunan dalam melangkah.
     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Ronggeng Dukuh Paruk
    Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga ...
  • Merantau ke Deli
    Merantau ke Deli merupakan novel karya Hamka. Novel ini pertama kali terbit tahun 1939 sebagai cerita bersambung dalam majalah Pedoman Masyarakat. Cerita bersambung tersebut kemudian diterbitkan ...
  • Deliana
    Majalah Deliana terbit di Medan, Sumatra Utara, pertama kali terbit tahun 1927 sebagai majalah bulanan. Penerbitnya adalah Firma Zahari & CO dengan Moskeestraat 25, Telepon 1355, ...
  • Korban di Hotel Deli
    Judul : Korban di Hotel Deli Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah Tahun Ke-II No. 3 Tgl.Publikasi 1954 Provinsi: Provinsi Jawa Timur Kabupaten/Kota: Kota.Surabaya Kecamatan: Rungkut ...
  • Srintil: Potret Ketidakbebasan Perempuan dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari
    Peneliti : Uniawati Tanggal Penelitian : Dipublikasikan : TERBIT Tahun Terbit : 2005 Abstrak :Ahmad Tohari merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang dengan kesadarannya memanfaatkan karya ...
  • Ronggeng Dukuh Paruk
    Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga ...
  • Merantau ke Deli
    Merantau ke Deli merupakan novel karya Hamka. Novel ini pertama kali terbit tahun 1939 sebagai cerita bersambung dalam majalah Pedoman Masyarakat. Cerita bersambung tersebut kemudian diterbitkan ...
  • Deliana
    Majalah Deliana terbit di Medan, Sumatra Utara, pertama kali terbit tahun 1927 sebagai majalah bulanan. Penerbitnya adalah Firma Zahari & CO dengan Moskeestraat 25, Telepon 1355, ...
  • Korban di Hotel Deli
    Judul : Korban di Hotel Deli Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah Tahun Ke-II No. 3 Tgl.Publikasi 1954 Provinsi: Provinsi Jawa Timur Kabupaten/Kota: Kota.Surabaya Kecamatan: Rungkut ...
  • Srintil: Potret Ketidakbebasan Perempuan dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari
    Peneliti : Uniawati Tanggal Penelitian : Dipublikasikan : TERBIT Tahun Terbit : 2005 Abstrak :Ahmad Tohari merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang dengan kesadarannya memanfaatkan karya ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa