Boi-boian merupakan salah satu permainan yang digemari anak-anak di Kalimantan Utara. Kadang menggunakan bola plastic, bola kasti, atau benda serupa bola. Misalnya kain atau plastik yang digulung dalam bentuk bola.
Permainan ini dimainkan oleh 5-10 anak. Permainannya ialah dengan cara menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen berukuran kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan. Pemain lainnya bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh, penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggota lain. Pemain yang terkena lemparan bola bergantian menjadi penjaga lempengan.
Penjaga lempengen batu harus mengejar bola, menangkap dan melemparkannya hingga mampu mengenai pemain lain. Pemain lain yang tidak menjaga lempengan batu, secara bergantian melempar bola ke arah tumpukan batu. Bila tidak ada satupun yang mampu merobohkan tumpukan batu lempengan, pemain pertama giliran melempar harus berganti menjadi penjaga batu lempeng.
Boi-boian merupakan salah satu permainan yang digemari anak-anak di Kalimantan Utara. Kadang menggunakan bola plastic, bola kasti, atau benda serupa bola. Misalnya kain atau plastik yang digulung dalam bentuk bola.
Permainan ini dimainkan oleh 5-10 anak. Permainannya ialah dengan cara menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen berukuran kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan. Pemain lainnya bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh, penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggota lain. Pemain yang terkena lemparan bola bergantian menjadi penjaga lempengan.
Penjaga lempengen batu harus mengejar bola, menangkap dan melemparkannya hingga mampu mengenai pemain lain. Pemain lain yang tidak menjaga lempengan batu, secara bergantian melempar bola ke arah tumpukan batu. Bila tidak ada satupun yang mampu merobohkan tumpukan batu lempengan, pemain pertama giliran melempar harus berganti menjadi penjaga batu lempeng.