• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Basing Kajang

Kategori: Registrasi Sastra Lisan

 

Suku : Kajang

Genre : Permainan Rakyat

Provinsi: Provinsi Sulawesi Selatan

Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bulukumba

Kecamatan: Kajang

Desa: Tana Toa

Penyebaran: Bulukumba


Basing merupakan pantun dalam meratapi kematian secara elegan dan estetis yang membedakannya dengan ratapan biasa pasca kematian manusia. Basing adalah ritual seni sebab justru dimainkan dengan penuh aturan estetik. Salah satu bentuk pantun milik suku Kajang di Sulawesi Selatan ini adalah nyanyian dan suling yang dimainkan oleh empat orang, dua orang pria memainkan suling Basing dan dua orang perempuan sebagai penyanyi. Seruling Basing yang mereka gunakan terbuat dari bambu kecil berdiameter 3 sentimeter, panjang 50 sentimeter, yang terbuat dari bambu, biasa disebut bulo. Bulo ini digunakan sebagai alat musik karena tipis dan cocok untuk ditiup. Biasanya alat musik ini dipakai saat ritual oleh masyarakat Kajang. Seperti musik menyayat hati pada saat orang Kajang meninggal. Dan biasanya jika ada pesta pernikahan alat musik ini dimainkan oleh pabasing diiringi tarian oleh penari Kajang

Dalam sejarah masyarakat suku Kajang pada mulanya Basing hanya dimainkan dalam suasana kematian untuk mengiringi sebuah elegi nyanyian ratapan dari keluarga yang ditinggalkan. Basing yang dilantunkan untuk kematian itu disebut Basing Tempa Sorong. Ada pula jenis Basing bernama Tabu yang dilantunkan disembarang waktu, boleh dinyanyikan pada saat tidak ada kematian. Seiring perubahan zaman Basing telah dimainkan dalam upacara adat, menyambut tamu, dan lain-lain. Bahkan Basing sudah sering ditampilkan dalam acara-acara seni budaya tingkat nasional. Termasuk pernah dipentaskan dalam Pantun Nusantara di Jakarta pada 2007.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Bakajang
    Suku : Minang Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Lima Puluh Kota Desa: Gunuang Malintang tradisi lisan Bakajang merupakan rangkaian pertemuan mengingat ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Basing Kajang

    Kategori: Registrasi Sastra Lisan

     

    Suku : Kajang

    Genre : Permainan Rakyat

    Provinsi: Provinsi Sulawesi Selatan

    Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bulukumba

    Kecamatan: Kajang

    Desa: Tana Toa

    Penyebaran: Bulukumba


    Basing merupakan pantun dalam meratapi kematian secara elegan dan estetis yang membedakannya dengan ratapan biasa pasca kematian manusia. Basing adalah ritual seni sebab justru dimainkan dengan penuh aturan estetik. Salah satu bentuk pantun milik suku Kajang di Sulawesi Selatan ini adalah nyanyian dan suling yang dimainkan oleh empat orang, dua orang pria memainkan suling Basing dan dua orang perempuan sebagai penyanyi. Seruling Basing yang mereka gunakan terbuat dari bambu kecil berdiameter 3 sentimeter, panjang 50 sentimeter, yang terbuat dari bambu, biasa disebut bulo. Bulo ini digunakan sebagai alat musik karena tipis dan cocok untuk ditiup. Biasanya alat musik ini dipakai saat ritual oleh masyarakat Kajang. Seperti musik menyayat hati pada saat orang Kajang meninggal. Dan biasanya jika ada pesta pernikahan alat musik ini dimainkan oleh pabasing diiringi tarian oleh penari Kajang

    Dalam sejarah masyarakat suku Kajang pada mulanya Basing hanya dimainkan dalam suasana kematian untuk mengiringi sebuah elegi nyanyian ratapan dari keluarga yang ditinggalkan. Basing yang dilantunkan untuk kematian itu disebut Basing Tempa Sorong. Ada pula jenis Basing bernama Tabu yang dilantunkan disembarang waktu, boleh dinyanyikan pada saat tidak ada kematian. Seiring perubahan zaman Basing telah dimainkan dalam upacara adat, menyambut tamu, dan lain-lain. Bahkan Basing sudah sering ditampilkan dalam acara-acara seni budaya tingkat nasional. Termasuk pernah dipentaskan dalam Pantun Nusantara di Jakarta pada 2007.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Bakajang
    Suku : Minang Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Lima Puluh Kota Desa: Gunuang Malintang tradisi lisan Bakajang merupakan rangkaian pertemuan mengingat ...
  • Bakajang
    Suku : Minang Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Lima Puluh Kota Desa: Gunuang Malintang tradisi lisan Bakajang merupakan rangkaian pertemuan mengingat ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa