• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Amal Hamzah   (1922-1987)
Kategori: Pengarang Sastra

 
 

Amal Hamzah adalah pengarang dan penerjemah karya sastra pada masa Jepang. Ia lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 31 Agustus 1922. Ia merupakan putra Tengku Muhammad Adil dan merupakan adik Amir Hamzah. Ia meninggal dunia di Duisdorf, Jerman Barat, 30 Juli 1987. Amal Hamzah memasuki HIS, Fakultas Hukum dan Sastra. Ia pernah bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bonn, Jerman Barat (1953--1985). Ia pernah mengajar di Boston, Amerika Serikat.

Amal Hamzah mempunyai 11 orang saudara. Mereka merupakan keluarga besar kerajaan Langkat, Sumatra Utara. Semasa muda, Amal Hamzah banyak dipengaruhi oleh bacaan yang diberikan oleh orang tuanya. Orang tuanya gemar membaca dan sangat mendukung anak-anaknya. Bacaan yang sangat disenangi oleh Amal Hamzah adalah karangan Rabindranath Tagore. Dia juga membaca keseluruhan karangan Amir Hamzah. Karena pengaruh Rabindranath Tagore dan Amir Hamzah, Amal Hamzah dalam menulis karya sastra cenderung bersifat romantik. Akan tetapi, ketika Jepang melakukan tekanan-tekanan pada isi kesusastraan, Amal Hamzah mengubah sifat karangannya menjadi karangan materialistis yang kasar, bersifat sinis.

Amal menulis puisi, prosa, drama, dan banyak menerjemahkan karya asing. Bukunya yang sudah terbit adalah Pembebasan Pertama (1949); Buku dan Penulis (1950); dan Pakistan (1952). Hasil terjemahan adalah Gitanjali (1946, karya Rabindranath Tagore); Bunga Seroja dari Gangga (1949, kumpulan puisi karya Rabindranath Tagore); dan Ankara (1952, karya J.K. Karaosmanoglu).

Sejumlah karyanya dimuat dalam antologi Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948, ed. H.B. Jassin); dan Gema Tanah Air (1948, ed. H.B. Jassin). Karya dramanya yang dimuat dalam majalah Pembangoenan berjudul "Seniman Pengkhianat" (No.5 Th.1, 1946); dan "Tuan Amin" (No.10 Th.1, 1946). Prosanya dalam majalah Pandji Poestaka berjudul "Kenangan" (No.11 Th.21, 1943), yang dimuat dalam majalah Pembaroean berjudul "Aku dan Dia" (No.2, 1946), yang dimuat dalam majalah Revue Indonesia berjudul "Mudaku" (No.5 Th.1, 1946), yang dan dimuat dalam majalah Indonesia berjudul "Mujed" (No.2 Th.1, 1949). Puisinya yang dimuat dalam majalah Pandji Poestaka berjudul "Anakku, Hendak Merantaukah Engkau?" (No.5 Th.21, 1943) dan "Laut" (No.14 Th.21, 1943). Puisinya yang dimuat dalam majalah Pembangoenan berjudul "Nokturnus", "Tiada Kuasa", "Tiada Mengatasi" (No.3 Th.1, 1946), "Kesombongan", "Melaut Benciku" (No.4 Th.1, 1946), "Bimbang", "Malam Ini", "Pagi" (No.6, 7, 8 Th.1, 1946), "Teringat, Aku Kontra Wanita" (No.16, 17, 18 Th.1, 1946), "Aku Kontra Hidup, Ananke", "Lingkaran Gila" (No.4 Th.2, 1947) "Reni" (No.6 Th.2, 1947), "Diplomasi", "Kepada Belanda, Lereng Curam", "Sembrono" (No.7 Th.2, 1947). Puisinya dalam majalah Arena berjudul "Jelasku" (No.3 Th.1, 1946, dengan menggunakan nama Lowogandoeng), dimuat dalam majalah Revue Indonesia berjudul "Permintaanku" (No.6 Th.1, 1946) dan "Kelana" (No.7 Th.1, 1946). Puisinya yang dimuat dalam majalah Pantja Raja berjudul "Musik di Waktu Malam", "Pancaran Hidup", dan "Senyap" (No.17 Th.1, 1946), dan yang dimuat dalam majalah Poedjangga Baroe berjudul "Malikalmaut" (No.9 Th.9, 1948) dan "Jakarta" (No.12 Th.9, 1948).

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Amir Hamzah
    Amir Hamzah, sastrawan Indonesia yang terkenal sebagai "Raja Penyair Pujangga Baru" lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 28 Februari 1911. Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil dan menjadi ...
  • Damal
    Provinsi Papua Bahasa Damal dituturkan oleh etnik Damal di Kampung Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur Kampung Karang Mulia ...
  • Namalu
    Provinsi Papua Bahasa Namalu dituturkan oleh masyarakat Kampung Muara, Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Kampung Muara terletak di pedalaman dengan topografi tanah yang ...
  • Upacara Pamali Manggodo
    Suku : Sambori Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bima Kecamatan: Lambitu Desa: Sambori Di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ...
  • Masyarakat Sastra Tamalanrea (MST)
    Masyarakat Sastra Tamalanrea merupakan nama perkumpulan seniman sastra yang berdiri pada tanggal 15 Juni 1994 di Makassar. Pada awal berdirinya Masyarakat Sastra Tamalanrea yang disingkat MST ini ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Amal Hamzah   (1922-1987)
    Kategori: Pengarang Sastra

     
     

    Amal Hamzah adalah pengarang dan penerjemah karya sastra pada masa Jepang. Ia lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 31 Agustus 1922. Ia merupakan putra Tengku Muhammad Adil dan merupakan adik Amir Hamzah. Ia meninggal dunia di Duisdorf, Jerman Barat, 30 Juli 1987. Amal Hamzah memasuki HIS, Fakultas Hukum dan Sastra. Ia pernah bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bonn, Jerman Barat (1953--1985). Ia pernah mengajar di Boston, Amerika Serikat.

    Amal Hamzah mempunyai 11 orang saudara. Mereka merupakan keluarga besar kerajaan Langkat, Sumatra Utara. Semasa muda, Amal Hamzah banyak dipengaruhi oleh bacaan yang diberikan oleh orang tuanya. Orang tuanya gemar membaca dan sangat mendukung anak-anaknya. Bacaan yang sangat disenangi oleh Amal Hamzah adalah karangan Rabindranath Tagore. Dia juga membaca keseluruhan karangan Amir Hamzah. Karena pengaruh Rabindranath Tagore dan Amir Hamzah, Amal Hamzah dalam menulis karya sastra cenderung bersifat romantik. Akan tetapi, ketika Jepang melakukan tekanan-tekanan pada isi kesusastraan, Amal Hamzah mengubah sifat karangannya menjadi karangan materialistis yang kasar, bersifat sinis.

    Amal menulis puisi, prosa, drama, dan banyak menerjemahkan karya asing. Bukunya yang sudah terbit adalah Pembebasan Pertama (1949); Buku dan Penulis (1950); dan Pakistan (1952). Hasil terjemahan adalah Gitanjali (1946, karya Rabindranath Tagore); Bunga Seroja dari Gangga (1949, kumpulan puisi karya Rabindranath Tagore); dan Ankara (1952, karya J.K. Karaosmanoglu).

    Sejumlah karyanya dimuat dalam antologi Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948, ed. H.B. Jassin); dan Gema Tanah Air (1948, ed. H.B. Jassin). Karya dramanya yang dimuat dalam majalah Pembangoenan berjudul "Seniman Pengkhianat" (No.5 Th.1, 1946); dan "Tuan Amin" (No.10 Th.1, 1946). Prosanya dalam majalah Pandji Poestaka berjudul "Kenangan" (No.11 Th.21, 1943), yang dimuat dalam majalah Pembaroean berjudul "Aku dan Dia" (No.2, 1946), yang dimuat dalam majalah Revue Indonesia berjudul "Mudaku" (No.5 Th.1, 1946), yang dan dimuat dalam majalah Indonesia berjudul "Mujed" (No.2 Th.1, 1949). Puisinya yang dimuat dalam majalah Pandji Poestaka berjudul "Anakku, Hendak Merantaukah Engkau?" (No.5 Th.21, 1943) dan "Laut" (No.14 Th.21, 1943). Puisinya yang dimuat dalam majalah Pembangoenan berjudul "Nokturnus", "Tiada Kuasa", "Tiada Mengatasi" (No.3 Th.1, 1946), "Kesombongan", "Melaut Benciku" (No.4 Th.1, 1946), "Bimbang", "Malam Ini", "Pagi" (No.6, 7, 8 Th.1, 1946), "Teringat, Aku Kontra Wanita" (No.16, 17, 18 Th.1, 1946), "Aku Kontra Hidup, Ananke", "Lingkaran Gila" (No.4 Th.2, 1947) "Reni" (No.6 Th.2, 1947), "Diplomasi", "Kepada Belanda, Lereng Curam", "Sembrono" (No.7 Th.2, 1947). Puisinya dalam majalah Arena berjudul "Jelasku" (No.3 Th.1, 1946, dengan menggunakan nama Lowogandoeng), dimuat dalam majalah Revue Indonesia berjudul "Permintaanku" (No.6 Th.1, 1946) dan "Kelana" (No.7 Th.1, 1946). Puisinya yang dimuat dalam majalah Pantja Raja berjudul "Musik di Waktu Malam", "Pancaran Hidup", dan "Senyap" (No.17 Th.1, 1946), dan yang dimuat dalam majalah Poedjangga Baroe berjudul "Malikalmaut" (No.9 Th.9, 1948) dan "Jakarta" (No.12 Th.9, 1948).

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Amir Hamzah
    Amir Hamzah, sastrawan Indonesia yang terkenal sebagai "Raja Penyair Pujangga Baru" lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 28 Februari 1911. Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil dan menjadi ...
  • Damal
    Provinsi Papua Bahasa Damal dituturkan oleh etnik Damal di Kampung Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur Kampung Karang Mulia ...
  • Namalu
    Provinsi Papua Bahasa Namalu dituturkan oleh masyarakat Kampung Muara, Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Kampung Muara terletak di pedalaman dengan topografi tanah yang ...
  • Upacara Pamali Manggodo
    Suku : Sambori Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bima Kecamatan: Lambitu Desa: Sambori Di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ...
  • Masyarakat Sastra Tamalanrea (MST)
    Masyarakat Sastra Tamalanrea merupakan nama perkumpulan seniman sastra yang berdiri pada tanggal 15 Juni 1994 di Makassar. Pada awal berdirinya Masyarakat Sastra Tamalanrea yang disingkat MST ini ...
  • Amir Hamzah
    Amir Hamzah, sastrawan Indonesia yang terkenal sebagai "Raja Penyair Pujangga Baru" lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 28 Februari 1911. Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil dan menjadi ...
  • Damal
    Provinsi Papua Bahasa Damal dituturkan oleh etnik Damal di Kampung Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur Kampung Karang Mulia ...
  • Namalu
    Provinsi Papua Bahasa Namalu dituturkan oleh masyarakat Kampung Muara, Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Kampung Muara terletak di pedalaman dengan topografi tanah yang ...
  • Upacara Pamali Manggodo
    Suku : Sambori Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bima Kecamatan: Lambitu Desa: Sambori Di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ...
  • Masyarakat Sastra Tamalanrea (MST)
    Masyarakat Sastra Tamalanrea merupakan nama perkumpulan seniman sastra yang berdiri pada tanggal 15 Juni 1994 di Makassar. Pada awal berdirinya Masyarakat Sastra Tamalanrea yang disingkat MST ini ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa