• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Mnanggi

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Papua

Bahasa Mnanggi dituturkan oleh masyarakat Kampung Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur wilayah tutur bahasa Mnanggi, yaitu Kampung Tapos (PNG) dituturkan bahasa Mnanggi; di sebelah barat, yaitu Kampung Jangke dituturkan bahasa Nyau, dan di sebelah utara, yaitu Kampung Kriku dituturkan bahasa Webbi.

          Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Mnanggi merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan sebesar 90%—100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dengan bahasa Pupis, Namalu, dan  Warion. 

 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

Mnanggi

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Papua

Bahasa Mnanggi dituturkan oleh masyarakat Kampung Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur wilayah tutur bahasa Mnanggi, yaitu Kampung Tapos (PNG) dituturkan bahasa Mnanggi; di sebelah barat, yaitu Kampung Jangke dituturkan bahasa Nyau, dan di sebelah utara, yaitu Kampung Kriku dituturkan bahasa Webbi.

          Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Mnanggi merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan sebesar 90%—100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dengan bahasa Pupis, Namalu, dan  Warion. 

 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa