• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Omesuri

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bahasa Omesuri dituturkan di Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri dan Desa Seranggorang, Kecamatan Lebatukan, Provinsi NTT. Menurut pengakuan penduduk di Desa Nilanapo, bahasa yang mereka gunakan ialah bahasa Atanila, sedangkan menurut pengakuan penduduk di Desa Seranggorang, Kecamatan Lebatukan, bahasa yang mereka gunakan ialah bahasa Leragere (Lodo Blolong). Berdasarkan penghitungan dialektrometri, persentase perbedaan antara kedua isolek tersebut sebesar 62,78%. Selanjutnya, nama dialek tersebut didasarkan pada pengakuan penduduk, yaitu dialek Atanila dan dialek Leragere (Lodo Blolong). Untuk yang terakhir, penduduk cenderung menggunakan sebutan Leragere.
 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

Omesuri

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bahasa Omesuri dituturkan di Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri dan Desa Seranggorang, Kecamatan Lebatukan, Provinsi NTT. Menurut pengakuan penduduk di Desa Nilanapo, bahasa yang mereka gunakan ialah bahasa Atanila, sedangkan menurut pengakuan penduduk di Desa Seranggorang, Kecamatan Lebatukan, bahasa yang mereka gunakan ialah bahasa Leragere (Lodo Blolong). Berdasarkan penghitungan dialektrometri, persentase perbedaan antara kedua isolek tersebut sebesar 62,78%. Selanjutnya, nama dialek tersebut didasarkan pada pengakuan penduduk, yaitu dialek Atanila dan dialek Leragere (Lodo Blolong). Untuk yang terakhir, penduduk cenderung menggunakan sebutan Leragere.
 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa