• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Lio

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bahasa Lio dituturkan oleh etnik Lio yang tinggal di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi NTT. Berdasarkan penghitungan dialektometri, terdapat perbedaan pada tingkat wicara/subdialek/dialek, yaitu berkisar 21,88—79,63% dari isolek-isolek yang dibandingkan. Bahasa Lio terdiri atas tujuh dialek, yaitu (1) dialek Paga-Nita, (2) dialek Mau Basa-Ropa, (3) dialek Nggela-Wolomage-Ngalupolo, (4) dialek Fataatu-Wololelea-Tou, (5) dialek Watunggere,(6) Dialek Ende, dan (7) dialek Nage.

Dialek Paga-Nita terdiri atas tiga perbedaan wicara, yaitu Paga, Wolowiro, dan Mage Panda dengan persentase perbedaan berkisar 21,88—25,69%. Dialek Mau Basa-Ropa terdiri atas dua subdialek, yaitu Mau Basa dan Ropa dengan persentase perbedaan sebesar 36,33%. Dialek Nggela-Wolomage-Ngalupolo terdiri atas tiga subdialek, yaitu Nggela, Wolomage, dan Ngalupolo dengan persentase perbedaan berkisar 35,11—39,44%. Dialek Fataatu-Wololelea-Tou terdiri atas dua subdialek, yaitu Fataatu dan Wololelea-Tou dengan kisaran persentase perbedaan sebesar 43,01—46,32%. Adapun persentase perbedaan antara dialek Watunggere dengan dialek-dialek bahasa Lio yang lain berkisar 53,33—61,62%. Persentase perbedaan antara dialek Nage dan dialek-dialek bahasa Lio yang lain 63,08—76,41%.Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Lio merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan di atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dengan bahasa Sikka dan Lamaholot.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Wolio
    Provinsi Sulawesi Tenggara Bahasa Wolio dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.Menurut pengakuan ...
  • Wolio
    Nama Lain: Buton Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota: Kota.Bau-Bau Kecamatan: Murhum Desa: Melai Kategori: mantap dan stabil, tetapi terancam punah Status: belum terkonservasi ...
  • Sastrawan Malioboro
    Sastrawan Malioboro merupakan sebutan yang diberikan oleh Farida Soemargono dalam disertasinya (2004) terhadap komunitas sastrawan (dan seniman) yang mangkal di sepanjang Jalan Malioboro, ...
  • Sastrawan Malioboro
    Sastrawan Malioboro merupakan sebutan yang diberikan oleh Farida Soemargono dalam disertasinya (2004) terhadap komunitas sastrawan (dan seniman) yang mangkal di sepanjang Jalan Malioboro, ...
  • Wolio
    Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Buton Kategori: mantap dan stabil, tetapi terancam punah Status: sudah terkonservasi Bahasa Wolio dituturkan oleh masyarakat yang ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Lio

    Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

     

    Provinsi Nusa Tenggara Timur

    Bahasa Lio dituturkan oleh etnik Lio yang tinggal di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi NTT. Berdasarkan penghitungan dialektometri, terdapat perbedaan pada tingkat wicara/subdialek/dialek, yaitu berkisar 21,88—79,63% dari isolek-isolek yang dibandingkan. Bahasa Lio terdiri atas tujuh dialek, yaitu (1) dialek Paga-Nita, (2) dialek Mau Basa-Ropa, (3) dialek Nggela-Wolomage-Ngalupolo, (4) dialek Fataatu-Wololelea-Tou, (5) dialek Watunggere,(6) Dialek Ende, dan (7) dialek Nage.

    Dialek Paga-Nita terdiri atas tiga perbedaan wicara, yaitu Paga, Wolowiro, dan Mage Panda dengan persentase perbedaan berkisar 21,88—25,69%. Dialek Mau Basa-Ropa terdiri atas dua subdialek, yaitu Mau Basa dan Ropa dengan persentase perbedaan sebesar 36,33%. Dialek Nggela-Wolomage-Ngalupolo terdiri atas tiga subdialek, yaitu Nggela, Wolomage, dan Ngalupolo dengan persentase perbedaan berkisar 35,11—39,44%. Dialek Fataatu-Wololelea-Tou terdiri atas dua subdialek, yaitu Fataatu dan Wololelea-Tou dengan kisaran persentase perbedaan sebesar 43,01—46,32%. Adapun persentase perbedaan antara dialek Watunggere dengan dialek-dialek bahasa Lio yang lain berkisar 53,33—61,62%. Persentase perbedaan antara dialek Nage dan dialek-dialek bahasa Lio yang lain 63,08—76,41%.Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Lio merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan di atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dengan bahasa Sikka dan Lamaholot.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Wolio
    Provinsi Sulawesi Tenggara Bahasa Wolio dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.Menurut pengakuan ...
  • Wolio
    Nama Lain: Buton Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota: Kota.Bau-Bau Kecamatan: Murhum Desa: Melai Kategori: mantap dan stabil, tetapi terancam punah Status: belum terkonservasi ...
  • Sastrawan Malioboro
    Sastrawan Malioboro merupakan sebutan yang diberikan oleh Farida Soemargono dalam disertasinya (2004) terhadap komunitas sastrawan (dan seniman) yang mangkal di sepanjang Jalan Malioboro, ...
  • Sastrawan Malioboro
    Sastrawan Malioboro merupakan sebutan yang diberikan oleh Farida Soemargono dalam disertasinya (2004) terhadap komunitas sastrawan (dan seniman) yang mangkal di sepanjang Jalan Malioboro, ...
  • Wolio
    Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Buton Kategori: mantap dan stabil, tetapi terancam punah Status: sudah terkonservasi Bahasa Wolio dituturkan oleh masyarakat yang ...
  • Wolio
    Provinsi Sulawesi Tenggara Bahasa Wolio dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kota Bau-Bau, Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.Menurut pengakuan ...
  • Wolio
    Nama Lain: Buton Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota: Kota.Bau-Bau Kecamatan: Murhum Desa: Melai Kategori: mantap dan stabil, tetapi terancam punah Status: belum terkonservasi ...
  • Sastrawan Malioboro
    Sastrawan Malioboro merupakan sebutan yang diberikan oleh Farida Soemargono dalam disertasinya (2004) terhadap komunitas sastrawan (dan seniman) yang mangkal di sepanjang Jalan Malioboro, ...
  • Sastrawan Malioboro
    Sastrawan Malioboro merupakan sebutan yang diberikan oleh Farida Soemargono dalam disertasinya (2004) terhadap komunitas sastrawan (dan seniman) yang mangkal di sepanjang Jalan Malioboro, ...
  • Wolio
    Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Buton Kategori: mantap dan stabil, tetapi terancam punah Status: sudah terkonservasi Bahasa Wolio dituturkan oleh masyarakat yang ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa