• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Kalela

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bahasa Kalela (Kawela) dituturkan di Kecamatan Atadei dan Kecamatan Naga Wutung, Kabupaten Lembata Flores Timur, Provinsi NTT. Bahasa Kalela terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Katakeja (Kalikasa) yang dituturkan di Desa Katakeja, Kecamatan Atadei; (2) dialek Lerek yang dituturkan di Desa Lerek, Kecamatan Atadei; dan (3) dialek Boto (Labalimut) yang dituturkan di Desa Boto (Labalimut), Kecamatan Naga Wutung. Persentase perbedaan antardialek berkisar 68,75—75,55%, yaitu antara Lerek dengan Boto (Labalimut) sebesar 75,55%; antara Lerek dengan Katakeja (Kalikasa)  sebesar 68,75%; dan antara Boto (Labalimut) dengan Katakeja (Kalikasa) sebesar 72,73%. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Kalela (Kawela) merupakan bahasa tersendiri. Persentase perbedaannyadi atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasalain, misalnya dengan bahasa Lamaholot dan Kedang.  

 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

Kalela

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bahasa Kalela (Kawela) dituturkan di Kecamatan Atadei dan Kecamatan Naga Wutung, Kabupaten Lembata Flores Timur, Provinsi NTT. Bahasa Kalela terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Katakeja (Kalikasa) yang dituturkan di Desa Katakeja, Kecamatan Atadei; (2) dialek Lerek yang dituturkan di Desa Lerek, Kecamatan Atadei; dan (3) dialek Boto (Labalimut) yang dituturkan di Desa Boto (Labalimut), Kecamatan Naga Wutung. Persentase perbedaan antardialek berkisar 68,75—75,55%, yaitu antara Lerek dengan Boto (Labalimut) sebesar 75,55%; antara Lerek dengan Katakeja (Kalikasa)  sebesar 68,75%; dan antara Boto (Labalimut) dengan Katakeja (Kalikasa) sebesar 72,73%. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Kalela (Kawela) merupakan bahasa tersendiri. Persentase perbedaannyadi atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasalain, misalnya dengan bahasa Lamaholot dan Kedang.  

 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa