Abdullah Harahap adalah pengarang novel yang sangat produktif pada tahun 1970-an. Ia lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan tahun 1943. Dia dikenal sebagai pengarang cerita roman dan cerita horor atau mistik. Pada umumnya karyanya mengandung unsur magis dengan bumbu percintaan.
Abdullah Harahap pernah kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Civic Hukum tetapi tidak tamat. Menurut Jakob Sumarjo, karya-karya Abdullah umumnya berbentuk cerita detektif yang diramu dengan unsur horor atau misteri yang mendekati sifat hantu atau ghotik. Karya seperti itu, hanya dapat diceritakan oleh pengarang yang menguasai teknik bercerita dengan baik.
Abdullah Harahap pernah bekerja sebagai seorang wartawan. Dia bekerja sebagai wartawan di harian Gala, Bandung, majalah Senang, Stop, Detektif dan Romantika, dan Selecta. Dia bekerja melaporkan berita-berita criminal. Dari pekerjaan inilah yang mengilhami karya-karyanya. Karya cerpennya pernah dimuat di harian Indonesia Jaya dengan redaktur Ali Shahab.
Beberapa karyanya pernah diangkat ke layar lebar di antaranya Penyesalan Seumur Hidup dan Perempuan Tanpa Dosa. Film "Perempuan Tanpa Dosa" menjadi film unggulan dalam Festival Film Indonesia tahun 1987. Karya-karya Abdullah Harahap seringkali dicetak tanpa tahun dan tanpa ISBN. Karyanya antara lain Dikejar Dosa (1970), Budak dan Budak (1975), Misteri Perawan Kubur, Kekasih yang Hilang, Penghuni Hutan Parigi (1988), Pemuja Setan (1988), Menebus Dosa Turunan (1989), Penjelamaan Berdarah (1989), Sumpah Berdarah (1989), Sumpah Leluhur (1989), Dendam Berkarat dalam Kubur (1989), Babi Ngepet (1990), dan Suara dari Alam Kubur (1990).
Pada tahun 2010, Intan Paramaditha, Eka Kurniawan, dan Ugoran Prasad membuat suatu gerakan untuk membaca kembali karya-karya Abdullah Harahap. Hasilnya salah satu karya yakni Misteri Perawan Kubur dicetak ulang oleh Paradoks,anggota kelompok Kompas, Gramedia. Abdullah Harahap kini masih menulis skenario film.