Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Bahasa Mandarin Ampenan yang ada di Provinsi NTB dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kampung Cina, Kelurahan Ampenan Tengah. Dari segi etnik dan penamaan bahasa, etnik Tionghoa yang berada di Kampung Cina tersebut menyebut bahasa yang mereka gunakan sebagai bahasa Mandarin atau Tionghoa, bukan sebagai bahasa Cina. Menurut mereka, bahasa Cina terdengar lebih kasar jika dibandingkan dengan bahasa Mandarin atau Tionghoa.
Berdasarkan penghitungan dialektometri, bahasa Mandarin Ampenan merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Sasak, bahasa Sumbawa (Samawa), dan bahasa Bima (Mbojo). Isolek Mandarin Ampenan juga merupakan bahasa yang berbeda dengan bahasa Mandarin di DKI Jakarta dengan persentase perbedaan sebesar 88,75%.