• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Bima

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Bahasa Bima (Mbojo) dituturkan oleh etnik Bima (Mbojo) yang mendiami wilayah Kabupaten Bima, termasuk Kota Bima, dan Kabupaten Dompu di Pulau Sumbawa sebelah timur, Provinsi NTB. Selain tersebar di tanah asalnya, bahasa Bima juga tersebar di beberapa wilayah lain di Provinsi NTB, seperti di Kabupaten Sumbawa dan Pulau Lombok. Bahasa Bima juga dituturkan di Provinsi NTT (Reo dan Pota, Manggarai).

Sebaran bahasa Bima terdapat di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu. Berdasarkan penghitungan dialektometri, dapat dikatakan bahwa bahasa Bima terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Serasuba, Wawo, Kolo, dan Kore. Dialek Serasuba dituturkan diKecamatan Rasanae Barat, Kecamatan Rasanae Timur, Desa Kanca, Desa Ncandi, Desa Risa, Desa Ntonggu, Desa Laju, Desa Sambori, Desa Sari, Desa Sangiang, dan Desa Renda (Kabupaten Bima);Desa Karamabura, Desa Adu, Desa Bara, Desa Riwo, Desa Soro, Desa Mbuju, Desa Soriutu, Desa Pekat, Desa O’o, dan Desa Kandai II (Kabupaten Dompu). Dialek Wawo dituturkan di daerah Sambori dan Tarlawi (Kabupaten Bima). Dialek Kolo dituturkan di Desa Kolo (Kabupaten Bima), sedasngkan.dialek Kore dituturkan di daerah Taloko (Kabupaten Bima). Persentase antarempat dialek tersebut berkisar antara 51%—55%. Secara umum daerah tersebut berbatasan dengan daerah sebaran bahasa Bima yang lain. Sementara itu, berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Bima (Mbojo) merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Sumbawa (Samawa) dan bahasa Sasak.
 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

Bima

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Bahasa Bima (Mbojo) dituturkan oleh etnik Bima (Mbojo) yang mendiami wilayah Kabupaten Bima, termasuk Kota Bima, dan Kabupaten Dompu di Pulau Sumbawa sebelah timur, Provinsi NTB. Selain tersebar di tanah asalnya, bahasa Bima juga tersebar di beberapa wilayah lain di Provinsi NTB, seperti di Kabupaten Sumbawa dan Pulau Lombok. Bahasa Bima juga dituturkan di Provinsi NTT (Reo dan Pota, Manggarai).

Sebaran bahasa Bima terdapat di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu. Berdasarkan penghitungan dialektometri, dapat dikatakan bahwa bahasa Bima terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Serasuba, Wawo, Kolo, dan Kore. Dialek Serasuba dituturkan diKecamatan Rasanae Barat, Kecamatan Rasanae Timur, Desa Kanca, Desa Ncandi, Desa Risa, Desa Ntonggu, Desa Laju, Desa Sambori, Desa Sari, Desa Sangiang, dan Desa Renda (Kabupaten Bima);Desa Karamabura, Desa Adu, Desa Bara, Desa Riwo, Desa Soro, Desa Mbuju, Desa Soriutu, Desa Pekat, Desa O’o, dan Desa Kandai II (Kabupaten Dompu). Dialek Wawo dituturkan di daerah Sambori dan Tarlawi (Kabupaten Bima). Dialek Kolo dituturkan di Desa Kolo (Kabupaten Bima), sedasngkan.dialek Kore dituturkan di daerah Taloko (Kabupaten Bima). Persentase antarempat dialek tersebut berkisar antara 51%—55%. Secara umum daerah tersebut berbatasan dengan daerah sebaran bahasa Bima yang lain. Sementara itu, berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Bima (Mbojo) merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Sumbawa (Samawa) dan bahasa Sasak.
 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa