Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Sandra Safitri Hanan
Tanggal Penelitian : 04-01-2005
Abstrak :Penelitian ini dilakukan untuk meperoleh gabaran perilaku berbahasa penutur bahasa muna. penelitian ini mencakup seluruh aspek dasar tindak tutur bahasa muna, meliputi: jenis tindak tutur, kategori tindak tutur, maksim kesopanan, dan modus tuturan. sumber pengkajian dalam penelitian ini berupa tuturan lisan maupun tulisan, baik dalam situasi formal maupun nonformal. jenis tindak tutur bahasa muna dideskripsikan dalam kajian terhadap tuturan-tuturan formal (percakapan resmi) dan tuturan-tuturan nonformal (percakapan sehari-hari). tuturan-tuturan formal yang dijadikan objek penelitian ini adalah tuturan upacara prameminang (feenagho karete) dan ungkapan-ungkapan termasuk ungkapan pemali (ungkapan falia). penggambaran kategori tindak tutur bahasa muna, hasil analisis menunjukkan bahwa ciri sintaktik kategori verba ilokusi bahasa muna agak berbeda dengan ciri sintaktik verba ilokusi bahasa indonesia, tetapi formula prediktifnya sama saja. prinsip-prinsip sopan santun bahasa muna (nokesafeilino) diwujudkan dalam enam maksim, yaitu: maksim kebijaksanaan/ kearifan (kalanolalo), maksim penerimaan/ kedermawanan (naetarima), maksim kemurahan/ pujian (dhopudhie), maksim kerendahan hati (netalalono), maksim kesepakatan/ kecocokan (nepokantiba), dan maksim kesimpatian (kaasiane/ kaaoloane). analisis terhadap modus tuturan bahasa muna menunjukkan hierarki yang berbeda-beda dalam setiap situasi. hasil analisis menunjukkan bahwa umumnya terhadap lawan tutur yang lebih tua, baik dalam siatuasi formal maupun nonformal, penggunaan modus imperatif sangat dihindari.