• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

mitos dan hubungannya dengan lingkungan hidup serta aktivitas melaut masyarakat bajo

Kategori: Penelitian Sastra

 

Peneliti : Uniawati, Syaifuddin, dan Heksa Biopsi

Tanggal Penelitian : 01-01-2008

Abstrak :kata kunci: mitos melaut, aktivitas melaut Tim Sastra. 2009. "Mitos masyarakat bajo dan hubungannya dengan aktivitas melaut". Penelitian ini bertujuan menjawab tigas permasalahan, yaitu mengungkap mitos-mitos melaut yang terdapat dalam masyarakat bajo di buton, dan menampilkan pengaruh mitos terhadap pola aktivitas melaut masyarakat bajo. untuk menjawab ketiga permasalahan tersebut, digunakan pendekatan mitopoik dengan memanfaatkan konsep kritik mitis sebagai patron dalam melakukan analisis. Pada dasarnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan memanfaatkan data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui informan. Data itu berupamitos melaut yang terdapat dalam masyarakat bajo di buton dan memiliki hubungan dengan aktivitas melaut. Mitos melaut berhasil ditemukan berjumlah lima buah. Dari kelima mitos itu, dua diantaranya berupa cerita singkat dari leluhur yang bersifat kearifan lokal dan berupa metafora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima mitos yang dianalisis pada intinya mengandung sebuah pesan agar tetap mempertahankan warisan budaya leluhur sebagai masyarakat pelaut, masyarakat bajo memandang mitos tersebut sebagai alat untuk mempertahankan superioritas yang dimilikinya terhadap masyarakat di luar mereka. Tanpa adanya laut, mereka akan kehilangan kebanggan mereka. Oleh karena itu, menjaga dan menghidupkan mitos-mitos yang berhubungan dengan laut merupakan jalan terbaik bagi masyarakat bajo untuk menggeneralisasikan kehidupan mereka yang akrab dengan laut. Secara garis besar, pengaruh yang timbul dari mitos-mitos tersebut berdampak pada aktivitas melaut. Mereka jadi tidak berani melakukan kegiatan pelayaran yang bertentangan dengan mitos tersebut, sehingga lebih cenderung memilih waktu yang tepat ketika akan melaut.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Bajo
    Provinsi Jawa Timur Bahasa Bajo merupakan bahasa yang berasal dari Pulau Sulawesi. Bahasa ini juga dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Sepeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Tengah Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di (1) Desa Bajo, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong; (2) Desa Meli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala; (3) Desa ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Selatan Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di Desa Rajuni, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur,  ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Tenggara Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah dan masyarakat Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna ...
  • Bajo
    Provinsi Gorontalo Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo.           ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    mitos dan hubungannya dengan lingkungan hidup serta aktivitas melaut masyarakat bajo

    Kategori: Penelitian Sastra

     

    Peneliti : Uniawati, Syaifuddin, dan Heksa Biopsi

    Tanggal Penelitian : 01-01-2008

    Abstrak :kata kunci: mitos melaut, aktivitas melaut Tim Sastra. 2009. "Mitos masyarakat bajo dan hubungannya dengan aktivitas melaut". Penelitian ini bertujuan menjawab tigas permasalahan, yaitu mengungkap mitos-mitos melaut yang terdapat dalam masyarakat bajo di buton, dan menampilkan pengaruh mitos terhadap pola aktivitas melaut masyarakat bajo. untuk menjawab ketiga permasalahan tersebut, digunakan pendekatan mitopoik dengan memanfaatkan konsep kritik mitis sebagai patron dalam melakukan analisis. Pada dasarnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan memanfaatkan data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui informan. Data itu berupamitos melaut yang terdapat dalam masyarakat bajo di buton dan memiliki hubungan dengan aktivitas melaut. Mitos melaut berhasil ditemukan berjumlah lima buah. Dari kelima mitos itu, dua diantaranya berupa cerita singkat dari leluhur yang bersifat kearifan lokal dan berupa metafora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima mitos yang dianalisis pada intinya mengandung sebuah pesan agar tetap mempertahankan warisan budaya leluhur sebagai masyarakat pelaut, masyarakat bajo memandang mitos tersebut sebagai alat untuk mempertahankan superioritas yang dimilikinya terhadap masyarakat di luar mereka. Tanpa adanya laut, mereka akan kehilangan kebanggan mereka. Oleh karena itu, menjaga dan menghidupkan mitos-mitos yang berhubungan dengan laut merupakan jalan terbaik bagi masyarakat bajo untuk menggeneralisasikan kehidupan mereka yang akrab dengan laut. Secara garis besar, pengaruh yang timbul dari mitos-mitos tersebut berdampak pada aktivitas melaut. Mereka jadi tidak berani melakukan kegiatan pelayaran yang bertentangan dengan mitos tersebut, sehingga lebih cenderung memilih waktu yang tepat ketika akan melaut.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Bajo
    Provinsi Jawa Timur Bahasa Bajo merupakan bahasa yang berasal dari Pulau Sulawesi. Bahasa ini juga dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Sepeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Tengah Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di (1) Desa Bajo, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong; (2) Desa Meli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala; (3) Desa ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Selatan Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di Desa Rajuni, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur,  ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Tenggara Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah dan masyarakat Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna ...
  • Bajo
    Provinsi Gorontalo Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo.           ...
  • Bajo
    Provinsi Jawa Timur Bahasa Bajo merupakan bahasa yang berasal dari Pulau Sulawesi. Bahasa ini juga dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Sepeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Tengah Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di (1) Desa Bajo, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong; (2) Desa Meli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala; (3) Desa ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Selatan Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat di Desa Rajuni, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur,  ...
  • Bajo
    Provinsi Sulawesi Tenggara Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat Desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah dan masyarakat Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna ...
  • Bajo
    Provinsi Gorontalo Bahasa Bajo dituturkan oleh masyarakat Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo.           ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa