Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Sri Suryana Dinar
Tanggal Penelitian : 01-04-2008
Dipublikasikan : TERBIT
Abstrak :
Salah satu faktor yang menyebabkan keengganan membaca adalah factor keterbacaan wacana. Apabila suatu wacana memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi maka wacana tersebut mudah dipahami oleh pembacanya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keterbacaan sebuah wacana, semakin sulit pula dipahami oleh pembacanya. Tinggi rendahnya tingkat keterbacaan sebuah wacana berpengaruh pada minat baca pembacanya. Dalam upaya mempertahankan dan membangkitkan minat baca murid, factor keterbacaan wacana hendaknya menjadi perhatian para guru di sekolah dalam menyajikan materi ajar membaca. Aspek yang diteliti adalah keterbacaan wacana dengan menggunakan Prosedur Cloze. Enam wacana yang ada di dalambuku teks Bina Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas IV, diteskan kepada 38 murid Kelas IV SD Negeri 15 Baruga. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hitung (X) yang diperoleh responden pada keenam wacana yang dirumpangkan adalah 29,2 (59%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keenam wacana terseut tergolong wacana sedang karena pembacanya berada pada kategori tingkat instruksional, yaitu 41%-60%