Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Andi Herlina Nur
Tanggal Penelitian : 01-04-2008
Abstrak :
Dengan berbagai budaya dan keanekaragaman sastra nusantara, cerita rakyat juga memberikan warna tersendiri bagi corak daerah masing-masing. Cerita rakyat Konggaaha misalnya yang mengisahkan tentang seekor burung yang ditokohkan dalam cerita rakyat Tolaki Mekongga sebagai simbol pemangsa yang meresahkan masyarakat. Burung pemangsa yang sangat besar a akejam, memangsa binatang serta manusia, sehingga rakyat yang mendiami Unenapo, senantiasa ketakutan bilamana burung Konggaaha tersebut muncul di atas permukiman penduduk. Penulis memilih cerita rakyat Konggaaha bukan karena menokohkan kekejaman Konggaaha, tetapi di balik cerita tersebut ada nilai-nilai yang penulis ingin ketengahkan sebagai karya sastra yang mengakar dan dimiliki oleh masyarakat. Konggaaha ini punya nilai tersendiri dalam sejarah peradaban asal-usul penamaan Kerajaan Mekongga pada abad XIII. Bahkan lebih dari itu, nama Mekongga menjadi symbol dan kebanggaan rakyat Kolaka, Sulawesi Tenggara, bahkan nama suku/etnis daerah ini dinamakan suku Tolaki Mekongga.