• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Lundayeh

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Kalimantan Utara

Bahasa Lundayeh dituturkan di Desa Long Bawan, Desa Pa’ Lutut, Desa Pa’ Raye, dan Desa Pa’ Upan Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan. Selain itu, bahasa Lundayeh  juga dituturkan di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

Menurut pengakuan penduduk, desa-desa di sekitar Long Bawan, Pa’ Lutut, Pa’ Raye, dan Pa’ Upan adalah wilayah tutur bahasa Lundayeh. Di sebelah barat Desa Tanjung Lapang juga merupakan wilayah tutur bahasa Lundayeh.  Sementara itu, di sebelah timur dan selatan Desa Tanjung Lapang dituturkan bahasa Tidung

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek yang digunakan di daerah-daerah tersebut memiliki persentase perbedaan 64,5%—79,3%. Berdasarkan persentase perbedaan tersebut dapat dikatakan bahwa bahasa Lundayeh terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Long Bawan dengan wilayah tutur di Desa Long Bawan, Pa’ Lutut, dan Pa’ Raye, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan; (2) dialek Tanjung Lapang dengan wilayah tutur di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau; (3) dialek Pa’ Upan dengan wilayah tutur di Desa Pa’ Upan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di sekitarnya, bahasa Lundayeh merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 89%—91% jika dibandingkan dengan bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan  Utara, misalnya dengan bahasa Long Pulung sebesar 89%, dengan bahasa Tidung sebesar 89%,  dan dengan bahasa Abai sebesar 91%.
 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

Lundayeh

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Kalimantan Utara

Bahasa Lundayeh dituturkan di Desa Long Bawan, Desa Pa’ Lutut, Desa Pa’ Raye, dan Desa Pa’ Upan Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan. Selain itu, bahasa Lundayeh  juga dituturkan di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

Menurut pengakuan penduduk, desa-desa di sekitar Long Bawan, Pa’ Lutut, Pa’ Raye, dan Pa’ Upan adalah wilayah tutur bahasa Lundayeh. Di sebelah barat Desa Tanjung Lapang juga merupakan wilayah tutur bahasa Lundayeh.  Sementara itu, di sebelah timur dan selatan Desa Tanjung Lapang dituturkan bahasa Tidung

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek yang digunakan di daerah-daerah tersebut memiliki persentase perbedaan 64,5%—79,3%. Berdasarkan persentase perbedaan tersebut dapat dikatakan bahwa bahasa Lundayeh terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Long Bawan dengan wilayah tutur di Desa Long Bawan, Pa’ Lutut, dan Pa’ Raye, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan; (2) dialek Tanjung Lapang dengan wilayah tutur di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau; (3) dialek Pa’ Upan dengan wilayah tutur di Desa Pa’ Upan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di sekitarnya, bahasa Lundayeh merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 89%—91% jika dibandingkan dengan bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan  Utara, misalnya dengan bahasa Long Pulung sebesar 89%, dengan bahasa Tidung sebesar 89%,  dan dengan bahasa Abai sebesar 91%.
 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa