Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Hero Patrianto
Tanggal Penelitian : 01-01-2013
Abstrak :Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan. Dalam penelitian ini, didiskusikan proses penerjemahan antara teks sains dan humaniora dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan bahasa Inggris. Tujuan penelitian kualitatif-kuantitatif ini adalah memerikan perbandingan antara proses penerjemahan teks sains dan teks humaniora dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penelitian menggunakan menggunakan teori linguistik fungsional sistemik, khususnya mengenai teks ilmiah yang mencakupi teks sains dan teks humaniora. Subjek data adalah lima mahasiswa jurusan bahasa Inggris. Data berupa terjemahan yang dibuat oleh subjek data. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik pancing atau elisitasi, yakni dengan memberikan empat teks sumber terpilih untuk diterjemahkan oleh subjek. Instrumen penelitian, selain peneliti sendiri, adalah teks sumber sebagai alat pancing dan lembar teks terjemahan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis jejaring pilihan, analisis kontrastif fungsional, dan analisis kuantitatif. Secara khusus, analisis difokuskan segmen yang dianggap sebagai bentuk metafora gramatika. Bentuk metafora gramatika yang dimaksud dilandaskan pada segmen teks sumber. Dari analisis data dan pembahasan, secara umum, disimpulkan bahwa penerjemahan teks humaniora dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia diindikasikan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan penerjemahan teks sains dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Secara khusus, variasi perbedaan struktural terjemahan teks humaniora lebih tinggi rata-rata dua kali lipat dari teks sains; variasi perbedaan leksikal terjemahan teks humaniora lebih tinggi delapan persen dibandingkan teks sains; dan, kandungan metafora gramatika dalam teks humaniora lebih tinggi dibandingkan teks sains.