Peneliti : Arif Izzak
Tanggal Penelitian : 01-01-2012
Abstrak :
Penelitian tentang deiksis dalam bahasa Madura ini penting dilakukan karena selama ini belum banyak dilakukan. Bidang Pragmatik masih belum tersentuh dalam bahasa Madura. Selama ini penelitian kemaduraan hanya pada aspek struktur bahasanya dan aspek sosiolinguistiknya sehingga penelitian ini penting untuk menambah khazanah keilmuan khususnya bidang Pragmatik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori pragmatik (deiksis) paham tradisional (deiksis persona, deiksis waktu, dan deiksis tempat). Deiksis yang diteliti hanya deiksis kategori luar tuturan (exophora). Sumber data menggunakan naskah transkrip berita Pojok Madura bulan Maret-Mei 2010 dan angket yang diisi oleh informan/responden. Penyusunan angket hanya ditujukan untuk menjaring data bentuk-bentuk deiksis dalam bahasa Madura secara umum (bahasa-bahasa percakapan sehari-hari). Angket tidak untuk menjaring data dari bahasa Madura untuk pemakaian khusus.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada variasi bentuk deiksis yang digunakan orang Madura dan yang digunakan dalam ranah jurnalistik. Deiksis persona: engko’, sengko’ (orang pertama tunggal); abhâ’ dhibi’, hèdhâ bi’ engko’ (orang pertama jamak); hèdhâh, bâ’na, bâ’ân (orang kedua tunggal); ditambah pewatas adjektivaa kabbhi (orang kedua jamak); dhibi’na, orèng rowa, kana’ juwa (orang ketiga tunggal); rèng-orèng rowa, rèng-orèng jarèya (orang ketiga jamak). Deiksis tempat: kassa’, dhâssa’, nèng dhissa’, èdhissa’, kanna’, dhâkanna’, dhinna’, dhâdhinna’. Deiksis waktu: lagghu’, dhumalem, bâri’, lambâ’, sabbhân, satiya, bulân adhâ’, bulân dhâteng, minggu sètapongkor, minggu sèghâlluân.