Peneliti : Wahyudi Siswanto
Tanggal Penelitian : 01-01-1999
Abstrak :
Pengarang Jawa Timur dalam penelitian ini dibatasi dengan kriteria (1) sastrawan yang lahir dan berkarya di Jawa Timur serta menerbitkan karya sastranya di Jawa Timur, (2) sastrawan yang lahir di Jawa Timur, ikut membesarkan sastra Indonesia di Jawa Timur dan sastra nasional karena karya-karyanya terbit di Jawa Timur dan Jakarta, diakui sebagai sastrawan nasional, seperti Emha Ainun Nadjib, Abdul Hadi WM, Zawawi Imron, Subagyo Sastrowardoyo, Djamil Suherman, (3) sastrawan yang lahir di Jawa Timur, berkarya di luar Jawa Timur, tetapi ikut membesarkan sastra Indonesia di Jawa Timur karena karya-karyanya banyak berisi tentang Jawa Timur (seperti Umar Kayam), (4) sastrawan yang lahir di luar Jawa Timur, tetapi berkarya dan menerbitkan karyanya di Jawa Timur, seperti Moes Loindong, dan (5) sastrawan yang lahir di luar Jawa Timur, berkarya di Jawa Timur, dan ikut membesarkan sastra Jndonesia di Jawa Timur karena karya-karyanya banyak berisi tentang Jawa Timur dan juga ikut membesarkan sastra nasional karena karya-karyanya terbit di Jakarta, seperti Budi Darma dan Beni Setia.
Penelitian ini mengungkap bahwa Surabaya merupakan daerah di Jawa Timur yang paling banyak menghasilkan sastrawan, baik tingkat lokal maupun nasional. Berikut adalah nama-nama sastrawan Jawa Timur dan daerah kelahirannya menurut Siswanto, dkk: Trisno Sumardjo (Surabaya), Muhammad Ali (Surabaya), Kasim Mansur (Surabaya), Nugroho (Mojokerto), SK.Mulyadi (Madiun), Subagyo Sastrowardoyo (Madiun), Ali Audah (Bondowoso), Toha Mohtar (Kediri), Alwa Tafsari (Ngawi), Satyagraha Hoerip (Lamongan), Djamil Suherman (Surabaya), Muhammad Fudholi Zaini (Sumenep), Umar Kayam (Ngawi), Piek Ardiyanto Supriyadi (Magetan), Ima Suwardi (Kediri), Eni Sumargo (Blitar), Abdul Hadi WM (Sumenep), Emha Ainun Najib (Jombang), Totilawati Tjitrawasita (Kediri), Eka Budianta (Ngimbang), Sinansari Ecip (Malang), Faisal Ismail (Sumenep), Syamsul Arifin (Bondowoso), Ra.hmat Ali (Malang), Gerwin S (Malang), Budi Darma (Rembang), Sumartono (Bojonegoro), Zuchridin Suryawinata (Yogyakarta), Budihardjo Suryosunarso (Madiun), Purnawan Tjondronegoro (Mojokerto), Titi Said (Bojonegoro), Fadli Rasyid (Jember), Nirwan Dewanto (Surabaya), Ratna Indraswari Ibrahim (Malang), Yati Setiawan, Gatot Kusuma (Purwokerto), Suparto Brata (Surabaya), Koentjara Soehadi, Rudi Isbandi (Yogyakarta), Gatot Susilo Sumowiyono (Pasuruan), Suripan Sadi Hutomo (Blora), Moes Loindang (Minahasa), Akhudiat (Banyuwangi), Roedi Zaki (Surabaya), Agus Sunyoto (Surabaya), Etik Minarti (Ngawi), Sasetyo Wilutama
(Surabaya), M. Shoim Anwar (Jombang), D. Zawawi Imron (Sumenep), Farid Dimyati, Krisna Mihardja, Amang Rahman, Basoeki Rahmat, Wahyu Prasetyo, Tengsoe Tjahjono, Lindung Ratnawiawan, Taufik Akaha Amiruddin, Arief B. Prasetyo, H.U. Mardi Luhung, Tjahjono Widianto, dan Tjahjono Widarmanto,