|
Bentuk-Bentuk Direktif dalam Bahasa Jawa |
|
|
Peneliti : Eddy Jauhari, dkk., Tanggal Penelitian : 01-01-1997 Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya penelitian bentuk-bentuk direktif dalam bahasa Jawa. Penelitian yang bersifat deskriptif ini menggunakan metode simak dan metode cakap dalam pengumpulan datanya. Masalah-masalah yang diangkat adalah bagaimana bentuk direktif langsung dan tak langsung digunakan dalam bahasa Jawa serta bagaimana bentuk-bentuk tersebut ditandai secara lingual dan nonlingual.
Setelah diadakan pengkajian terhadap tindak tutur direktif yang terdapat dalam bahasa Jawa, baik dialek Jawa Kediri, Jawa Madiun, dan Jawa Bojonegoro, didapat temuan sebagai berikut. (1) Pada pemakaian tindak direktif dalam bahasa Jawa terdapat beberapa modus dan masing-masing modus memiliki ciri-ciri bahasa, fungsi pemakaian, dan latar belakang situasi sendiri-sendiri. Pada tindak direktif langsung terdapat modus imperatif, performatif eksplisit, dan keharusan, sedangkan pada tindak direktif tak langsung terdapat modus performatif berpagar, pernyataan keinginan, pernyataan saran, modus bertanya, isyarat langsung, isyarat tak langsung, dan modus nglulu. (2) Terdapat beberapa modus direktif yang bisa dianggap sebagai pembentuk efek kesantunan. Beberapa modus yang dianggap menimbulkan efek kesantunan adalah modus performatif berpagar, pernyataan keinginan, modus bertanya, dan isyarat halus atau tak langsung. Pembentukan kesantunan direktif bisa juga ditandai dengan pemakaian tanda-tanda lingual tertentu, misalnya dengan pemilihan kata tulung dan lain-lain. (3) Selain penanda lingual, kesantunan bisa juga didukung oleh adanya penanda nonlingual atau nonverbal. Tanda-tanda tersebut bisa berupa nosi malu, merajuk, dan lainnya, nosi muka merah, sikap hormat, dan kesantunan. Semua penanda tersebut digunakan pada saat penutur mengungkapkan tindak direktifnya kepada mitra tutur. Jika suatu tindak direktif disertai penampakan tanda-tanda nonlingual, maka perintah direktif yang disampaikan akan berubah menjadi sebuah perintah atau permintaan yang santun.
| |
PENCARIAN TERKAIT
Revitalisasi Bahasa dan Sastra DaerahTayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah Tesaurus Tematis Bahasa IndonesiaTesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia 5Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring JawaProvinsi Aceh
Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ... JawaProvinsi Sumatra Utara
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ... Revitalisasi Bahasa dan Sastra DaerahTayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah Tesaurus Tematis Bahasa IndonesiaTesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia 5Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring JawaProvinsi Aceh
Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ... JawaProvinsi Sumatra Utara
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ... |
|