|
Minat Baca Murid Sekolah Dasar di Jawa Timur |
|
|
Peneliti : Abd. Rahman A.H., dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1983 Abstrak : Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara sistematis dan objektif minat baca murid-murid SD di Jawa Timur terhadap buku bacaan yang telah disebarkan oleh Proyek Pengadaan Buku Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dua hal yang diperlihatkan sebagai identitas minat baca murid-murid SD di Jawa Timur adalah jumlah buku bacaan yang pernah dibacanya sehingga dapat ditetapkan kelompok murid laki-laki atau perempuan yang dikualifikasi minat baca baik, cukup, dan kurang. Terhadap identitas kualifikasi minat baca tersebut kemudian dilakukan pelacakan dengan melihat (a) peranan faktor kurikuler, (b) peranan faktor unsur signifikan buku bacaan, (c) peranan faktor sosiologis murid, dan (d) peranan faktor psikologis murid bagi murid laki-laki dan murid perempuan kelompok baik, cukup, dan kurang. Di samping itu, identitas minat baca itu juga dilacak dengan melihat (a) peranan faktor orang yang diikutinya, (b) peranan pendidikan orang tua/wali, (c) peranan pekerjaan orang tua/wali, dan (d) peranan pendidikan saudaranya.
Untuk mendapatkan data tentang minat baca murid SD kelas VI di Jawa Timur digunakan kuesioner dan daftar cek sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner untuk mendapatkan data yang berkenaan dengan faktor kurikuler, unsur signifikan buku bacaan, faktor sosiologis murid, dan faktor psikologis murid, sedangkan daftar cek untuk mendapatkan data buku yang pernah di baca murid dan identitas/kondisi murid. Mengingat populasi yang sangat besar, maka untuk keperluan pengambilan data tersebut ditetapkan sampel. Teknik yang dipakai untuk pengambilan data tersebut adalah teknik penarikan sampel berjenjang (multistage sampling), yaitu stratifikasi, acak sederhana, dan purposif. Stratifikasi untuk menetapkan sampel wilayah, yaitu wilayah Jawa Timur bagian Timur, Utara, Barat, dan Selatan, acak sederhana dipakai untuk menetapkan satu SD sumber data di masing-masing wilayah yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu SD Giri I Banyuwangi, SD Jember Lor IX di Jember, SD Kepanjen II di Blitar, SD Kauman II di Malang, SD Ketabang I di Surabaya, SD Kebonsari di Tuban, SD Taman II di Madiun, dan SD Bangunsari di Ponorogo. Purposif di pakai untuk menetapkan satu kelas murid kelas VI pada SD yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu (a) murid kelas VI SD Giri I Banyuwangi, (b) murid kelas VI SD Jember Lor IX Jember, (c) murid kelas VI II Malang, (e) murid kelas VI SD ketabang I Surabaya, (f) murid kelas VI SD Kebonsari I Tuban, (g) murid kelas VI SD Taman II Madiun, dan (h) murid kelas VI Bangunsari Ponorogo. Jumlah responden murid kelas VI SD sampel tersebut adalah 271 anak.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa dari delapan sampel tersebut dapat digambarkan minat baca murid kelas VI SD di Jawa Timur terhadap buku bacaan yang telah disebarkan oleh Proyek Pengadaan Buku Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah (1) jumlah murid laki-laki yang tergolong kelompok baik ada 11 anak, kelompok cukup 29 anak, kelompok kurang 97 anak, (2) jumlah murid perempuan yang tergolong kelompok baik ada 17 anak, kelompok cukup 40 anak, dan kelompok kurang 77 anak. Dari data judul-judul buku yang pernah dibaca oleh murid laki-laki dan perempuan kelompok baik, cukup, dan kurang dapat dicatat tiga judul buku yang paling disenangi, yaitu (1) Malin Kundang, (2) Putri Berwajah Buruk, dan (3) Pangeran Diponegoro. Judul buku yang disenangi anak laki-laki adalah (1) Panglima Besar Jenderal Sudirman, (2) Pangeran Diponegoro, (3) Arek-arek Suroboyo, dan (4) Dewi Sartika, sedangkan yang paling disenangi anak perempuan adalah (1) Bawang Merah, Bawang Putih, (2) Malin Kundang, dan (3) Putri Raja Bayu.
Jika dilacak dari peranan faktor kurikuler, unsur signifikan buku bacaan, sosiologis murid, dan psikologis murid terhadap identitas minat seperti itu terdapat beberapa variabel yang dapat dicatat, yaitu (1) saran dari orang tua, atau saudaranya yang berkenaan dengan kegemaran membaca, sangat berperanan pada murid yang berkualifikasi minat baca baik, (2) bacaan yang pelaku-pelakunya sebagai pahlawan sangat berperanan terhadap murid yang berkualifikasi minat baca cukup, (3) buku bacaan/buku cerita yang para pelakunya manusia yang sangat berperan terhadap murid yang berkualifikasi minat baca kurang. Variabel-variabel itu ada pada murid laki-laki dan perempuan secara umum, tetapi variabel yang sangat berperanan pada murid laki-laki dan perempuan secara khusus berbeda, misalnya (1) buku cerita yang mengungkapkan waktu terjadinya peristiwa pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang sangat berperanan pada murid-murid laki-laki yang berkualifikasi minat baca baik, (2) buku bacaan/cerita yang mengandung berbagai suasana, terutama cerita yang menyedihkan sangat berperanan pada murid perempuan yang bekualifikasi baik. Jika dilacak dari peranan faktor kondisi signifikan yang berperanan pada kualifikasi minat baca murid-murid dapat dicatat hal-hal sebagai berikut: (1) kondisi pendidikan saudara kandung secara relatif dapat menjelaskan perbedaan kualifikasi minat baca murid berkualifikasi minat baca baik secara umum, dan berkualifikasi minat baca murid laki-laki, (2) semakin tinggi kondisi pendidikan saudara kandung tidak berpengaruh terhadap minat baca perempuan yang berkualifikasi baik karena murid perempuan berkualifikasi minat baca baik justru mempunyai saudara kandung dengan pendidikan tingkat SD.
| |
PENCARIAN TERKAIT
JawaProvinsi Aceh
Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ... JawaProvinsi Sumatra Utara
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ... JawaProvinsi Jambi
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ... JawaProvinsi Sumatra Selatan
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ... JawaProvinsi Bengkulu
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Bengkulu dituturkan di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Jawa ... JawaProvinsi Aceh
Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ... JawaProvinsi Sumatra Utara
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ... JawaProvinsi Jambi
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ... JawaProvinsi Sumatra Selatan
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ... JawaProvinsi Bengkulu
Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Bengkulu dituturkan di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Jawa ... |
|