• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Bakatik

Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

 

Provinsi Kalimantan Barat

Bahasa Bakatik dituturkan oleh masyarakat terutama di wilayah Kabupaten Bengkayang, yang tersebar di wilayah Kecamatan Ledo, Sanggau Ledo, Teriak, dan Bengkayang; Kecamatan Subah, Kabupaten Subah. Menurut pengakuan penutur, wilayah tutur bahasa Bakatik berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Melayu di sebelah utara, barat, dan selatan. Sementara itu, di sebelah timur laut berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Galik (Golik) dan Ribun (Rihun).

          Selain di Kabupaten Bengkayang, bahasa Bakatik juga dituturkan di Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, Landak, dan Kubu Raya yang ada di sekitar Kecamatan Ambawang serta di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek yang dipakai di lima daerah tersebut diidentifikasi menjadi satu kelompok bahasa karena memiliki persentase perbedaan antara 48%—80%. Isolek di daerah pengamatan Kecamatan Bengkayang dan Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang termasuk dalam satu kelompok subdialek dengan persentase perbedaan 48%.

          Bahasa Bakatik terbagi atas empat dialek, yaitu (1) dialek Moro Betung dengan daerah sebarannya di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak; (2) dialek Ambawang Satu di Kabupaten Kubu Raya; (3) dialek Sahan di Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang; (4) dialek Rodaya daerah sebarannya di  Kecamatan Ledo dan Desa Bani Amas di Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Bakatik merupakan bahasa tersendiri karena memiliki perbedaan di atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di Kalimantan Barat.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Sambas Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bengkayang Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kota.Pontianak Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Kubu Raya Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Landak Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Bakatik

    Kategori: Persebaran Bahasa Daerah Berdasarkan Provinsi

     

    Provinsi Kalimantan Barat

    Bahasa Bakatik dituturkan oleh masyarakat terutama di wilayah Kabupaten Bengkayang, yang tersebar di wilayah Kecamatan Ledo, Sanggau Ledo, Teriak, dan Bengkayang; Kecamatan Subah, Kabupaten Subah. Menurut pengakuan penutur, wilayah tutur bahasa Bakatik berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Melayu di sebelah utara, barat, dan selatan. Sementara itu, di sebelah timur laut berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Galik (Golik) dan Ribun (Rihun).

              Selain di Kabupaten Bengkayang, bahasa Bakatik juga dituturkan di Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, Landak, dan Kubu Raya yang ada di sekitar Kecamatan Ambawang serta di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek yang dipakai di lima daerah tersebut diidentifikasi menjadi satu kelompok bahasa karena memiliki persentase perbedaan antara 48%—80%. Isolek di daerah pengamatan Kecamatan Bengkayang dan Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang termasuk dalam satu kelompok subdialek dengan persentase perbedaan 48%.

              Bahasa Bakatik terbagi atas empat dialek, yaitu (1) dialek Moro Betung dengan daerah sebarannya di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak; (2) dialek Ambawang Satu di Kabupaten Kubu Raya; (3) dialek Sahan di Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang; (4) dialek Rodaya daerah sebarannya di  Kecamatan Ledo dan Desa Bani Amas di Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Bakatik merupakan bahasa tersendiri karena memiliki perbedaan di atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di Kalimantan Barat.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Sambas Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bengkayang Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kota.Pontianak Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Kubu Raya Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Landak Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Sambas Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Bengkayang Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kota.Pontianak Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Kubu Raya Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bakatik
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota: Kabupaten.Landak Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa