Taman Budaya Yogyakarta—seperti halnya taman budaya lain di seluruh wilayah Indonesia—lebih fokus pada pengembangan dan pelestarian budaya pada umumnya dan kesusastraan salah satunya. Pada awalnya, tawan budaya ini dibangun di daerah Bulaksumur pada tanggal 11 Maret 1977 sebagai sebuah kompleks Pusat Pengembangan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Peresmian pembangunan kompleks seni budaya tersebut dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX sebagai Wakil Presiden RI saat itu. Taman Budaya Yogyakarta disebut juga Purna Budaya yang dibuat sebagai sarana dan prasarana untuk membina, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan Perda No. 7 tahun 2002 dan Keputusan Gubernur DIY No. 161/2002 tertanggal 4 November 2002, Taman Budaya Yogyakarta menjadi UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY dengan berbagai macam misi, misalnya (1) melaksanakan pengembangan dan pengolahan seni budaya, (2) melaksanakan laboratorium dan eksperimentasi seni budaya, (3) melaksanakan dokumentasi dan informasi seni budaya, (4) melaksanakan urusan Tata Usaha dan Tumah Tangga Dinas, dan (5) memfasilitasi kegiatan seni budaya.
Taman Budaya Yogyakarta kemudian memulai babak baru dan menjadikannya sebagai The Window of Yogyakarta. Situs seni budaya ini pun semakin meruncingkan misi dan visi dalam dunia seni rupa (biennale seni rupa), dunia media rekam (pemutaran film sepanjang tahun), dunia seni pertunjukan (festival teater, ketoprak, dalang, tari, dll), program-program pendidikan (bimbingan dan pelatihan seni untuk anak dan remaja), dan juga penerbitan (profil seniman budayawan, antologi sastra, dan kritik seni rupa).
Proses pengumpulan data dan dokumentasi yang dilakukan oleh Taman Budaya Yogyakarta menjadi cukup penting dan strategis sebagai bahan diskusi dan kajian seni budaya seperti data potensi seni budaya, naskah cerita atau lakon, rekaman profil seniman atau budayawan, rekaman peristiwa seni budaya, serta berbagai koleksi karya seni rupa (lukis, grafis, patung, kriya seni, kerajinan).
Taman Budaya Yogyakarta beralamat di Jalan Sriwedari 1 Yogyakarta 55122, telepon (0274) 523512, 580771, laman: www.tamanbudayayogyakarta.com.