Sekolah Menulis Dokarim didirikan pada tahun 2003—bertepatan dengan awal darurat militer di Aceh—oleh pekerja kebudayaan yang terhimpun dalam anggota jaringan Liga Kebudayaan Komunitas Tikar Pandan Banda Aceh. Sekolah Menulis Dokarim merupakan sebuah rumah latihan, berbentuk sekolah (sekolah dalam pengertian sejati: waktu luang) dengan konsep pendidikan alternatif dan kurikulum pendidikan kritis.
Sekolah Menulis Dokarim tak hanya mengajarkan teknik menulis kreatif, tetapi juga pengetahuan umum lainnya, seperti analisis sosial, filsafat umum, sejarah kritis, metodologi riset yang antieksploitasi atas subjek, antropologi dan etnografi, dan studi kebudayaan. Metode belajar berdasarkan dialog antarpeserta dan antara peserta dan fasilitator. Dalam belajar dimanfaatkan pula medium rekam-gambar. Masa belajar untuk satu periode di sekolah ini selama 6 bulan, yang disebut kelas menulis.
Program utama yang dicanangkan sekolah Dokarim adalah pemberian beasiswa penulisan untuk pelajar dan mahasiswa serta pendirian sekolah menulis di empat wilayah di Aceh (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Utara, Banda Aceh).
Sekolah menulis Dokarim dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang menyebut Dokarim sebagai Fozan Santa, seorang penulis dan pembuat film dokumenter. Ada beberapa orang fasilitator tetap di sekolah menulis Dokarim, yaitu Azhari, A.A. Manggeng, Fozan Santa, Reza Idria, dan Wiratmadinata, sedangkan orang-orang yang pernah menjadi fasilitator tamu sekolah menulis Dokarim dari tahun 2003—2006 ialah Elsa Clave, Fikar W Eda, Garin Nugroho, Hamsad Rangkuti, Kamal Arif, Lilian Wu, Maman S Mahayana, Marco Kusumawijaya, Martin Aleida, Mukhlis A Hamid, Nirwan Arsuka, Nirwan Dewanto, Nezar Patria, dan Riri Riza.
Penyantun Sekolah Menulis Dokarim disebut dengan Wali Sekolah, seperti Azhari (Banda Aceh), Adila Suwarno (Jakarta), Elsa Clave (Paris, Prancis), Evi Narti Zain (Banda Aceh), Edi Soepadmo (Jakarta), Nezar Patria (Jakarta), Nirwan Arsuka (Jakarta), Nirwan Dewanto (Jakarta), Ruth Misnick (Bonn, Jerman) dan Wiratmadinata (Banda Aceh). Sampai pertengahan tahun 2006, sudah empat GENERASI yang belajar di Sekolah Menulis Dokarim. Setiap GENERASI berjumlah 15 orang dan setiap GENERASI belajar selama 6 bulan.
Sekolah menulis ini memunyai blog: http://sindikatdokarim.wordpress.com Blog ini seperti layaknya tempat reuni dari alumnus Sekolah Menulis Dokarim sejak angkatan pertama sampai dengan sekarang.