Sayembara Femina diselenggarakan oleh majalah mingguan wanita femina yang terbit di Jakarta. Majalah ini berskala nasional dan tergolong majalah wanita terpopuler di Indonesia. Sayembara Femina ini ada dua jenis, yaitu Sayembara Mengarang Cerpen dan Sayembara Mengarang Novelet Femina. Sayembara ini dimulai tahun 1976 dan secara rutin dilakukan setiap tahun hingga sekarang.
Hadiah yang disediakan oleh panitia penyelenggara bagi para pemenang sayembara berupa uang tunai. Jumlah hadiah untuk pemenang sayembara cerpen dan sayembara novelet berbeda. Hadiah sayembara novelet lebih besar daripada hadiah sayembara cerpen. Seiring dengan berjalannya waktu, tentu saja, besarnya hadiah yang diberikan juga tidak sama setiap tahunnya.
Kegiatan sayembara ini bersifat nasional dan terbuka untuk umum dengan beberapa persyaratan, antara lain (1) peserta berusia 25 tahun ke atas, (2) karya ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Ejaan yang Disempurnakan, (3) peserta boleh mengirim lebih dari satu naskah, (4) karya harus asli, bukan saduran atau jiplakan, dan belum pernah diterbitkan dalam bentuk apa pun, (5) tema bebas, dan (6) boleh memakai nama samaran.
Untuk menilai karya-karya yang masuk, pihak Panitia menunjuk satu tim juri yang kompeten dalam bidangnya, sebagai contoh, Ketua Dewan Juri Sayembara Mengarang Cerpen VI/1980 adalah Mirta Hartohadiprodjo dan Ketua Dewan Juri Sayembara Novelet Femina 1980 adalah Dr. Umar Kayam. Para pemenang yang terpilih pada periode itu adalah sebagai berikut.
Pemenang Sayembara Mengarang Cerpen VI/1980
-
Maria A. Sardjono ("Kucing Putih Bermata Hijau")
-
Agnes Yani Sardjono ("Pulang Memetik Teh")
-
Putu Wijaya ("Babi")
Pemenang Penghargaan
-
Ls. Rahayu ("Titik Hujan yang Gersang")
-
K. Usman ("Setelah Musim Jamur")
-
Djohansyah Ana ("Kabut Pedalaman")
-
Rohyati Solihin ("Pintu yang Selalu Tertutup")
-
Eliabeth Wonomukti ("Surat dari Kampung")
Pemenang Sayembara Novelet Femina 1980
-
M. Joenoes Joesoef ("Di Ujung Lorong Kelabu")
-
Ariswara ("Takkan pernah Menyerah")
-
Prasanti ("Ujung Wajah Masa Lalu")
Pemenang Penghargaan
-
K. Usman ("Mawar Hitam Penghabisan")
-
Mustika Heliati ("Hari Sudah Malam di Tonle Sap")
-
Karmaputra ("Tumini")
Semua karya yang terpilih sebagai pemenang dimuat dalam majalah feminasecara bergiliran. Di samping itu, karya yang belum mendapat penghargaan, tetapi dianggap menarik juga dimuat. Selain dimuat dalam majalah femina, karya para pemenang sayembara ini juga diterbitkan dalam bentuk buku oleh majalah femina.