• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Pantjawarna   (1948-1965)
Kategori: Media Penyebar/Penerbit Sastra

 
 

Majalah Pantjawarna didirikan pada 1 Oktober 1948 di Jakarta dengan alamat Jalan Asemka 29--30 Jakarta Kota. Penerbit majalah ini adalah NV Percetakan Sin Po (NV Drukkerij Sin Po). Majalah "Bulanan Umum Bergambar" ini berukuran 31 x 24 cm. Majalah ini banyak memuat karya sastra dalam rubriknya dengan moto "Memuat Sastra, Seni, Sejarah, Filsafat, Pengetahuan Umum". Pada mulanya majalah ini merupakan majalah bulanan umum bergambar.

Pada tahun 1960, majalah Pantjawarna dikelola oleh Goei Tek Tjiang sebagai pemimpin redaksi, Louw Ken Tjia Koen Hwa sebagai wakil pemimpin redaksi, dan Kwa Sien Biauw sebagai anggota redaksi. Pada tahun 1965 susunan pengelola majalah Pantjawarna berubah, yaitu A. Karim D.P. sebagai pemimpin umum, Djoni Hendra Sitompul sebagai penanggung jawab, Tjia Koam Hwa dan Bambang Hirawan sebagai wakil penanggung jawab. Oey Hok Tjim sebagai juru potret, Drs. Gunawan Wibisono, Teuku M.A. Sjahriar Mahjoedin, M.Sc., Dr. Sie Boen Liep, dan Liem Poen Kie sebagai pembantu. Majalah ini masih terbit hingga tahun 1965. Pada tahun 1964, harga majalah ini adalah Rp50,00 untuk dalam kota dan untuk pelanggan dari luar kota ditambah biaya pengiriman Rp5,00. Pada tahun 1965 harga jual majalah ini menjadi Rp65,00.

Beberapa pengarang yang kita kenal sebagai penulis karya sastra ikut menulis di dalam majalah Pantjawarna seperti Rijono Praktikto, Ajip Rosidi, Widi Widayat, M.A. Salmun, Nio Joe Lan, Mahbub Djunaidi, Toto Sudarto Bachtiar, dan Pramudya Ananta Toer.

Selain rubrik sastra, majalah ini juga memuat rubrik kesehatan, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, dan busana. Sasaran majalah Pantjawarna adalah kalangan intelektual dari pembaca kalangan kelas menengah ke atas. Distribusi majalah ini mencapai nasional, antara lain, Surabaya, Cirebon, Kebumen, Garut, Serang, Malang, Banyumas, Banyuwangi, Denpasar, Bandung, Banjarmasin, Jambi, Jember, Kediri, Makassar, Medan, Samarinda, Menado, Gorontolo, Bojanegoro, Purwokerto, Yogyakarta, Palembang, Blitar, dan Tegal. Selain beredar di dalam negeri, majalah ini juga beredar sampai negara Polandia, Jepang, dan Jerman.

Rubrik "Sastra" dalam majalah ini memuat cerita pendek, baik asli maupun terjemahan. Majalah ini juga memuat cerita bersambung. Dalam tahun 1950-an dimuat cerpen "Guru dan Murid" karya Ayip Rosidi, dalam Nomor 153, Th. X, 16 Desember 1958, "Isteri Muda yang Cantik" karya Widi Widayat, dalam Nomor 141, Th. X, hlm. 42—43, 15 Juni 1959; "Yang Cantik dan yang Sakit" karya Pramudya Ananta Toer, dalam Nomor 120, Th. IX, hlm. 16—17, 1 Agustus 1957; "Kupu-Kupu" karya Mahbub Djunaidi, dalam Nomor 93, Th. VII, hlm. 18—20, Juni 1956.

Dalam tahun 1960 dimuat cerpen "Makan Siang" terjemahan dari karya Somerset Maugham dalam Nomor 197, halaman 30—31, tanggal 16 Oktober 1960. Pada tahun 1963 dimuat cerpen "Studi jang Gagal' karya Mardiati dalam Nomor 51, halaman 10—11, tanggal 26 Oktober 1963. Pada tahun 1964 dimuat cerpen "Cinta Seorang Wanita Djuga Tidak" karya H.G. Ugati, dalam Nomor 71, halaman 7—9, tanggal 14 Maret 1964; cerpen "Kamar bedah" karya Boen L, dalam Nomor 73, halaman 10—11, tanggal 28 Maret 1964; cerpen "Manifes Hidup" karya Boen L, dalam Nomor 74, halaman 7—8, tanggal 4 April 1964; cerpen "Yang Lampau dan Yang Akan Datang" karya T. Ki Anan, dalam Nomor 84, halaman 22--23 tanggal 13 Juni 1964; cerpen "Ibunda karya Mardiati", dalam Nomor 87, halaman 22--23, tanggal 4 Juli 1964; cerpen "Rejeki Pak Umara" karya Rijono Praktikno dalam Nomor 89, halaman 23—24, tanggal 18 Juli 1964; cerpen "Perawan dan Kembang" karya Mardiati, dalam Nomor 91, halaman 24—25, tanggal 1 Agustus 1964; cerpen "Orang Tua dan Cenderawasih" karya Asrul Rubaiyah, pada Nomor 93, halaman 46—47, tanggal 15 Agustus 1964; cerpen "Musim Semi di Tokyo" karya Karel Budiman, dalam Nomor 95, halaman 24—25, tanggal 29 Agustus 1964. Pada tahun 1965 dimuat cerpen "Air Mata Baru" karya A. Kahar, dalam Nomor 113, halaman 4—5 dan Nomor 37 tanggal 2 Januari 1965; cerpen "Pulang ke Tanah Garapan" karya M.S. Djaelany Eka, dalam Nomor 115, halaman 4—5 tanggal 16 Januari 1965; cerpen "Gerobak Sapi" karya Phing Hwie, dalam Nomor 116, halaman 24—25 tanggal 23 Januari 1965; cerpen "Bergumul dengan Pasir" karya Kho Ping Hwie, dalam Nomor 119, halaman 12—13 tanggal 13 Februari Agustus 1965; cerpen "Peratjunan" karya A.M.J. Soenanto, dalam Nomor 120, halaman 6—7 dan Nomor 33 tanggal 20 Februari 1965; cerpen "Langkah Pertama" karya Eska Dyan B., dalam Nomor 122, halaman 13—15 tanggal 6 Maret 1965; cerpen "Sebuah Lagu" karya Nguyen van Thong, dalam Nomor 125, halaman 4—6 tanggal 27 Maret 1965; cerpen "Fair" karya Idrus Ismail, dalam Nomor 126 halaman 7—8 tanggal 3 April 1965; cerpen "Naema" karya Mohammad Dib, dalam Nomor 128, halaman 11—13 dan Nomor 27 tanggal 17 April 1965; cerpen ""Gadis Untung" karya Aiping, dalam Nomor 135, halaman 14—15 tanggal 5 Djuni 1965; cerpen "Pagi" karya Idrus Ismail, dalam Nomor 142 halaman 14--15 tanggal 24 Djuli 1965; cerpen "Malam Pesta" karya Kohar dalam Nomor 144, halaman 14—15 tanggal 7 Agustus 1965; cerpen "Tjinta jang Pertama" karya Vu Nam, dalam Nomor 150, halaman 12—14 tanggal 18 September 1965.

Cerita bersambung yang pernah dimuat di majalah Pantjawarna adalah cerita Mintaraga, dalam 1960 Nomor 197, halaman 25--28 tanggal 16 Oktober 1960; tahun 1963 dimuat cerita Pahlawan Tak Dikenal karya Pak Har, dalam Nomor 51, halaman 26—27 tanggal 26 Oktober 1963. Pada tahun 1965 dimuat cerita Busono karya R.M. Tirto Adhi Soerjo, dalam Nomor 145—150.

 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 
Pantjawarna   (1948-1965)
Kategori: Media Penyebar/Penerbit Sastra

 
 

Majalah Pantjawarna didirikan pada 1 Oktober 1948 di Jakarta dengan alamat Jalan Asemka 29--30 Jakarta Kota. Penerbit majalah ini adalah NV Percetakan Sin Po (NV Drukkerij Sin Po). Majalah "Bulanan Umum Bergambar" ini berukuran 31 x 24 cm. Majalah ini banyak memuat karya sastra dalam rubriknya dengan moto "Memuat Sastra, Seni, Sejarah, Filsafat, Pengetahuan Umum". Pada mulanya majalah ini merupakan majalah bulanan umum bergambar.

Pada tahun 1960, majalah Pantjawarna dikelola oleh Goei Tek Tjiang sebagai pemimpin redaksi, Louw Ken Tjia Koen Hwa sebagai wakil pemimpin redaksi, dan Kwa Sien Biauw sebagai anggota redaksi. Pada tahun 1965 susunan pengelola majalah Pantjawarna berubah, yaitu A. Karim D.P. sebagai pemimpin umum, Djoni Hendra Sitompul sebagai penanggung jawab, Tjia Koam Hwa dan Bambang Hirawan sebagai wakil penanggung jawab. Oey Hok Tjim sebagai juru potret, Drs. Gunawan Wibisono, Teuku M.A. Sjahriar Mahjoedin, M.Sc., Dr. Sie Boen Liep, dan Liem Poen Kie sebagai pembantu. Majalah ini masih terbit hingga tahun 1965. Pada tahun 1964, harga majalah ini adalah Rp50,00 untuk dalam kota dan untuk pelanggan dari luar kota ditambah biaya pengiriman Rp5,00. Pada tahun 1965 harga jual majalah ini menjadi Rp65,00.

Beberapa pengarang yang kita kenal sebagai penulis karya sastra ikut menulis di dalam majalah Pantjawarna seperti Rijono Praktikto, Ajip Rosidi, Widi Widayat, M.A. Salmun, Nio Joe Lan, Mahbub Djunaidi, Toto Sudarto Bachtiar, dan Pramudya Ananta Toer.

Selain rubrik sastra, majalah ini juga memuat rubrik kesehatan, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, dan busana. Sasaran majalah Pantjawarna adalah kalangan intelektual dari pembaca kalangan kelas menengah ke atas. Distribusi majalah ini mencapai nasional, antara lain, Surabaya, Cirebon, Kebumen, Garut, Serang, Malang, Banyumas, Banyuwangi, Denpasar, Bandung, Banjarmasin, Jambi, Jember, Kediri, Makassar, Medan, Samarinda, Menado, Gorontolo, Bojanegoro, Purwokerto, Yogyakarta, Palembang, Blitar, dan Tegal. Selain beredar di dalam negeri, majalah ini juga beredar sampai negara Polandia, Jepang, dan Jerman.

Rubrik "Sastra" dalam majalah ini memuat cerita pendek, baik asli maupun terjemahan. Majalah ini juga memuat cerita bersambung. Dalam tahun 1950-an dimuat cerpen "Guru dan Murid" karya Ayip Rosidi, dalam Nomor 153, Th. X, 16 Desember 1958, "Isteri Muda yang Cantik" karya Widi Widayat, dalam Nomor 141, Th. X, hlm. 42—43, 15 Juni 1959; "Yang Cantik dan yang Sakit" karya Pramudya Ananta Toer, dalam Nomor 120, Th. IX, hlm. 16—17, 1 Agustus 1957; "Kupu-Kupu" karya Mahbub Djunaidi, dalam Nomor 93, Th. VII, hlm. 18—20, Juni 1956.

Dalam tahun 1960 dimuat cerpen "Makan Siang" terjemahan dari karya Somerset Maugham dalam Nomor 197, halaman 30—31, tanggal 16 Oktober 1960. Pada tahun 1963 dimuat cerpen "Studi jang Gagal' karya Mardiati dalam Nomor 51, halaman 10—11, tanggal 26 Oktober 1963. Pada tahun 1964 dimuat cerpen "Cinta Seorang Wanita Djuga Tidak" karya H.G. Ugati, dalam Nomor 71, halaman 7—9, tanggal 14 Maret 1964; cerpen "Kamar bedah" karya Boen L, dalam Nomor 73, halaman 10—11, tanggal 28 Maret 1964; cerpen "Manifes Hidup" karya Boen L, dalam Nomor 74, halaman 7—8, tanggal 4 April 1964; cerpen "Yang Lampau dan Yang Akan Datang" karya T. Ki Anan, dalam Nomor 84, halaman 22--23 tanggal 13 Juni 1964; cerpen "Ibunda karya Mardiati", dalam Nomor 87, halaman 22--23, tanggal 4 Juli 1964; cerpen "Rejeki Pak Umara" karya Rijono Praktikno dalam Nomor 89, halaman 23—24, tanggal 18 Juli 1964; cerpen "Perawan dan Kembang" karya Mardiati, dalam Nomor 91, halaman 24—25, tanggal 1 Agustus 1964; cerpen "Orang Tua dan Cenderawasih" karya Asrul Rubaiyah, pada Nomor 93, halaman 46—47, tanggal 15 Agustus 1964; cerpen "Musim Semi di Tokyo" karya Karel Budiman, dalam Nomor 95, halaman 24—25, tanggal 29 Agustus 1964. Pada tahun 1965 dimuat cerpen "Air Mata Baru" karya A. Kahar, dalam Nomor 113, halaman 4—5 dan Nomor 37 tanggal 2 Januari 1965; cerpen "Pulang ke Tanah Garapan" karya M.S. Djaelany Eka, dalam Nomor 115, halaman 4—5 tanggal 16 Januari 1965; cerpen "Gerobak Sapi" karya Phing Hwie, dalam Nomor 116, halaman 24—25 tanggal 23 Januari 1965; cerpen "Bergumul dengan Pasir" karya Kho Ping Hwie, dalam Nomor 119, halaman 12—13 tanggal 13 Februari Agustus 1965; cerpen "Peratjunan" karya A.M.J. Soenanto, dalam Nomor 120, halaman 6—7 dan Nomor 33 tanggal 20 Februari 1965; cerpen "Langkah Pertama" karya Eska Dyan B., dalam Nomor 122, halaman 13—15 tanggal 6 Maret 1965; cerpen "Sebuah Lagu" karya Nguyen van Thong, dalam Nomor 125, halaman 4—6 tanggal 27 Maret 1965; cerpen "Fair" karya Idrus Ismail, dalam Nomor 126 halaman 7—8 tanggal 3 April 1965; cerpen "Naema" karya Mohammad Dib, dalam Nomor 128, halaman 11—13 dan Nomor 27 tanggal 17 April 1965; cerpen ""Gadis Untung" karya Aiping, dalam Nomor 135, halaman 14—15 tanggal 5 Djuni 1965; cerpen "Pagi" karya Idrus Ismail, dalam Nomor 142 halaman 14--15 tanggal 24 Djuli 1965; cerpen "Malam Pesta" karya Kohar dalam Nomor 144, halaman 14—15 tanggal 7 Agustus 1965; cerpen "Tjinta jang Pertama" karya Vu Nam, dalam Nomor 150, halaman 12—14 tanggal 18 September 1965.

Cerita bersambung yang pernah dimuat di majalah Pantjawarna adalah cerita Mintaraga, dalam 1960 Nomor 197, halaman 25--28 tanggal 16 Oktober 1960; tahun 1963 dimuat cerita Pahlawan Tak Dikenal karya Pak Har, dalam Nomor 51, halaman 26—27 tanggal 26 Oktober 1963. Pada tahun 1965 dimuat cerita Busono karya R.M. Tirto Adhi Soerjo, dalam Nomor 145—150.

 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa