Manusia Baru merupakan sebuah drama karya Sanusi Pane. Drama tersebut pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta, pada tahun 1940. Manusia Baru dibagi menjadi empat babak. Pada babak terakhir terdapat lukisan happy end. Manusia Baru merupakan salah satu drama yang muncul pada angkatan Pujangga Baru yang mengemukakan persoalan kesadaran sosial sehingga berbeda dengan drama-drama yang muncul pada saat itu. Sebagian besar drama yang muncul pada saat itu bertolak dari "peristiwa sejarah". Manusia Baru tidak lagi berbicara tentang peristiwa sejarah, tetapi berbicara tentang hal-hal yang bersifat sosial dan individu yaitu kuatnya semangat muda dalam memperjuangkan nasib masyarakat buruh di suatu perusahaan.
Manusia Baru menceritakan pemogokan buruh suatu pabrik karena majikan pabrik tersebut tidak mau menaikkan gaji pegawainya. Latar cerita adalah Inia dengan para pelaku orang India. Walaupun demikian, persoalan peristiwa sosial dalam cerita terjadi pula di Indonesia pada saat itu sehingga Manusia Baru menjadi drama yang penting. Dalam Manusia Baru terdapat percakapan yang menarik antara Saraswati, Surenath Das, dan beberapa tokoh lain tentang Barat dan Timur yang mengingatkan kita pada polemik Sutan Takdir Alisjahbana dengan Sanusi Pane dan teman-temannya.
Sanusi Pane, sebagai penulis, mengatakan Manusia Baru harus ditonton sebagai hasil seni saja. Pengarang tidak bermaksud untuk menjadikan Manusia Baru sebagai bahan pelajaran bagi pembaca. Pengarang hanya ingin memberi seni saja. Manusia Baru mengandung tema adanya suatu pemikiran agar perselisihan antara buruh dan majikan dapat diselesaikan secara damai.
H.B. Jassin (1967) mengatakan Sanusi Pane melukiskan manusia harus mempertimbangkan jasmani dan rohani kemerdekaan seseorang dan kepentingan bersama dalam Manusia Baru. Kecerdasan pikiran dan kebijaksanaan mesti sanggup melihat yang abadi, dalam sesuatu yang mulia, bergerak dalam ketenangan dan tenang dalam gerakan. Persatuan asas Arjuna dan Faust dilakukan dalam segala medan kehidupan. Cita-cita tersebut adalah cita-cita yang hendak dicoba.