Panggilan Tanah Kelahiran merupakan novel yang ditulis oleh Dt. B. Nurdin Jacub dan diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta, pada tahun 1967. Novel itu bercerita tentang seorang putra daerah yang merasa terpanggil untuk kembali ke daerahnya.
Rusman merupakan seorang putra daerah Padang yang berhasil meraih gelar sarjana berkat bantuan seorang pengusaha, Tuan Yusuf. Karena merasa sudah berjasa kepada Rusman, Tuan Yusuf menjodohkan anaknya, Mirna dengan Rusman. Namun, sebelum pernikahan itu terjadi, Rusman dipanggil oleh pamannya, Tabrani, seorang Bupati Solok agar kembali ke Padang. Sepeninggal Rusman, Mirna pacaran dengan Navis Iskak, rekan kerja ayahnya yang sudah mempunyai istri dan anak.
Sementara itu, di Padang, Rusman bergaul akrab dengan putri pamannya, Laila. Pamannya itu berniat menjodohkan Rusman dengan putrinya itu. Selama berada di Padang, Rusman sempat berkunjung ke Sungai Durian. Di tempat itu Rusman berniat akan membuat bendungan untuk mengairi sawah penduduk. Rencana itu sangat didukung oleh pamannya. Untuk mewujudkan niatnya, Rusman kembali ke Jakarta dan meminta Tuan Yusuf untuk memodalinya membuat bendungan di Sungai Durian. Tuan Yusuf tidak setuju. Ia menganggap Rusman hanya mencari alasan untuk kembali ke daerahnya dan memutuskan hubungan dengan anaknya, Mirna. Rusman kembali lagi ke Padang.
Sepeninggal Rusman, Laila menderita penyakit paru-paru dan meninggal dunia. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Laila masih sempat membicarakan rencana pembangunan bendungan itu. Rusman semakin terpacu untuk membangun bendungan itu setelah ia mendapatkan modal sebesar sepuluh juta rupiah yang diperoleh pamannya dari gubernur dan pemerintah pusat. Di tanah kelahirannya itu Rusman menjalin cinta dengan Sri Winarsih. Sementara itu, di Jakarta Tuan Yusuf ditangkap karena usahanya merugikan negara. Mirna dan ibunya kembali ke Padang.
Kedudukan Panggilan Tanah Kelahiran dalam khazanah kesusastraan Indonesia cukup penting. Hal itu dibuktikan dengan terpilihnya novel tersebut sebagai pemenang kedua Bacaan Dewasa Sayembara Besar Mengarang yang diselenggarakan oleh penerbit Balai Pustaka tahun 1966. Panggilan Tanah Kelahiran pernah dibicarakan oleh Rusman Sutiasumarga dalam bukunya Aneka Pustaka (1983). Dalam bukunya itu Rusman mengutip kriteria dewan juri yang menempatkan novel itu sebagai pemenang kedua karena dalam novel itu terdapat keseimbangan bentuk dan isi yang padu.