• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Sistem Informasi Monitoring Kedaulatan Bahasa

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Pulau   (1976)
Kategori: Karya Sastra

 

Pulau merupakan novel karya Aspar yang diterbitkan oleh Bhakti Baru, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada tahun 1976 dengan ketebalan 164 halaman. Novel ini pernah difilmkan atau disinetronkan pada tahun 1992 dengan judul "Laki-Laki dari Tanjung Bira".

Pulau menceritakan kehidupan Suno Lompoyang merasa kesepian tinggal di pulau kecil dan terpencil di Sulawesi Selatan. Tiba-tiba saja ia begitu merindukan kampung halamannya dan masa lalunya padahal ia sudah lebih dari lima belas tahun menetap di pulau tersebut.Suno Lompo berasal dari Tanjung Bira, suatu pulau yang seluruh penduduk laki-lakinya bekerja sebagai pelaut. Karena laut pula, ia kemudian terdampar di pulau terpencil itu.

Kejadian terdamparnya Suno Lompo berawal dari pelayarannya ke Gresik untuk mengantarkan barang.Dalam perjalanan, nakhoda kapal meninggal dunia sehingga seluruh awak kapal harus mencari penggantinya dengan segera. Persaingan Suno Lompo dan Docang untuk menggantikan nakhoda kapal yang meninggal berakhir pada perkelahian. Perkelahian ini membuat semua awak kapal lupa untuk mengendalikan kapal ke tujuan sehingga kapal kehilangan kendali dan masuk ke dalam putaran gelombang dahsyat, kemudian pecah berkeping-keping. Dari semua awak kapal, hanya Suno Lompo yang selamat. Ia kemudian terdampar di pulau yang sekarang ditempatinya.

Pulau juga menceritakan kisah cinta Sattu, anak nakhoda Sanneng Karang,dan Aminah, putri nakhoda Salam Bora. Kisah cinta yang ditentang kedua orang tua membuat Sattu dan Aminah sepakat untuk melarikan diri ke Pulau Pasi, tetapi perahu yang mereka tumpangi terdampar dan mereka tiba di pulau terpencil yang ditempati oleh Suno Lompo. Suno Lompo menikahkan mereka. Pada akhir hayatnya, Suno berpesan agar Sattu dan Aminah meninggalkan pulau itu dan kembali ke Pulau Bira. Sattu memutuskan untuk membawa istri dan calon anaknya meninggalkan pulau itu dan kembali ke Pulau Bira. Peristiwa tragis terjadi ketika mereka sampai di Pulau Bira.

Jakob Sumardjo (1983) menguraikan bahwa warna daerah dalam novel Aspar ini bukan sekadar latar geografis, tetapi menghadirkan seluruh kekayaan budaya masyarakat lengkap dengan ciri-ciri wataknya, simbol-simbol, dan ungkapan-ungkapan yang diambil dari kehidupan masyarakatnya. Bahkan plot cerita itu sendiri muncul dari kondisi budaya masyarakat daerah itu sendiri. Laut, kejantanan, kejujuran dan harga diri adalah "warna daerah" yang dibentuk oleh kehidupan laut masyarakat Sulawesi Selatan. Kecurangan Docang telah mengakibatkan kapal mereka tenggelam dihisap air laut yang berpusar, dan hanya Suno Lompo yang berpegang pada tali kejujuran yang selamat.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Dayak Pulau Telo
    Provinsi Kalimantan Tengah Bahasa Dayak Pulau Telo dituturkan oleh masyarakat di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.Berdasarkan hasil penghitungan ...
  • Kayo Pulau
    Provinsi Papua Bahasa Kayo Pulau terletak di Kampung Tahima Soroma, Distrik Jayapura Selatan, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Kayo Pulau ...
  • Dayak Pulau Telo
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten/Kota: Kabupaten.Kapuas Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bahasa yang Digunakan di Pulau Bawean
    Peneliti : Leo Idra Ardiana, dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1997 Abstrak :Penelitian ini betujuan mengungkap gambaran bahasa yang digunakan di Pulau Bawean. Adapun metode yang digunakan adalah ...
  • Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura.
    Peneliti : Soegianto, dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1982 Abstrak :Penelitian “Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura” merupakan penelitian geografis bahasa. Tujuan pokok penelitian ini ...
  •  
    © 2025    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Pulau   (1976)
    Kategori: Karya Sastra

     

    Pulau merupakan novel karya Aspar yang diterbitkan oleh Bhakti Baru, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada tahun 1976 dengan ketebalan 164 halaman. Novel ini pernah difilmkan atau disinetronkan pada tahun 1992 dengan judul "Laki-Laki dari Tanjung Bira".

    Pulau menceritakan kehidupan Suno Lompoyang merasa kesepian tinggal di pulau kecil dan terpencil di Sulawesi Selatan. Tiba-tiba saja ia begitu merindukan kampung halamannya dan masa lalunya padahal ia sudah lebih dari lima belas tahun menetap di pulau tersebut.Suno Lompo berasal dari Tanjung Bira, suatu pulau yang seluruh penduduk laki-lakinya bekerja sebagai pelaut. Karena laut pula, ia kemudian terdampar di pulau terpencil itu.

    Kejadian terdamparnya Suno Lompo berawal dari pelayarannya ke Gresik untuk mengantarkan barang.Dalam perjalanan, nakhoda kapal meninggal dunia sehingga seluruh awak kapal harus mencari penggantinya dengan segera. Persaingan Suno Lompo dan Docang untuk menggantikan nakhoda kapal yang meninggal berakhir pada perkelahian. Perkelahian ini membuat semua awak kapal lupa untuk mengendalikan kapal ke tujuan sehingga kapal kehilangan kendali dan masuk ke dalam putaran gelombang dahsyat, kemudian pecah berkeping-keping. Dari semua awak kapal, hanya Suno Lompo yang selamat. Ia kemudian terdampar di pulau yang sekarang ditempatinya.

    Pulau juga menceritakan kisah cinta Sattu, anak nakhoda Sanneng Karang,dan Aminah, putri nakhoda Salam Bora. Kisah cinta yang ditentang kedua orang tua membuat Sattu dan Aminah sepakat untuk melarikan diri ke Pulau Pasi, tetapi perahu yang mereka tumpangi terdampar dan mereka tiba di pulau terpencil yang ditempati oleh Suno Lompo. Suno Lompo menikahkan mereka. Pada akhir hayatnya, Suno berpesan agar Sattu dan Aminah meninggalkan pulau itu dan kembali ke Pulau Bira. Sattu memutuskan untuk membawa istri dan calon anaknya meninggalkan pulau itu dan kembali ke Pulau Bira. Peristiwa tragis terjadi ketika mereka sampai di Pulau Bira.

    Jakob Sumardjo (1983) menguraikan bahwa warna daerah dalam novel Aspar ini bukan sekadar latar geografis, tetapi menghadirkan seluruh kekayaan budaya masyarakat lengkap dengan ciri-ciri wataknya, simbol-simbol, dan ungkapan-ungkapan yang diambil dari kehidupan masyarakatnya. Bahkan plot cerita itu sendiri muncul dari kondisi budaya masyarakat daerah itu sendiri. Laut, kejantanan, kejujuran dan harga diri adalah "warna daerah" yang dibentuk oleh kehidupan laut masyarakat Sulawesi Selatan. Kecurangan Docang telah mengakibatkan kapal mereka tenggelam dihisap air laut yang berpusar, dan hanya Suno Lompo yang berpegang pada tali kejujuran yang selamat.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Dayak Pulau Telo
    Provinsi Kalimantan Tengah Bahasa Dayak Pulau Telo dituturkan oleh masyarakat di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.Berdasarkan hasil penghitungan ...
  • Kayo Pulau
    Provinsi Papua Bahasa Kayo Pulau terletak di Kampung Tahima Soroma, Distrik Jayapura Selatan, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Kayo Pulau ...
  • Dayak Pulau Telo
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten/Kota: Kabupaten.Kapuas Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bahasa yang Digunakan di Pulau Bawean
    Peneliti : Leo Idra Ardiana, dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1997 Abstrak :Penelitian ini betujuan mengungkap gambaran bahasa yang digunakan di Pulau Bawean. Adapun metode yang digunakan adalah ...
  • Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura.
    Peneliti : Soegianto, dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1982 Abstrak :Penelitian “Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura” merupakan penelitian geografis bahasa. Tujuan pokok penelitian ini ...
  • Dayak Pulau Telo
    Provinsi Kalimantan Tengah Bahasa Dayak Pulau Telo dituturkan oleh masyarakat di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.Berdasarkan hasil penghitungan ...
  • Kayo Pulau
    Provinsi Papua Bahasa Kayo Pulau terletak di Kampung Tahima Soroma, Distrik Jayapura Selatan, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Kayo Pulau ...
  • Dayak Pulau Telo
    Provinsi: Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten/Kota: Kabupaten.Kapuas Kategori: Aman Status: belum terkonservasi
  • Bahasa yang Digunakan di Pulau Bawean
    Peneliti : Leo Idra Ardiana, dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1997 Abstrak :Penelitian ini betujuan mengungkap gambaran bahasa yang digunakan di Pulau Bawean. Adapun metode yang digunakan adalah ...
  • Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura.
    Peneliti : Soegianto, dkk. Tanggal Penelitian : 01-01-1982 Abstrak :Penelitian “Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura” merupakan penelitian geografis bahasa. Tujuan pokok penelitian ini ...
  •  
     
     
    © 2025    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa