• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Si Bongkok   (1978)
Kategori: Karya Sastra

 
 

Si Bongkok merupakan novel karya Parakitri yang nama aslinya Tahi Simbolon. Novel itu pernah mendapat hadiah kedua Sayembara Mengarang Novel Gramedia, Kompas tahun 1978. Novel itu pertama kali diterbitkan oleh Gramedia tahun 1981. Sebagaimana dengan novel pertamanya, Ibu (1969), Si Bongkok juga dirangkai lewat jalinan peristiwa yang berliku-liku dan baru pada bagian akhir tabir rahasia novel itu terungkap.

Novel Si Bongkok menceritakan kehidupan Gindo alias Si Bongkok, anak tunggal Andreas Garoga, seorang karyawan yang dituduh terlibat peristiwa G-30-S/PKI. Ayah Gindo meninggal dalam tahanan saat Gindo berusia 14 tahun. Sejak orang tuanya meninggal, Gindo tinggal bersama dengan teman ayahnya, Biliam. Sebagai seorang anak yang dianggap terlibat G-30-S/PKI, Gindo tidak diterima tinggal di kampung halamannya. Ia tidak disukai oleh orang kampungnya termasuk oleh keluarga Sebulon.

Sewaktu Gindo dan Biliam menjalankan usaha dagang dan kebetulan usahanya itu maju, Sebulon iri hati. Ia menyuruh orang untuk membunuh Gindo. Gindo nyaris terbunuh. Untunglah ia mempunyai ilmu bela diri. Ia dapat mengalahkan orang-orang yang mengeroyoknya. Ternyata peristiwa itu berbuntut panjang, Gindo masuk penjara.

Gindo dihukum selama empat tahun. Selama di penjara ia merenungi jalan hidup orang tuanya dan juga jalan hidupnya. Keluar dari penjara, ia berangkat ke Jakarta dan menjadi tukang parkir. Oleh Gana, gadis yang pernah ditolongnya, ia dibawa ke rumah Ester, tantenya yang bersuamikan Japet Romas yang tidak dapat memberikan keturunan kepada Ester. Atas desakan Ester, Gindo dipaksa untuk memberikan benihnya ke rahim Ester. Akhirnya, Ester melahirkan seorang anak. Rupanya perbuatan Gindo dengan Ester ini mengulangi sejarah keluarga dahulu. Kakek Gindo tidak dapat memberikan keturunan. Oleh karena itu, nenek Gindo disuruh berhubungan dengan Batua. Hasil hubungan itu lahirlah Andreas Garoga, ayah Gindo. Akhirnya, Gindo memperoleh jawaban atas segala misteri keluarganya. Tema cerita ini adalah kejadian masa lalu dapat terulang lagi pada masa sekarang.

Maman S. Mahayana, dkk. dalam bukunya yang berjudul Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern (1992) mengatakan bahwa yang menarik dalam novel itu adalah adanya semacam siklus kehidupan, yang dalam konsep Hinduisme disebut karma, yang menimpa diri tokoh utamanya, Gindo yang "memberi" benih kepada Ester, istri Japet Romas. Ternyata hal itu juga pernah dilakukan oleh Batua yang juga pernah memberikan benihnya kepada nenek Gindo--karena kakek Gindo, Panuan mandul. Dari hasil hubungan itu, lahirlah ayah Gindo, Andreas Garoga.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Eksistensialisme
    Eksistensialisme merupakan gerakan filosofis yang menganut paham bahwa tiap orang harus menciptakan makna di alam semesta yang tak jelas, kacau, dan tampak hampa ini. Eksistensialisme berasal dari ...
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Ahmadun Yosi Herfanda
    Ahmadun Yosi Herfanda seorang penyair, cerpenis, dan esais yang dilahirkan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1956. Dia berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah Pertama, ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Si Bongkok   (1978)
    Kategori: Karya Sastra

     
     

    Si Bongkok merupakan novel karya Parakitri yang nama aslinya Tahi Simbolon. Novel itu pernah mendapat hadiah kedua Sayembara Mengarang Novel Gramedia, Kompas tahun 1978. Novel itu pertama kali diterbitkan oleh Gramedia tahun 1981. Sebagaimana dengan novel pertamanya, Ibu (1969), Si Bongkok juga dirangkai lewat jalinan peristiwa yang berliku-liku dan baru pada bagian akhir tabir rahasia novel itu terungkap.

    Novel Si Bongkok menceritakan kehidupan Gindo alias Si Bongkok, anak tunggal Andreas Garoga, seorang karyawan yang dituduh terlibat peristiwa G-30-S/PKI. Ayah Gindo meninggal dalam tahanan saat Gindo berusia 14 tahun. Sejak orang tuanya meninggal, Gindo tinggal bersama dengan teman ayahnya, Biliam. Sebagai seorang anak yang dianggap terlibat G-30-S/PKI, Gindo tidak diterima tinggal di kampung halamannya. Ia tidak disukai oleh orang kampungnya termasuk oleh keluarga Sebulon.

    Sewaktu Gindo dan Biliam menjalankan usaha dagang dan kebetulan usahanya itu maju, Sebulon iri hati. Ia menyuruh orang untuk membunuh Gindo. Gindo nyaris terbunuh. Untunglah ia mempunyai ilmu bela diri. Ia dapat mengalahkan orang-orang yang mengeroyoknya. Ternyata peristiwa itu berbuntut panjang, Gindo masuk penjara.

    Gindo dihukum selama empat tahun. Selama di penjara ia merenungi jalan hidup orang tuanya dan juga jalan hidupnya. Keluar dari penjara, ia berangkat ke Jakarta dan menjadi tukang parkir. Oleh Gana, gadis yang pernah ditolongnya, ia dibawa ke rumah Ester, tantenya yang bersuamikan Japet Romas yang tidak dapat memberikan keturunan kepada Ester. Atas desakan Ester, Gindo dipaksa untuk memberikan benihnya ke rahim Ester. Akhirnya, Ester melahirkan seorang anak. Rupanya perbuatan Gindo dengan Ester ini mengulangi sejarah keluarga dahulu. Kakek Gindo tidak dapat memberikan keturunan. Oleh karena itu, nenek Gindo disuruh berhubungan dengan Batua. Hasil hubungan itu lahirlah Andreas Garoga, ayah Gindo. Akhirnya, Gindo memperoleh jawaban atas segala misteri keluarganya. Tema cerita ini adalah kejadian masa lalu dapat terulang lagi pada masa sekarang.

    Maman S. Mahayana, dkk. dalam bukunya yang berjudul Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern (1992) mengatakan bahwa yang menarik dalam novel itu adalah adanya semacam siklus kehidupan, yang dalam konsep Hinduisme disebut karma, yang menimpa diri tokoh utamanya, Gindo yang "memberi" benih kepada Ester, istri Japet Romas. Ternyata hal itu juga pernah dilakukan oleh Batua yang juga pernah memberikan benihnya kepada nenek Gindo--karena kakek Gindo, Panuan mandul. Dari hasil hubungan itu, lahirlah ayah Gindo, Andreas Garoga.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Eksistensialisme
    Eksistensialisme merupakan gerakan filosofis yang menganut paham bahwa tiap orang harus menciptakan makna di alam semesta yang tak jelas, kacau, dan tampak hampa ini. Eksistensialisme berasal dari ...
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Ahmadun Yosi Herfanda
    Ahmadun Yosi Herfanda seorang penyair, cerpenis, dan esais yang dilahirkan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1956. Dia berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah Pertama, ...
  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Eksistensialisme
    Eksistensialisme merupakan gerakan filosofis yang menganut paham bahwa tiap orang harus menciptakan makna di alam semesta yang tak jelas, kacau, dan tampak hampa ini. Eksistensialisme berasal dari ...
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Ahmadun Yosi Herfanda
    Ahmadun Yosi Herfanda seorang penyair, cerpenis, dan esais yang dilahirkan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1956. Dia berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah Pertama, ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa