• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Eka Budianta   (1956-...)
Kategori: Pengarang Sastra

 
 

Eka Budianta mempunyai nama lengkap ialah Christophorus Apolinaris Eka Buianta Martoredjo. Ia lahir di Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur, 1 Februari 1956. Ia anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya seorang petani dan ibunya guru SD. Dia penganut Katholik. Istrinya, Melani Budianta, dosen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Jakarta mempunyai tiga orang anak.

Pendidikan dasarnya diselesaikan di kampungnya sendiri, di Desa Ngimbang. Ia melanjutkan ke SMP, lalu ke SMA Katholik di Dempo, Malang. Setelah lulus SMA (1974), ia meneruskan pendidikannya ke Jakarta. Mula-mula ia masuk Akademi Teater LPKJ, tetapi tidak selesai, lalu masuk Jurusan Kajian Kesusastraan Asia Timur, kemudian beralih ke Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia (1975—1979, tidak selesai). Terakhir, ia mengikuti pendidikan jurnalistik di Los Angeles Trade-Technical College, Amerika Serikat (1980—1981). Ia pernah menjadi wartawan Tempo (1980—1983); koresponden koran Jepang Yomiuri Shimbun (1984—1986); asisten pada kantor Penerangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC); BBC London, UNESCO, penerbit Puspa Swara, dan lain-lain.

Dia mulai menulis ketika di SMA (1972). Pada tahun 1972 ia telah menerbitkan sebuah buku kumpulan puisinya yang berjudul Bunga Desember. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar dan majalah, seperti Sinar Harapan, Kompas, Berita Buana, Pelita, Merdeka, dan Kumandang (Jawa), serta Basis, Horison, Salemba, Tempo, dan Mastika (Malaysia). Dia menulis dalam bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris.

Cerpennya juga terbit dalam majalah, antara lain (1) "Sebuah Karcis ke Surga" dalam Horison No. 12 Tahun 1976; (2) "Jalasutra" dalam Horison No. 2 Tahun 1978; (3) "Telaga Mas" dalam Horison No. 11—12 Tahun 1978; (4) "Tim" dalam Horison No. 7 Tahun 1978; (5) "Kereta Warisan" dalam Horison No. 4 Tahun 1980; (6) "Sembahyang Sore" dalam Horison No. 6 Tahun 1980; (7) "Dunia Cucu Wariso" dalam Horison No. 11—12 Tahun 1981; (8) "Kekaguman" dalam Zaman No. 50 Tahun 1981; (8) "Pengakuan" dalam Horison No. 11—12 Tahun 1981; (9) "Mencari Wahyu" dalam Horison No. 12 Tahun 1982; (10) "Pawukon" dalam Horison No. 11 Tahun 1982; (11) "Kampung Bali" dalam Horison No. 4 Tahun 1982; (12) "Ndangdut" dalam Kompas, Minggu, 6 November 1988; (13) "Taman Seberang" dalam Kompas, Minggu, 8 November 1989; (14) "Alya" dalam Suara Pembaruan, Minggu, 5 Februari 1989; (15) "Tembang Permadi" dalam Kompas, Minggu, 25 Maret 1990; (16) "Seorang Lelaki dan Gunungnya" dalam Pikiran Rakyat, Minggu, 4 November 1990; (17) "Blekok-Blekok Kenangan" dalam Harian Jayakarta, Selasa, 18 Juni 1991.

Puisinya yang diterbitkan dalam majalah, antara lain, ialah (1) "Sajak yang Mengenang" dalam Basis No. 5 Tahun 1977; (2) "Catatan Ibu Kota" dalam Zaman No. 11 Tahun 1979; (3) "Perjalanan Senja" dalam Horison No. 8 Tahun 1979; (4) "Keberangkatan" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; (5) "Malam Terakhir di Stevens Road" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; (6) "Mesjid Negara Kuala Lumpur" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; (7) "Pada Suatu Malam" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; dan (8) "Seperti Angin" dalam Basis No. 9 Tahun 1980.

Bukunya yang telah terbit, antara lain, adalah (1) Bang-Bang Tut (kumpulan puisi, 1976); (2) Ada (kumpulan puisi, 1976); (3) Bel (kumpulan puisi, 1977); (4) Rel (kumpulan puisi, 1977); (5) Sabda Bersahut Sabda (antologi puisi bersama Azmi Yusoff, 1978); (6) Cerita di Kebun Kopi (kumpulan puisi, 1981); (7) Sejuta Milyar Satu (kumpulan puisi, mendapat pujian Dewan Kesenian Jakarta 1984); (8) Lautan Cinta (kumpulan puisi, 1988); (9) Rumahku Dunia (kumpulan puisi, 1993); (10) Menggebrak Dunia Mengarang(bacaan umum, 1992); (11) Dari Negeri Poci (antologi puisi, 1993); (12) Mengembalikan Kepercayaan Rakyat (esai, 1992); dan (13) Api Rindu (kumpulan cerpen, 1987).

Sejumlah puisinya dan karya beberapa sastrawan terkemuka yang lain telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Walking Westward in the Morning (antologi puisi dan prosa, 1990). Bersama F. Rahardi mereka mendirikan Yayasan Pustaka Sastra, yang mengkhususkan diri pada penerbitan karya sastra. Fajar Sastra adalah buku kumpulan puisi dwibahasanya yang dipadukan dengan foto-foto Boediharjo, diterbitkan oleh Pustaka Sastra 1997.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Ani Sekarningsih
    Ani Sekarningsih, penulis sastra, semasa gadis sering menggunakan nama alias, yakni Puthu Swasti. Setelah menikah ada kalanya ia menggunakan nama Ani Bakri Arbie. Ani Sekarningsih lahir di ...
  • Ekari
    Provinsi Papua Bahasa Ekari (Mee) dituturkan oleh suku Mee di Kampung Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur Kampung Enarotali ...
  • Sekar-Onim
    Provinsi Papua Barat Bahasa Sekar-Onim dituturkan di Kampung Sekar, Distrik Kokas dan Kampung Patipi Pasir, Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat. Bahasa itu terdiri atas dua ...
  • Cekang
    Suku : Tidung Genre : Permainan Rakyat Provinsi: Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten/Kota: Kabupaten.Tana Tidung Anak-anak di Kalimantan Utara, khususnya yang lahir dalam tradisi kebudayaan Tidung ...
  • Tradisi Mekare-kare
    Suku : Tenganan Genre : Drama Provinsi: Provinsi Bali Kabupaten/Kota: Kabupaten.Karangasem Desa: Tenganan (Bali Aga) Penyebaran: Tenganan Mekare-kare (Upacara Perang Pandan) adalah upacara ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Eka Budianta   (1956-...)
    Kategori: Pengarang Sastra

     
     

    Eka Budianta mempunyai nama lengkap ialah Christophorus Apolinaris Eka Buianta Martoredjo. Ia lahir di Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur, 1 Februari 1956. Ia anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya seorang petani dan ibunya guru SD. Dia penganut Katholik. Istrinya, Melani Budianta, dosen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Jakarta mempunyai tiga orang anak.

    Pendidikan dasarnya diselesaikan di kampungnya sendiri, di Desa Ngimbang. Ia melanjutkan ke SMP, lalu ke SMA Katholik di Dempo, Malang. Setelah lulus SMA (1974), ia meneruskan pendidikannya ke Jakarta. Mula-mula ia masuk Akademi Teater LPKJ, tetapi tidak selesai, lalu masuk Jurusan Kajian Kesusastraan Asia Timur, kemudian beralih ke Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia (1975—1979, tidak selesai). Terakhir, ia mengikuti pendidikan jurnalistik di Los Angeles Trade-Technical College, Amerika Serikat (1980—1981). Ia pernah menjadi wartawan Tempo (1980—1983); koresponden koran Jepang Yomiuri Shimbun (1984—1986); asisten pada kantor Penerangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC); BBC London, UNESCO, penerbit Puspa Swara, dan lain-lain.

    Dia mulai menulis ketika di SMA (1972). Pada tahun 1972 ia telah menerbitkan sebuah buku kumpulan puisinya yang berjudul Bunga Desember. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar dan majalah, seperti Sinar Harapan, Kompas, Berita Buana, Pelita, Merdeka, dan Kumandang (Jawa), serta Basis, Horison, Salemba, Tempo, dan Mastika (Malaysia). Dia menulis dalam bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris.

    Cerpennya juga terbit dalam majalah, antara lain (1) "Sebuah Karcis ke Surga" dalam Horison No. 12 Tahun 1976; (2) "Jalasutra" dalam Horison No. 2 Tahun 1978; (3) "Telaga Mas" dalam Horison No. 11—12 Tahun 1978; (4) "Tim" dalam Horison No. 7 Tahun 1978; (5) "Kereta Warisan" dalam Horison No. 4 Tahun 1980; (6) "Sembahyang Sore" dalam Horison No. 6 Tahun 1980; (7) "Dunia Cucu Wariso" dalam Horison No. 11—12 Tahun 1981; (8) "Kekaguman" dalam Zaman No. 50 Tahun 1981; (8) "Pengakuan" dalam Horison No. 11—12 Tahun 1981; (9) "Mencari Wahyu" dalam Horison No. 12 Tahun 1982; (10) "Pawukon" dalam Horison No. 11 Tahun 1982; (11) "Kampung Bali" dalam Horison No. 4 Tahun 1982; (12) "Ndangdut" dalam Kompas, Minggu, 6 November 1988; (13) "Taman Seberang" dalam Kompas, Minggu, 8 November 1989; (14) "Alya" dalam Suara Pembaruan, Minggu, 5 Februari 1989; (15) "Tembang Permadi" dalam Kompas, Minggu, 25 Maret 1990; (16) "Seorang Lelaki dan Gunungnya" dalam Pikiran Rakyat, Minggu, 4 November 1990; (17) "Blekok-Blekok Kenangan" dalam Harian Jayakarta, Selasa, 18 Juni 1991.

    Puisinya yang diterbitkan dalam majalah, antara lain, ialah (1) "Sajak yang Mengenang" dalam Basis No. 5 Tahun 1977; (2) "Catatan Ibu Kota" dalam Zaman No. 11 Tahun 1979; (3) "Perjalanan Senja" dalam Horison No. 8 Tahun 1979; (4) "Keberangkatan" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; (5) "Malam Terakhir di Stevens Road" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; (6) "Mesjid Negara Kuala Lumpur" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; (7) "Pada Suatu Malam" dalam Basis No. 9 Tahun 1980; dan (8) "Seperti Angin" dalam Basis No. 9 Tahun 1980.

    Bukunya yang telah terbit, antara lain, adalah (1) Bang-Bang Tut (kumpulan puisi, 1976); (2) Ada (kumpulan puisi, 1976); (3) Bel (kumpulan puisi, 1977); (4) Rel (kumpulan puisi, 1977); (5) Sabda Bersahut Sabda (antologi puisi bersama Azmi Yusoff, 1978); (6) Cerita di Kebun Kopi (kumpulan puisi, 1981); (7) Sejuta Milyar Satu (kumpulan puisi, mendapat pujian Dewan Kesenian Jakarta 1984); (8) Lautan Cinta (kumpulan puisi, 1988); (9) Rumahku Dunia (kumpulan puisi, 1993); (10) Menggebrak Dunia Mengarang(bacaan umum, 1992); (11) Dari Negeri Poci (antologi puisi, 1993); (12) Mengembalikan Kepercayaan Rakyat (esai, 1992); dan (13) Api Rindu (kumpulan cerpen, 1987).

    Sejumlah puisinya dan karya beberapa sastrawan terkemuka yang lain telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Walking Westward in the Morning (antologi puisi dan prosa, 1990). Bersama F. Rahardi mereka mendirikan Yayasan Pustaka Sastra, yang mengkhususkan diri pada penerbitan karya sastra. Fajar Sastra adalah buku kumpulan puisi dwibahasanya yang dipadukan dengan foto-foto Boediharjo, diterbitkan oleh Pustaka Sastra 1997.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Ani Sekarningsih
    Ani Sekarningsih, penulis sastra, semasa gadis sering menggunakan nama alias, yakni Puthu Swasti. Setelah menikah ada kalanya ia menggunakan nama Ani Bakri Arbie. Ani Sekarningsih lahir di ...
  • Ekari
    Provinsi Papua Bahasa Ekari (Mee) dituturkan oleh suku Mee di Kampung Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur Kampung Enarotali ...
  • Sekar-Onim
    Provinsi Papua Barat Bahasa Sekar-Onim dituturkan di Kampung Sekar, Distrik Kokas dan Kampung Patipi Pasir, Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat. Bahasa itu terdiri atas dua ...
  • Cekang
    Suku : Tidung Genre : Permainan Rakyat Provinsi: Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten/Kota: Kabupaten.Tana Tidung Anak-anak di Kalimantan Utara, khususnya yang lahir dalam tradisi kebudayaan Tidung ...
  • Tradisi Mekare-kare
    Suku : Tenganan Genre : Drama Provinsi: Provinsi Bali Kabupaten/Kota: Kabupaten.Karangasem Desa: Tenganan (Bali Aga) Penyebaran: Tenganan Mekare-kare (Upacara Perang Pandan) adalah upacara ...
  • Ani Sekarningsih
    Ani Sekarningsih, penulis sastra, semasa gadis sering menggunakan nama alias, yakni Puthu Swasti. Setelah menikah ada kalanya ia menggunakan nama Ani Bakri Arbie. Ani Sekarningsih lahir di ...
  • Ekari
    Provinsi Papua Bahasa Ekari (Mee) dituturkan oleh suku Mee di Kampung Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Menurut pengakuan penduduk, di sebelah timur Kampung Enarotali ...
  • Sekar-Onim
    Provinsi Papua Barat Bahasa Sekar-Onim dituturkan di Kampung Sekar, Distrik Kokas dan Kampung Patipi Pasir, Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat. Bahasa itu terdiri atas dua ...
  • Cekang
    Suku : Tidung Genre : Permainan Rakyat Provinsi: Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten/Kota: Kabupaten.Tana Tidung Anak-anak di Kalimantan Utara, khususnya yang lahir dalam tradisi kebudayaan Tidung ...
  • Tradisi Mekare-kare
    Suku : Tenganan Genre : Drama Provinsi: Provinsi Bali Kabupaten/Kota: Kabupaten.Karangasem Desa: Tenganan (Bali Aga) Penyebaran: Tenganan Mekare-kare (Upacara Perang Pandan) adalah upacara ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa