Hardjana Hp penulis novel dan cerpen berbahasa Jawa dan Indonesia, lebih dikenal dengan nama Hardjana Hp dari Hardjana Hadipranoto. Dia dilahirkan di Kediri, 9 Juli 1939, dan meninggal pada tanggal 24 September 2007 di Jakarta, bersuku Jawa, Sarjana Ilmu Publisistik, Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada tahun 1966, ia bekerja di Televisi Republik Indonesia hingga tahun 1968 kemudian ia terjun ke dunia pers, berpindah-pindah dari satu majalah ke majalah lain.
Tulisan-tulisannya yang berupa cerita pendek, novel, dan artikel, banyak dimuat di berbagai harian dan majalah berbahasa Jawa dan Indonesia, antara lain Jayabaya, Waspada, Penyebar Semangat, Harian Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Berita Indonesia, Sinar Harapan, Berita Buana, Angkatan Bersenjata, Berita Yudha, Variasi, Caraka, Selekta, Kartini, Vista, dan Violeta. Selain sebagai penulis, ia juga terlibat dalam kegiatan organisasi Pengarang Sastra Jawa (OPSJ) dan Himpunan Pemersudi Sastra Jawa (HPSJ). Hardjana HP juga menjadi karyawan Balai Pustaka sejak sekitar tahun 1980 sampai dengan tahun 1996.
Harjana HP menikah dengan Sri Suhandiyah dan mereka dikaruniai tiga orang putra bernama (1) Ir. Iwan Sunarko, (2) Wahyu Dewanto, S.H, dan (3) Haryo Wirawan. Hardjana juga pernah mengajar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Jawa.
Novelnya yang memperoleh hadiah, antara lain adalah (1) Serigala-Serigala Bukit Kalong (untuk novel film yang diselenggarakan oleh PT Internasional Cine and Studio Cantre Jakarta), (2) Pijar Api Revolusi (untuk novel Harian Kompas-PT Gramedia, Jakarta), dan (3) Nyala Hati di Puncak Gunung (memperoleh hadiah Sayembara Fiksi yang diadakan oleh Majalah Kartini). Buku-buku Hardjana tersimpan di Perpustakaan Balai Pustaka, di antaranya adalah (1) Sang Penggugat (1988), cet 1, Jakarta: Balai Pustaka, 68 halaman, ilustrasi, (2) Kitab Yusuf (1981), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, alih bahasa bersama Titik Pudji Astuti, Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 541 halaman, (3) Jejak Pencuri Panili (1984), Jakarta: Balai Pustaka, 52 halaman, ilustrasi, dua seri, (4) Kawruh Asalipun Ringgit Sastra Gegepokanipun kalian Agama Ing Jawi Kina, karangan G.A.J.Hazim (1979), alih aksara: Sumarsana, alih bahasa, Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia, 211 halaman, (5) Pijar-Pijar Api Perang (1982), Jakarta: Balai Pustaka, 171 halaman, terdiri atas dua seri, (6) Serat Pararaton, Ken Arok (1979), karya RM Mangkudimedja, alih bahasa dan alih aksara Hardjana HP, Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, 2 jilid, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, (7) Raden Kamandaka (1985), alih aksara dan alih bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 227 halaman, puisi berbahasa Indonesia dan Jawa, 2 seri, (8) Mencari Pencuri Anak Perawan, karya Soeman Hs. Diadopsi (1995 cetakan I), Jakarta: Balai Pustaka, 83 halaman, ilustrasi, fiksi anak-anak, (9) Bertemu Kembali (1993), karya bersama Martha Hadi Mulyanto, Jakarta: Balai Pustaka, 207 halaman, kumpulan cerita pendek, (10) Yang Tak Tergoyahkan (dicetak berulang kali, tahun 1981, 1990, 1995, 1996, 1997, dan 1999), Jakarta: Balai Pustaka, (11) Warok Suramenggala, Solo: Penerbit Keluarga Subarno, (12) Geger Blambangan, Solo: Penerbit Keluarga Subarno, (13) Udan Barat Salah Mangsa (kumpulan cerpen berbahasa Jawa), Yogyakarta: Penerbit Muria, (14) Serigala-Serigala Bukit Kalong, Jakarta: Cypress, (15) Kesenian di Dusun Kakek (cerita anak), Jakarta: Yayasan Sehati, (16) Menak Kuristam, karya R.Ng. Yasadipura I, alih aksara dan alih bahasa (1982), Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 248 halaman, buku tersebut berbahasa Jawa, (17) Menak Kustup, karya R. Ng. Yasadipura I, alih aksara dan alih bahasa (1982), terdiri atas 2 jilid, berbahasa Jawa dan bahasa Indonesia Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, (18) Menak Kaos, karya R.Ng. Yasadipura I, alih aksara dan alih bahasa (1982), terdiri atas 2 jilid, berbahasa Jawa dan Indonesia Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, (19) Serat Ranggalawe: Serat Babon Basa Jawi Kina Tengahan, alih aksara Singgih Wibisono, alih aksara (1979), Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, (20) Di balik Lembaran Buku, (1985), Jakarta: Waca Utama Pramesti, 51 halaman, dengan ilustrasi, (21) Diran Kebo, (1984) fiksi sejarah, Seri Indonesia Berjuang, Jakarta: PT Bunda Karya, 62 halaman, (22) Koperasi Mini SD Bulak Pucung, (1985), Jakarta: CV Baru, 71 halaman, (23) Dunia Baru si Nurdin, (1984), Jakarta: PT Wacana Utama Pramesti, 41 halaman, (24) Senggutru Sebuah Dongeng Jawa, 1983. Jakarta: Balai Pustaka, 52 halaman, (25) Selamat Datang Bapak-Bapak ABRI, (1984), Jakarta: Waca Utama Pramesti, ilustrasi, 41 halaman. Selain karya fiksi, puisi, cerita anak, dan sejumlah buku yang telah diterjemahkannya, ia juga menulis esai atau artikel yang dimuat di beberapa majalah.