• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Iskasiah Sumarto   (1948-1981)
Kategori: Pengarang Sastra

 

Iskasiah Sumarto adalah wanita pengarang novel dan cerpen yang menulis pada tahun 1970-an. Novelnya yang terkenal berjudul Astiti Rahayu. Ia lahir di Padikan, Cilacap, Jawa Tengah, tahun 1948 dan meninggal pada tanggal 6 Oktober 1981 di Cilacap. Setelah menyelesaikan sekolah lanjutan atas, ia kuliah di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada dan lulus pada tahun 1975. Selama menjadi mahasiswa, ia bekerja sebagai tenaga tidak tetap pada biro wisata di Yogyakarta.

Selain menulis novel dan cerpen, Iskasiah Sumarto juga menulis sajak yang dimuat dalam antologi sajak penyair muda Yogyakarta "Bulaksumur Malioboro" dan diterbitkan oleh Dewan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Menurut Iskasiah Sumarto, "Menulis puisi adalah cara untuk menulis buku harian secara lebih ringkas/singkat."

Novel Astiti Rahayu mendapat Hadiah Penghargaan Sayembara Mengarang Roman DKJ tahun 1974, meraih hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1976. Karyanya yang lain adalah "Salam dan Pesan Paman", cerita pendek, ditulis pada tahun 1975 dan "Kabut di Atas Laut", cerita pendek, dimuat di femina pada tahun 1979.

Menurut Budi Darma, Iskasiah cenderung menulis karyanya dalam bentuk otobiografi. Selain itu, Jakob Sumardjo mengatakan bahwa wanita pengarang ini cenderung menceritakan pengalamannya sendiri, memilih tokoh wanita dan kejaian secara natural, tidak dibalut dengan tema yang universal atau disisipi problem filosofis. Ramli Leman Soemam Widagdo, dosen Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa Iskasiah sebenarnya merupakan penulis cerita pendek yang kuat.

Iskasiah Sumarto pernah mendapat hadiah Kincir Emas Radio Nederland Wereldimroep pada tahun 1975 atas cerita pendeknya "Salam dan Pesan Paman." Dia juga mendapat hadiah penghargaan dari majalah femina pada tahun 1979 atas cerita pendeknya "Kabut di Atas Laut."

 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 
Iskasiah Sumarto   (1948-1981)
Kategori: Pengarang Sastra

 

Iskasiah Sumarto adalah wanita pengarang novel dan cerpen yang menulis pada tahun 1970-an. Novelnya yang terkenal berjudul Astiti Rahayu. Ia lahir di Padikan, Cilacap, Jawa Tengah, tahun 1948 dan meninggal pada tanggal 6 Oktober 1981 di Cilacap. Setelah menyelesaikan sekolah lanjutan atas, ia kuliah di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada dan lulus pada tahun 1975. Selama menjadi mahasiswa, ia bekerja sebagai tenaga tidak tetap pada biro wisata di Yogyakarta.

Selain menulis novel dan cerpen, Iskasiah Sumarto juga menulis sajak yang dimuat dalam antologi sajak penyair muda Yogyakarta "Bulaksumur Malioboro" dan diterbitkan oleh Dewan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Menurut Iskasiah Sumarto, "Menulis puisi adalah cara untuk menulis buku harian secara lebih ringkas/singkat."

Novel Astiti Rahayu mendapat Hadiah Penghargaan Sayembara Mengarang Roman DKJ tahun 1974, meraih hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1976. Karyanya yang lain adalah "Salam dan Pesan Paman", cerita pendek, ditulis pada tahun 1975 dan "Kabut di Atas Laut", cerita pendek, dimuat di femina pada tahun 1979.

Menurut Budi Darma, Iskasiah cenderung menulis karyanya dalam bentuk otobiografi. Selain itu, Jakob Sumardjo mengatakan bahwa wanita pengarang ini cenderung menceritakan pengalamannya sendiri, memilih tokoh wanita dan kejaian secara natural, tidak dibalut dengan tema yang universal atau disisipi problem filosofis. Ramli Leman Soemam Widagdo, dosen Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa Iskasiah sebenarnya merupakan penulis cerita pendek yang kuat.

Iskasiah Sumarto pernah mendapat hadiah Kincir Emas Radio Nederland Wereldimroep pada tahun 1975 atas cerita pendeknya "Salam dan Pesan Paman." Dia juga mendapat hadiah penghargaan dari majalah femina pada tahun 1979 atas cerita pendeknya "Kabut di Atas Laut."

 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa