Ike Supomo menjadi terkenal karena novelnya Kabut Sutra Ungu. Nama aslinya adalah Merdike Sulastri Cokro. Dia lahir di Serang, Banten, 28 Agustus 1947. Ibunya berasal dari Banten dan ayahnya berasal dari Jawa Timur.
Ike adalah anak keempat dari enam bersaudara, berasal dari keluarga yang taat dalam beragama Islam. Ia menikah dengan seorang kolonel laut bernama Soepomo Prono. Dari hasil perkawinannya, ia memperoleh tiga orang anak.
Setelah menamatkan sekolah rakyat tahun 1958, Ike Soepomo melanjutkan sekolahnya ke SMP Theresia Jakarta dan tamat tahun 1961. Ike memasuki SMA IV Jakarta tahun 1964. Ike kemudian kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Indonesia tahun 1965, tetapi tidak tamat.
Ike Soepomo banyak menulis cerpen, puisi, artikel, sandiwara, dan cerita bersambung dalam berbagai surat kabar, seperti Berita Mingguan, Suluh Indonesia, Duta Masyarakat, dan Varia Indonesia. Novelnya Kabut Sutra Ungu dimuat secara bersambung dalam majalah Kartini tahun 1977. Novel ini diterbitkan oleh PT Variasi Jaya dan telah mengalami cetak ulang ke-7. Novel ini kemudian difilmkan oleh Syuman Djaya dan meraih Piala Citra untuk pemeran wanita terbaik Festival Film Indonesia tahun 1980.
Pada tahun yang sama, film Kabut Sutra Ungu meraih salah satu piala dalam Festival Film Asia di Bali. Sementara itu, novel Ike Soepomo, Kembang Padang Kelabu, (1979) telah mengalami cetak ulang ke-6. Novelnya Mawar Jingga (1982) telah dicetak ulang sampai lima kali. Kembang Padang Kelabu dan Mawar Jingga juga pernah difilmkan. Pada saat pemfilman novel Kabut Sutra Ungu, Ike Soepomo berperan sebagai produser. Selain itu, Ike Soepomo pernah menjadi pembicara seminar dalam rangka Dies Natalis tahun 1967 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pada seminar di Institut Pertanian Bogor tahun 1968.
Ike Soepomo menulis novel pop atau novel hiburan dan novelnya mampu mengangkat kehidupan wanita. Hal itu terlihat dari karyanya Kabut Sutra Ungu, Kembang Padang Kelabu, dan Mawar Jingga yang semuanya pernah difilmkan. Isi novel Ike Soepomo berupa hiburan, sedangkan yang berisi sastra sangat sedikit. (Sutan Takdir Alisyahbana dalam Sinar Harapan, Minggu 25 Mei 1980).
Novelet Ike Soepomo, antara lain, adalah Putihnya Harapan, Anyelir Merah Jambu, dan Permata Lembah Hijau (1980). Kumpulan cerpennya yang telah terbit adalah Kaki Langit Merah dan Kupu-Kupu Kuning (1980).