Ras Siregar yang mempunyai nama lengkap Rasgading Siregar dikenal sebagai pengarang cerpen dan novel dan lahir pada tanggal 10 Juni 1936 di Rantauprapat, Labuhan Batu, Sumatra Utara dan meninggal pada usia 57 tahun, tepatnya tanggal 25 Maret 1993, hari Kamis di Jakarta. Ras meninggal akibat sakit kanker hati dalam keyakinannya agama Islam. Dia anak ketiga dari delapan bersaudara. Ayahnya, Baginda Soilangon, seorang pensiunan pegawai perkebunan. Ras menikah dengan Fauziah Hanum Hasibuan dan mempunyai seorang anak bernama Raswan Abdul Malik Siregar.
Dia mengawali pendidikannya dari SD Pematang Siantar (1950) lalu ke SMPN I Bogor (1953), SMA Bogor (1955) dan Kursus Analis Kimia Umum di Bogor (1955), kemudian Ras Siregar melanjutkan ke Sekolah Tinggi Publisistik, Jakarta (1974). Waktu sekolah di SMP, ia sudah mulai menulis, Karangannya dimuat di ruangan anak-anak harian Merdeka
Profesi yang pernah dijalaninya adalah pegawai di Lembaga Ilmu Bidan Fakultas Kedokteran Hewan, Bogor, di Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makasar, Laboratorium Talens & Zoon NV, Laboratorium Pusat Raja Farma, Jakarta. Selanjutnya, ia menjadi Kepala Biro Propaganda PT Kimia Farma, Kepala Biro Humas Kimia Farma, Wakil Sekjen Gabsi (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia) dan terakhir Ras Siregar menjabat Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bank Pembangunan Indonesia Pusat, Jakarta. Tugas-tugas Ras Siregar ini tampaknya erat kaitannya dengan ilmu yang telah dituntutnya, yaitu analis kimia. Di samping itu, ia juga pernah menjadi dosen bahasa Indonesia jurnalistik di Sekolah Tinggi Publisistik, Jakarta.
Tahun 1964 Ras Siregar menandatangani "Manifes Kebudayaan." Penandatanganan itu membuktikan bahwa ia telah menggolongkan dirinya ke dalam kelompok budayawan, khususnya sastrawan.
Di dalam Bibliografi Karya Sastra Indonesia dalam Majalah yang disusun oleh Dr. Ulrich Kratz ternyata Ras Siregar telah banyak menulis cerita pendek yang dimuat dalam berbagai majalah, yaitu majalah Sastra, Teruna Bakti, Pustaka dan Budaya, Indonesia Horison, dan Tjerpen. Di samping itu, Ras Siregar juga sudah menerbitkan buku kumpulan cerita pendek dan novel. Sejak tahun 60-an Ras Siregar menerbitkan buku-buku sastra.
Karya-karya Ras Siregar, antara lain adalah cerita pendek dalam majalah 1) "Ketika Jadi Asisten" (Sastra, 1963), 2) "Perempuan" (Teruna Bakti, 1963), 3) "Sebuah Analisis" (Sastra 1963), 4) "Air" (Pustaka dan Budaya, 1964), 5) "Harmoni" (Sastra, 1964), 6) "Pelaut" (Indonesia, 1965), 7) "Bintang-Bintang" (Horison, 1966), 8) "Ia Menanti Sampai Subuh" (Tjerpen, 1966), 9) "Muntik No. 11" (Horison, 1966), 10) "Ia Datang Malam Hari" (Horison, 1967), 11) "Langit, Bulan, dan Bintang" (Horison, 1967), 12) "Pembantu Rumah Tangga" (Sastra 1967), 13) "Selamat Malam" (Sastra, 1968), 14) "Tanggal Satu" (Horison, 1968); kumpulan cerita pendek 1) Harmoni (Cet. I, Triwarsa, 1964. Cet. II, Pustaka Kita, 1987) dan 2) Bintang-Bintang (Pustaka Jaya, 1973); novel 1) Terima Kasih (1968), dan 2) Di Simpang Jalan (Pustaka Karya Grafika Utama: 1988). Di samping bidang sastra, Ras Siregar juga dikenal sebagai kolomnis bridge pada harian Kompas, seperti terlihat pada judul karyanya tentang bridge, Mari Bermain Bridge (1986).