• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Soetomo Djauhar Arifin   (1916-1959)
Kategori: Pengarang Sastra

 

Soetomo Djauhar Arifin dikenal sebagai penyair, cerpenis, drama. Selain seorang wartawan. Soetomo dilahirkan di Buluh, Madiun, Jawa Timur, 15 Juni 1916 dan meninggal di Jakarta 16 Oktober 1959. Pendidikannya hanya sampai Sekolah Dasar (SD) kemudian ia menambah pendidikannya dengan kursus juru gambar (tekenaar) dan pemeriksa (opnemer) di Semarang.

Dia dikenal sebagai seorang wartawan yang sangat aktif dan berani sehingga pada masa sebelum perang berkali-kali dimasukkan ke dalam penjara karena tindak pidana pers (persdelict) dan pelanggaran atas larangan berapat.

Pada zaman Jepang Soetomo bekerja pada kantor Pusat Kebudayaan Bagian Kesusastraan. Setelah Indonesia merdeka, ia bekerja pada Kementerian Penerangan, dan terakhir Sutomo menjabat sebagai Kepala Urusan Publisitas (1959).

Karya-karyanya yang berupa sajak, cerpen, dan drama tersebar di berbagai majalah dan surat kabar. Dramanya berjudul "Sastrawan dan Tanah Air" (Arena, No.4—6 Th.1, 1946), "Pancaroba" (Sasterawan, 1947), "Pemuda Pancaroba" (Djawa Baroe, 1944), dan "Sosialis Pancaroba" (Sasterawan, 1947). Puisinya "Lajulah, Laju Bahtera Seniku!" (Pandji Poestaka, 1942), "Sajak Kapas" (Keboedajaan Timoer, 1944), "Waspada" (Djawa Baroe, 1944), dan "Segara Nusantara" (Keboedajaan Timoer, 1944). Novelnya hanya satu berjudul Andang Teruna (Balai Pustaka, 1941), dan cerpennya berjudul "Menjelang Hari Gemilang" (Djawa Baroe, No.20, 21, 22, 1943).

H.B. Jassin pernah mempermasalahkan mengapa Teeuw tidak memberikan tempat yang selayaknya untuk mengupas karya Sutomo Djohar Arifin. Menurut Jassin Andang Taruna Sutomo Djohar Arifin perlu kajian khusus yang tidak dilakukan oleh Teeuw.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Arifin C. Noer
    Arifin C. Noer nama lengkapnya adalah Arifin Chairin Noer. Dia dramawan, penyair, penulis skenario, serta sutradara film dan sinetron. Dia lahir di kota Cirebon, Jawa Barat, 10 Maret 1941 dan ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Soetomo Djauhar Arifin   (1916-1959)
    Kategori: Pengarang Sastra

     

    Soetomo Djauhar Arifin dikenal sebagai penyair, cerpenis, drama. Selain seorang wartawan. Soetomo dilahirkan di Buluh, Madiun, Jawa Timur, 15 Juni 1916 dan meninggal di Jakarta 16 Oktober 1959. Pendidikannya hanya sampai Sekolah Dasar (SD) kemudian ia menambah pendidikannya dengan kursus juru gambar (tekenaar) dan pemeriksa (opnemer) di Semarang.

    Dia dikenal sebagai seorang wartawan yang sangat aktif dan berani sehingga pada masa sebelum perang berkali-kali dimasukkan ke dalam penjara karena tindak pidana pers (persdelict) dan pelanggaran atas larangan berapat.

    Pada zaman Jepang Soetomo bekerja pada kantor Pusat Kebudayaan Bagian Kesusastraan. Setelah Indonesia merdeka, ia bekerja pada Kementerian Penerangan, dan terakhir Sutomo menjabat sebagai Kepala Urusan Publisitas (1959).

    Karya-karyanya yang berupa sajak, cerpen, dan drama tersebar di berbagai majalah dan surat kabar. Dramanya berjudul "Sastrawan dan Tanah Air" (Arena, No.4—6 Th.1, 1946), "Pancaroba" (Sasterawan, 1947), "Pemuda Pancaroba" (Djawa Baroe, 1944), dan "Sosialis Pancaroba" (Sasterawan, 1947). Puisinya "Lajulah, Laju Bahtera Seniku!" (Pandji Poestaka, 1942), "Sajak Kapas" (Keboedajaan Timoer, 1944), "Waspada" (Djawa Baroe, 1944), dan "Segara Nusantara" (Keboedajaan Timoer, 1944). Novelnya hanya satu berjudul Andang Teruna (Balai Pustaka, 1941), dan cerpennya berjudul "Menjelang Hari Gemilang" (Djawa Baroe, No.20, 21, 22, 1943).

    H.B. Jassin pernah mempermasalahkan mengapa Teeuw tidak memberikan tempat yang selayaknya untuk mengupas karya Sutomo Djohar Arifin. Menurut Jassin Andang Taruna Sutomo Djohar Arifin perlu kajian khusus yang tidak dilakukan oleh Teeuw.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Arifin C. Noer
    Arifin C. Noer nama lengkapnya adalah Arifin Chairin Noer. Dia dramawan, penyair, penulis skenario, serta sutradara film dan sinetron. Dia lahir di kota Cirebon, Jawa Barat, 10 Maret 1941 dan ...
  • Arifin C. Noer
    Arifin C. Noer nama lengkapnya adalah Arifin Chairin Noer. Dia dramawan, penyair, penulis skenario, serta sutradara film dan sinetron. Dia lahir di kota Cirebon, Jawa Barat, 10 Maret 1941 dan ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa