• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

INDEKS PEMANFAATAN BAHASA DAERAH

Pendahuluan

Bahasa daerah adalah salah satu wujud khazanah kekayaan masyarakat Indonesia. Melalui bahasa daerah, yang umumnya juga menjadi bahasa ibu para penutur bahasa di Indonesia, para penutur bahasa mengembangkan nalar, logika, emosi, dan rasa bahasanya. Jumlah bahasa daerah di Indonesia yang sangat besar bahkan terbesar di seluruh dunia, mengharuskan para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah ini.

Setakat ini, program pelindungan bahasa daerah lebih diarahkan kepada upaya pemetaan, kajian vitalitas, dan konservasi, tapi masih sedikit yang diarahkan ke program revitalisasi. Sejatinya, program pelindungan bahasa daerah, yang jumlahnya cenderung turun dari waktu ke waktu, diarahkan kepada pengembangan bahasa daerah tersebut, yang dalam konsep pelindungan bahasa disebut dengan revitalisasi. Melalui tindakan revitalisasi, maka sebuah bahasa daerah akan tetap bisa dikembangkan unsur-unsur intrinsiknya dan dikembangkan pula model-model pemertahanan dan pelestariannya. Media revitalisasi yang lebih sesuai bagi para penutur muda bahasa daerah, baik isi maupun sajiannya, akan menjadi keniscayaan guna menjamin kelestarian bahasa daerah tersebut.

Program pelindungan bahasa daerah ini, sebagaimana dikatakan di atas, sejatinya bukan hanya merupakan program di Badan Bahasa, sebab partisipasi Pemerintah Daerah dan komuniats penutur bahasa daerah tersebut menjadi sangat penting. Dukungan pemerintah dan masyarakat dapat dilihat dari keragaman kegiatan yang mereka lakukan, baik terkait dengan ketersediaan bahan bacaan di dalam bahasa daerah, program pembelajaran di sekolah sebagai muatan lokal, dan program pembinaan bahasa daerah melalui media cetak atau elektronik lainnya, seperti radio dan televisi. Untuk mencapai sasaran pelindungan bahasa daerah ini, maka mulai tahun 2021, kegiatan pelindungan bahasa daerah disesuaikan dengan dua dasar atau kerangka pikir tersebut.


Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

Indeks pemanfaatan bahasa daerah merupakan indeks yang menggambarkan upaya yang dilakukan oleh penutur bahasa daerah, baik perseorangan maupun kelompok untuk mempertahankan keberadaan bahasa daerahnya dengan cara menggunakan bahasa daerah tersebut dalam berbagai ranah, yaitu dalam berkomunikasi dengan keluarga, kebijakan di ranah pendidikan, dan gerakan di masyarakat.
Variabel yang digunakan untuk menghitung pemanfaatan bahasa daerah oleh penuturnya adalah:

  1. Jumlah penutur bahasa daerah
  2. Jumlah bahasa daerah yang masuk ke dalam kurikulum/muatan lokal
  3. Jumlah guru bahasa daerah
  4. Jumlah bahasa daerah yang memiliki terbitan
  5. Jumlah bahasa daerah yang dipublikasikan di media elektronik
IPBD dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
V Variabel
Pen Penutur
Mul Mulok
Gr Guru
Tb Terbitan
El Media elektronik

Penghitungan terhadap masing-masing variabel menggambarkan kondisi ideal setiap variabel.

  1. Kondisi ideal penutur bahasa daerah adalah jika setiap penduduk setidaknya menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi paling tidak di lingkungan keluarga.
  2. Kondisi ideal mulok bahasa daerah adalah jika setiap bahasa daerah dijadikan muatan lokal atau masuk ke dalam kurikulum pendidikan sesuai dengan peta persebaran bahasa daerah tersebut.
  3. Kondisi ideal guru bahasa daerah adalah setiap sekolah memiliki tenaga pengajar mata pelajaran bahasa daerah
  4. Kondisi ideal terbitan bahasa daerah adalah jika setiap bahasa daerah memiliki terbitan atau media publikasi.
  5. Kondisi ideal publikasi elektronik adalah jika setiap bahasa daerah dipublikasikan di media elektronik.


Baseline

Penentuan baseline pada tahun 2021 didasarkan data yang diperoleh secara manual dari berbagai lembaga.



Angka ini diperoleh dari data terlampir (dalam file excel).

Sementara proyeksi didasarkan pada kecenderungan peningkatan angka indeks berdasarkan hasil kegiatan pelindungan bahasa pada tahun-tahun sebelumnya.


Skor Pemanfaatan Bahasa Daerah

Rentang nilai indeks pemanfaatan bahasa daerah oleh penuturnya dikategorikan sebagai berikut.


Berdasarkan rentang nilai di atas, indeks pemanfaatan bahasa daerah masih terhitung rendah dan diperlukan intervensi yang jauh lebih besar kepada upaya-upaya pelindungan bahasa daerah tersebut.




 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

INDEKS PEMANFAATAN BAHASA DAERAH

Pendahuluan

Bahasa daerah adalah salah satu wujud khazanah kekayaan masyarakat Indonesia. Melalui bahasa daerah, yang umumnya juga menjadi bahasa ibu para penutur bahasa di Indonesia, para penutur bahasa mengembangkan nalar, logika, emosi, dan rasa bahasanya. Jumlah bahasa daerah di Indonesia yang sangat besar bahkan terbesar di seluruh dunia, mengharuskan para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah ini.

Setakat ini, program pelindungan bahasa daerah lebih diarahkan kepada upaya pemetaan, kajian vitalitas, dan konservasi, tapi masih sedikit yang diarahkan ke program revitalisasi. Sejatinya, program pelindungan bahasa daerah, yang jumlahnya cenderung turun dari waktu ke waktu, diarahkan kepada pengembangan bahasa daerah tersebut, yang dalam konsep pelindungan bahasa disebut dengan revitalisasi. Melalui tindakan revitalisasi, maka sebuah bahasa daerah akan tetap bisa dikembangkan unsur-unsur intrinsiknya dan dikembangkan pula model-model pemertahanan dan pelestariannya. Media revitalisasi yang lebih sesuai bagi para penutur muda bahasa daerah, baik isi maupun sajiannya, akan menjadi keniscayaan guna menjamin kelestarian bahasa daerah tersebut.

Program pelindungan bahasa daerah ini, sebagaimana dikatakan di atas, sejatinya bukan hanya merupakan program di Badan Bahasa, sebab partisipasi Pemerintah Daerah dan komuniats penutur bahasa daerah tersebut menjadi sangat penting. Dukungan pemerintah dan masyarakat dapat dilihat dari keragaman kegiatan yang mereka lakukan, baik terkait dengan ketersediaan bahan bacaan di dalam bahasa daerah, program pembelajaran di sekolah sebagai muatan lokal, dan program pembinaan bahasa daerah melalui media cetak atau elektronik lainnya, seperti radio dan televisi. Untuk mencapai sasaran pelindungan bahasa daerah ini, maka mulai tahun 2021, kegiatan pelindungan bahasa daerah disesuaikan dengan dua dasar atau kerangka pikir tersebut.


Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

Indeks pemanfaatan bahasa daerah merupakan indeks yang menggambarkan upaya yang dilakukan oleh penutur bahasa daerah, baik perseorangan maupun kelompok untuk mempertahankan keberadaan bahasa daerahnya dengan cara menggunakan bahasa daerah tersebut dalam berbagai ranah, yaitu dalam berkomunikasi dengan keluarga, kebijakan di ranah pendidikan, dan gerakan di masyarakat.
Variabel yang digunakan untuk menghitung pemanfaatan bahasa daerah oleh penuturnya adalah:

  1. Jumlah penutur bahasa daerah
  2. Jumlah bahasa daerah yang masuk ke dalam kurikulum/muatan lokal
  3. Jumlah guru bahasa daerah
  4. Jumlah bahasa daerah yang memiliki terbitan
  5. Jumlah bahasa daerah yang dipublikasikan di media elektronik
IPBD dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
V Variabel
Pen Penutur
Mul Mulok
Gr Guru
Tb Terbitan
El Media elektronik

Penghitungan terhadap masing-masing variabel menggambarkan kondisi ideal setiap variabel.

  1. Kondisi ideal penutur bahasa daerah adalah jika setiap penduduk setidaknya menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi paling tidak di lingkungan keluarga.
  2. Kondisi ideal mulok bahasa daerah adalah jika setiap bahasa daerah dijadikan muatan lokal atau masuk ke dalam kurikulum pendidikan sesuai dengan peta persebaran bahasa daerah tersebut.
  3. Kondisi ideal guru bahasa daerah adalah setiap sekolah memiliki tenaga pengajar mata pelajaran bahasa daerah
  4. Kondisi ideal terbitan bahasa daerah adalah jika setiap bahasa daerah memiliki terbitan atau media publikasi.
  5. Kondisi ideal publikasi elektronik adalah jika setiap bahasa daerah dipublikasikan di media elektronik.


Baseline

Penentuan baseline pada tahun 2021 didasarkan data yang diperoleh secara manual dari berbagai lembaga.



Angka ini diperoleh dari data terlampir (dalam file excel).

Sementara proyeksi didasarkan pada kecenderungan peningkatan angka indeks berdasarkan hasil kegiatan pelindungan bahasa pada tahun-tahun sebelumnya.


Skor Pemanfaatan Bahasa Daerah

Rentang nilai indeks pemanfaatan bahasa daerah oleh penuturnya dikategorikan sebagai berikut.


Berdasarkan rentang nilai di atas, indeks pemanfaatan bahasa daerah masih terhitung rendah dan diperlukan intervensi yang jauh lebih besar kepada upaya-upaya pelindungan bahasa daerah tersebut.




 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa