Peneliti : Citra Perempuan dalam Geguritan Siti Badariah
Tanggal Penelitian : 01-01-2007
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengungkap citra perempuan dalam Geguritan Siti Badariah. Geguritan merupakan karya sastra Bali tradisional yang tetap hidup di tengah-tengah masyarakat Bali hingga kini. Tidak seperti geguritan Bali pada umumnya yang ditulis dengan bahasa Bali, Geguritan Siti Badariah menggunakan bahasa Melayu. Penelitian ini menggunakan teori feminis. Sumber data penelitian ini adalah Geguritan Siti Badariah hasil suntingan Ida Bagus Raka Bajera tahun 1986.
Penelitian ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, cerita dalam Geguritan Siti Badariah kemungkinan disusun berdasarkan cerita Islam bila dilihat dari bahasa Melayu yang digunakan dan unsur kosakata bahasa Arab yang ada di dalamnya. Dari segi bahasa, geguritan ini menyimpang dari konvensi geguritan Bali yang biasanya menggunakan bahasa Bali-Kepara, meskipun padalingsa-nya tetap diikuti. Kedua, Geguritan Siti Badariah menunjukan perpaduan budaya Bali (Hindu) dan Melayu (Islam) berkaitan dengan adat istiadat, tata pemerintahan, dan peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya adalah nilai-nilai religius, etika, estetika, dan intelektual. Ketiga, citra perempuan digambarkan segi fisik dan psikisnya. Perempuan dalam Geguritan Siti Badariah, selain cantik fisiknya, juga baik hati dan memiliki kecerdasan intelektual.