Provinsi Sulawesi Tengah
Bahasa Pamona dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Poso, dan Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Bahasa ini dituturkan di (1) Desa Pandayora, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso; (2) Desa Watuawu, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso; (3) Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso; (4) Desa Peura, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso; (5) Desa Mayakeli, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso; (6) Desa Tinompo, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara; (7) Desa Kasingoli, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara; (8) Desa Longge, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una; (9) Desa Benteng, KecamatanTogean, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri,bahasa ini memiliki tujuh dialek, yaitu Salumange, Pamona Poso, Mori Padoe, Mori Ngusumbatu, Baree (Bare’e) Longge, Baree (Bare’e) Benteng, dan Mori atas. Persentase Perbedaan antardialek itu berkisar antara 53%—76%. Dialek Salumange dituturkan di Desa Pandayora, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso dan Desa Watuawu, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso. Dialek Pamona Poso dituturkan di Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso dan Desa Peura, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso. Dialek Mori Padoe dituturkan di Desa Mayakeli, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso. Dialek Mori Ngusumbatu dituturkan di Desa Tinompo, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara. Dialek Bare (Bare’e) Longge dituturkan di Desa Longge, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una. Dialek Bare (Bare’e) Benteng dituturkan di Desa Benteng, Kecamatan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una. Dialek Mori atas dituturkan di Desa Kasingoli, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara.
Selain dituturkan di Sulawesi Tengah, bahasa Pamona juga dituturkan di Sulawesi Selatan, yaitu di Desa Bayondo, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur. Hasil penghitungan dialektometri yang membandingkan bahasa Pamona di Sulawesi Tengah dengan bahasa Pamona di Sulawesi Selatan menunjukkan adanya perbedaan dialek dengan persentase perbedaan sebesar 72,75%.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri menunjukkan bahwa isolek Pamona merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Taa (Ta’a) dan Pipikoro.