Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Andi Asmara
Tanggal Penelitian : 01-01-2006
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mengaktualisasikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sastra tradisional dan mendorong masyarakat agar dapat memanfaatkan keberadaan sastra tradisional, khususnya Serat Wedhatama. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme dinamik dan pragmatik. Sumber data penelitian ini adalah suntingan teks Serat Wedhatama yang dikerjakan oleh seksi dokumentasi dan perpustakaan Yayasan Mangadeg Surakarta pada tahun 1975 dengan judul Wedhatama karya K.G.P.A.A. Mangkunegara IV dan terjemahannya yang diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Pradnya Paramita. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif—deskriptif.
Penelitian ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, Serat Wedhatama mengandung ajaran budi pekerti, memberi tuntunan kepada penganut mistik kejawen agar dapat menyeberangi arus kehidupan, dan ajaran untuk mencapai manunggaling kawula gusti. Kedua, manunggaling kawula gusti atau mulih mula-mulaning merupakan puncak perjalanan rohani seorang penghayat kejawen. Manunggaling kawula gusti dapat dicapai dengan laku budi luhur, andhap asor, prasaja, sumeleh, eling, dan mati sajroning urip. Ketiga, orang yang mampu menjalankan ajaran itu akan mampu melepaskan diri dari berbagai godaan dan rintangan yang ada sehingga jiwanya akan kembali pada sukmanya atau mencapai manunggaling kawula gusti.