• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Himpunan Motif Cerita Wayang dan Cerita Rakyat Jawa Timur

Kategori: Penelitian Bahasa

 

Peneliti : Parwatri Wahyono, dkk

Tanggal Penelitian : 01-01-1997

Abstrak :

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian pertama tentang penelitian motif cerita wayang dan cerita rakyat Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk memeroleh gambaran motif-motif dan tipe-tipe manakah yang terdapat dalam cerita rakyat Jawa  Timur dan cerita Wayang Jawa  Timuran. Sumber data penelitian ini adalah cerita rakyat yang masih hidup di masyarakat Jawa   Timur dan Wayang Jawa Timuran, yaitu Wayang Kulit/topeng gaya Malangan di Kecamatan. Jombang dan Pakis Haji serta  Wayang  gaya Kawian /jhek/dhong. Daerah penelitian ini adalah daerah yang dapat dianggap mewakili budaya Jawa  Timur, yaitu Ngawi, Tulungagung, Blitar, Malang, Banyuwangi, dan Sumenep. Teori yang digunakan adalah teori motif dan indeks Aarne Antti dan Stitt Thompson. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

            Penelitian ini menghasilkan temuan  berikut. Pertama,  wayang kulit purwabaya Malangan hidup di tengah rakyat petani dengan lakon-lakon yang berkaitan dengan kultus kesuburan. Lakon-lakon tersebut adalah “Pandhowo Tani”,  “Sri Mandap”,  “Sri Sedana Maling Menyang Amerta”, dan  “Sri Bonyong Menyang Medung Kamulan”. Wayang topeng gaya Malangan yang ceritanya berkatan  dengan cerita Panji ada sembilan lakon. Kedua, cerita  rakyat yang dianalisis mengandung nilai, yaitu setiap perbuatan akan membuahkan hasil, kejahatan tidak akan membuahkan hasil, dan kebaikan akan membuahkan hasil, kejahatan tidak akan membuahkan hasil, perbuatan orang tua harus luar biasa, janji harus ditepati, keserakahan cenderung menghalalkan segala cara, kekerasan tidak selalu dapat mengatasi persoalan, dan tolersnsi dapat mengatasi. Ketiga, hasil inventarisasi cerita rakyat menghasilkan tiga dongeng (“Gunung Tuli”, “Sungeni Ketonggo”, “Cerita Masyarakat Kabupaten Ngawi”) dan tujuh belas legenda (“Asal Mula Desa Kedhung Putri di Daerah Ngawi”, “Asal Mula Tradisi  Dongkrek di Kabupaten Ngawi”, “Sungai Ketonggo” dan “Cefrita Rakyat di Kabupaten Ngawi”, “Dewi Songgo Langit” dan “Asal Mula Reyog Ponorogo”, “Demang Kuta” dan   “Reog  Ponorogo”, “Kutukan Mahesa Sura”, “Babad Tulung Agung”, “Gunung Budheg”, “Adipati  Arya Blitar”, “Putri Tri Lara”, “Asal Mula Sungai Leka”, “Asal Mula Banyuwangi”, “Asal Mula Hutan Kumitir”, “Asal Mula Hari Raya Karo”, “Asal Mula Perayaan Karo”, “Sejarah  Tengger”, “Asal Mula Kasodo”, dan   “Asal Mula Kasada”). Keempat, wayang Jawa Timuran adalah pertunjukan  dengan gaya Jawa  Timuran atau yang  dahulu dikenal dengan Wayang Jek – Dhong. Berdasarkan wilayahnya, seni pedalangan Jawa  Timuran dapat dibagi menjadi empat versi/gaya, yaitu versi Lamongan yang meliputi Kabupaten Lamongan  dan  sekitarnya, sering disebut gaya pesisiran, versi Mojokertoan, yang meliputi Kabupaten Mojokerto  dan  Jombang, versi Porongan, meliputi Kabupaten  Sidoarjo, Surabaya, dan sekitarnya serta versi Malangan yang meliputi Kabupaten Malang  dan sekitarnya

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Cerita Wayang
    Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat ...
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Jawa
    Provinsi Jambi Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Himpunan Motif Cerita Wayang dan Cerita Rakyat Jawa Timur

    Kategori: Penelitian Bahasa

     

    Peneliti : Parwatri Wahyono, dkk

    Tanggal Penelitian : 01-01-1997

    Abstrak :

    Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian pertama tentang penelitian motif cerita wayang dan cerita rakyat Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk memeroleh gambaran motif-motif dan tipe-tipe manakah yang terdapat dalam cerita rakyat Jawa  Timur dan cerita Wayang Jawa  Timuran. Sumber data penelitian ini adalah cerita rakyat yang masih hidup di masyarakat Jawa   Timur dan Wayang Jawa Timuran, yaitu Wayang Kulit/topeng gaya Malangan di Kecamatan. Jombang dan Pakis Haji serta  Wayang  gaya Kawian /jhek/dhong. Daerah penelitian ini adalah daerah yang dapat dianggap mewakili budaya Jawa  Timur, yaitu Ngawi, Tulungagung, Blitar, Malang, Banyuwangi, dan Sumenep. Teori yang digunakan adalah teori motif dan indeks Aarne Antti dan Stitt Thompson. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

                Penelitian ini menghasilkan temuan  berikut. Pertama,  wayang kulit purwabaya Malangan hidup di tengah rakyat petani dengan lakon-lakon yang berkaitan dengan kultus kesuburan. Lakon-lakon tersebut adalah “Pandhowo Tani”,  “Sri Mandap”,  “Sri Sedana Maling Menyang Amerta”, dan  “Sri Bonyong Menyang Medung Kamulan”. Wayang topeng gaya Malangan yang ceritanya berkatan  dengan cerita Panji ada sembilan lakon. Kedua, cerita  rakyat yang dianalisis mengandung nilai, yaitu setiap perbuatan akan membuahkan hasil, kejahatan tidak akan membuahkan hasil, dan kebaikan akan membuahkan hasil, kejahatan tidak akan membuahkan hasil, perbuatan orang tua harus luar biasa, janji harus ditepati, keserakahan cenderung menghalalkan segala cara, kekerasan tidak selalu dapat mengatasi persoalan, dan tolersnsi dapat mengatasi. Ketiga, hasil inventarisasi cerita rakyat menghasilkan tiga dongeng (“Gunung Tuli”, “Sungeni Ketonggo”, “Cerita Masyarakat Kabupaten Ngawi”) dan tujuh belas legenda (“Asal Mula Desa Kedhung Putri di Daerah Ngawi”, “Asal Mula Tradisi  Dongkrek di Kabupaten Ngawi”, “Sungai Ketonggo” dan “Cefrita Rakyat di Kabupaten Ngawi”, “Dewi Songgo Langit” dan “Asal Mula Reyog Ponorogo”, “Demang Kuta” dan   “Reog  Ponorogo”, “Kutukan Mahesa Sura”, “Babad Tulung Agung”, “Gunung Budheg”, “Adipati  Arya Blitar”, “Putri Tri Lara”, “Asal Mula Sungai Leka”, “Asal Mula Banyuwangi”, “Asal Mula Hutan Kumitir”, “Asal Mula Hari Raya Karo”, “Asal Mula Perayaan Karo”, “Sejarah  Tengger”, “Asal Mula Kasodo”, dan   “Asal Mula Kasada”). Keempat, wayang Jawa Timuran adalah pertunjukan  dengan gaya Jawa  Timuran atau yang  dahulu dikenal dengan Wayang Jek – Dhong. Berdasarkan wilayahnya, seni pedalangan Jawa  Timuran dapat dibagi menjadi empat versi/gaya, yaitu versi Lamongan yang meliputi Kabupaten Lamongan  dan  sekitarnya, sering disebut gaya pesisiran, versi Mojokertoan, yang meliputi Kabupaten Mojokerto  dan  Jombang, versi Porongan, meliputi Kabupaten  Sidoarjo, Surabaya, dan sekitarnya serta versi Malangan yang meliputi Kabupaten Malang  dan sekitarnya

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Cerita Wayang
    Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat ...
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Jawa
    Provinsi Jambi Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ...
  • Cerita Wayang
    Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat ...
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Jawa
    Provinsi Jambi Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa