Peneliti : Sugianto, dkk.
Tanggal Penelitian : 01-01-1984
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengungkap sistem pemajemukan bahasa Madura. Penelitian ini menggunakan teori linguistik struktural. Dua jenis data digunakan dalam penelitian ini, di antaranya korpus lisan dari para informan sebagai data utama dan cerita lisan yang direkam sebagai data kedua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif.
Penelitaian ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, dalam bahasa Madura ditemukan sistem pemajemukan kata berupa gabungan dua buah kata yang membentuk konstruksi pemajemukan yang memperlihatkan derajad keeratan yang tinggi. Susunan bangunannya lebih kokoh dan lebih tertutup sehingga merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kedua, pada kata majemuk bahasa Madura, ditemukan juga bentuk kemajemukan yang konstruksinya berstruktur renggang, yang berarti masih dapat dipisahkan oleh unsur lain. Ketiga, sistem pemajemukan yang berlaku pada bahasa Madura dapat berupa jenis-jenis: (1) kemajemukan yang terjadi dengan sistem konstituen yang pertama dapat diterangkan oleh konstituen yang kedua, (2) kemajemukan yang terjadi dengan sistem masing-masing konstituen tidak saling menerangkan, (3) kemajemukan yang terjadi dengan sistem konstituen yang pertama dikuatkan oleh kostituen kedua, dan (4) pemajemukan yang mengandung arti kiasan. Keempat, konstituen-konstituen pembentuk pemajemukan pada bahasa Madura umumnya berupa kata dasar. Kelima, pada kata majemuk bahasa Madura ditemukan konstruksi pemajemukan yang satu konstituen dasarnya adalah bentuk unik. Keenam, afiksasi pada pemajemukan bahasa Madura terjadi dengan cara (1) prefiks dan sufiks dipakai di awal dan di akhir bentuk dasar pemajemukan dan (2) prefiks n- ditemukan pada pemajemukan yang terbatas pada kata-kata tertentu. Ketujuh, perulangan yang terjadi pada pemajemukan bahasa Madura ialah perulangan suku akhir konstituen pertama kata majemuk. Kedelapan, perluasan pada pemajemukan hanya dapat diberikan atas keseluruhan kata majemuk.