Peneliti : Arif Izzak dan Dwi Laily Sukmawati
Tanggal Penelitian : 01-01-2008
Abstrak :
Kehidupan santri di pondok pesantren identik dengan kehidupan islami. Setiap perbuatan baik tindakan maupun ucapan merupakan sebuah cerminan dari kandungan ayat-ayat suci Al-quran. Tak ayal jika bahasa Arab digunakan sebagai bahasa komunikasi juga bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar. Dalam komunikasi sehari-hari ponpes Al-Amien memiliki peraturan yang mewajibkan para santrinya menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris hampir sepanjang waktu. Sementara bahasa Indonesia dan bahasa daerah hanya boleh digunakan pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Namun dibalik kondisi kebahasaan tersebut, ada upaya-upaya khusus yang dilakukan pihak ponpes Al-Amien untuk menyiasati agar bahasa Indonesia tetap digunakan meskipun tanpa harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya tersebut berupa penyediaan media seperti majalah yang memuat karya tulis para santri dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Dari empat media yang ada di Al-Amien, penulis tertarik untuk meneliti majalah Qalam khususnya pada rubrik “Kedai”. Rubrik tersebut menggunakan bahasa Indonesia yang sangat berbeda, aneh, dan unik bertolak belakang dengan kondisi kebahasaan di ponpes Al-Amien. Bahasa Indonesia yang digunakan merupakan ragam bahasa gaul yang sebenarnya tidak pernah mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Santri dilarang berhubungan dan berkomunikasi dengan masyarakat luar dan akses terhadap media baik cetak maupun elektronik sangat dibatasi.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan para santri, faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan para santri memilih menggunakan bahasa gaul, serta apa yang menyebabkan terjadinya interferensi dan campur kode pada majalah Qalam khususnya pada rubrik ”kedai”. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya pembinaan dan pengembangan bahasa serta dapat menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh kesadaran untuk menggunakan dan mengembangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya di kalangan remaja santri pondok pesantren. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode induktif yakni analisis yang dilakukan berdasarkan kumpulan data dan fakta kebahasaan di lapangan dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penelitian ini tidak berusaha membuktikan sebuah hipotesis namun lebih melakukan proses pengumpulan data dan fakta kebahasaan.
Melalui analisis data dapat disimpulkan bahwa pada majalah Qalam rubrik ”Kedai” ditemukan adanya interferensi dan campur kode yang dipengaruhi oleh faktor bilingualisme, heterogenitas, pengaruh bahasa gaul, dan peraturan atau kebijakan dari pengelola ponpes. Selain itu ditemukan pula bahwa bahasa gaul menempati tempat paling tinggi terhadap penggunaan bahasa pada rubrik “kedai”. Faktor-faktor yang menyebabkan para santri lebih memilih bahasa gaul pada majalah Qalam rubrik “kedai” dikarenakan faktor kebebasan, rubrik “kedai” merupakan rubrik santai, bahasa ibu, dan pengaruh media massa cetak dan elektronik.