Krakatau Award merupakan penghargaan sayembara sastra yang difokuskan pada cerpen dan puisi yang diadakan oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung. Krakatau Award pertama kali diadakan pada tahun 2002 dengan mengadakan Lomba Penulisan Puisi Se-Nasional. Krakatau Award yang diadakan Dewan Kesenian Lampung mendapat perhatian dan atensi dari banyak pihak, terutama pelaku, pengamat, dan pemerhati sastra Indonesia, karena pada awal diadakannya lomba ini (2002) tidak banyak Dewan Kesenian di Indonesia yang mengadakan lomba serupa dengan cakupan nasional.
Krakatau Award diadakan lebih untuk memperkenalkan Lampung pada masyarakat luas yang menitikberatkan pada objek wisata dan seni budaya daerah Lampung, sehingga para peserta harus tahu benar seni budaya dan objek wisata daerah Lampung. Oleh karena itu, tema-tema seni budaya dan objek wisata Lampung sangat lekat pada setiap puisi-puisi yang disayembarakan.
Peserta Krakatau Award berasal dari seluruh Indonesia, dengan domisili terjauh dari Pulau Sulawesi. Bahkan tahun 2003, ada peserta dari sebuah sekolah swasta di Kalimantan (yang merupakan bagian dari sebuah perusahaan tambang terkenal), mengirim 10 naskah lebih dan semua pesertanya adalah siswa SMU. Peserta Krakatau Award mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak pertama kali sayembara ini diadakan hingga pelaksanaan ketiga tahun 2004, jumlah peserta yang mengikuti sayembara ini meningkat pesat. Tercatat tahun 2004, jumlah peserta yang mengikuti Krakatau Award mencapai angka 400 karya puisi dari sekitar 200 penyair yang berasal dari berbagai daerah di tanah air. Naskah pemenang Krakatau Award 2002-2004 sudah diterbitkan dalam buku antologi. Krakatau Award 2005-2006 belum dibukukan karena keterbatasan dana.
Krakatau Award 2002 (Puisi)
Juri: Isbedy Stiawan ZS, Sapardi Joko Damoni (Jakarta), Sutardji Calzoum Bachri (Jakarta).
Diikuti lebih dari 70 peserta (210 judul puisi). Peserta berasal dari 23 kota dari 18 propinsi.
Pemenang:
I |
: |
Wayan Sunarta (Bali), "Taman Laut Krakatau (1)"
|
II |
: |
Komang Ira Puspitaningsih (Bali), "Rajabasa"
|
III |
: |
Endang Supriadi (Jakarta), "Krakatau adalah Bulan"
|
IV |
: |
Syaiful Irba Tanpaka (Lampung), "Biografi Kenangan Bumi Lampung"
|
Nominasi :
-
Agus Fitriandi (Jawa Barat), "Di Tari Sesan Benatok".
-
Asril Koto (Padang), "Mengenang Rajabasa".
-
Christian Cahyo Saputro (Lampung), "Canggot Bakha".
-
Gita Romadhona (Jakarta), "Mengundaki Ijan".
-
Idris Siregar (Sumut), "Malam di Lampung".
-
Jimmi Maruli Alfian (Lampung), "Melankolia Pangeran Riya".
-
Komang Ira Puspitaningsih (Bali), " Penyair Danau Ranau".
-
M. Thowaf Z (Yogyakarta), "Di Pantai Selaki".
-
Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta), "Di Tepi Bakauheni, Gairah itu Bergelora Kembali".
-
Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta), "Pulau dalam Diriku".
-
Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta), "Seseorang Bertanya tentang Pulaunya".
-
Sihar Ramses Simatupang (Jakarta), "Aku Mengenalmu Malam Itu".
-
Syaiful Irba Tanpaka (Lampung), "Perahu Dayung Teluk Lampung".
-
S. Yoga (Jatim), "Gajah".
-
Udo Z. Karzi (Lampung), "Liwa".
-
Viddy AD Daery (Jakarta), "Matahari Jam Sembilan Pagi di Lampung"
Krakatau Award 2003 (b)
Juri: Hamsad Rangkuti (Jakarta), Taufik Ikram Jamil (Riau), Djajat Sudrajat (tahun 2003 Pimred Lampung Post, kini Pimred Media Indonesia, Jakarta).
Pemenang:
I |
: |
MT. Zuharon (Yogyakarta) "Liur"
|
II |
: |
Maya Wulan (Yogyakarta), "Di Bawah Bulan Separuh"
|
III |
: |
Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta), "Cerita Ujung Pulau"
|
IV |
: |
Agus Hernawan (Sumbar), "Solitude"
|
Nominasi :
-
Zakh Syairum Majid Surono (Jakarta), "Manusia Bermata Biru"
-
Hasta Indriyana (Yogyakarta), "Nowou Lunik".
-
Andi Wasis (Jakarta), "Upacara".
-
Alex R (Jakarta, tahun 2003 masih di Lampung), "Jika Hujan Jadi Turun di Tanjungkarang".
-
Satmoko Budi Santoso (Yogyakarta), "Sampan Bercadik yang Menepi di Pantai Krui".
- Wayan Sunarta (Bali), "Muli Sikep Danau Ranau".
Krakatau Award 2004 ( Puisi)
Juri: Isbedy Stiawan ZS, Iswadi Pratama, Zen Hae (Jakarta). Diikuti sekitar 150 peserta dan 350-an naskah puisi. Peserta dari seluruh Indonesia.
Pemenang:
I |
: |
Y. Wibowo (Lampung) "Narasi Dari Pesisir"
|
II |
: |
Inggit Putria Marga (Lampung) "Raung"
|
III |
: |
Jimmy Maruli Alfian (Lampung) "Ranah Kembara (Kota Saya dalam tas Tangan Wanita)
|
IV |
: |
Nur Wahida Idris (Yogyakarta) "Dadi"
|
Nominasi:
-
Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta) "Sajak Anak Krakatau"
-
Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta) "Lagu Purba Para Peladang Lampung Utara"
-
S. Yoga (Jawa Timur) "Lampung Kenangan"
-
Satmoko Budi Santoso (Yogyakarta) "Hikayat Pemburu Gading"
-
Satmoko Budi Santoso (Yogyakarta) "Berlayar ke Tepi Krui"
-
Endang Supriadi (Jakarta) "Di Sisi Krakatau Aku Mengigau"
-
Sunlie Thomas Alexander (Yogyakarta) "Bakauheni"
-
Sunlie Thomas Alexander (Yogyakarta) "Kepada Muli (2)"
-
Wayan Sunarta (Bali) "Rajabasa"
-
Wayan Sunarta (Bali) "Teluk Lampung"
-
Wayan Sunarta (Bali) "Taman Laut Krakatau (3)"
-
Endra Effendi (Bali) "Teluk Lampung yang Murung"
-
Pranita Dewi (Bali) "Muli"
-
M. Thowaf Zuharon (Yogyakarta) "Sebongkah Karang Tanjung Tua, 1856"
-
Agus Hernawan (Palembang) "Sebuah Kota, Seseorang dan Layang-layang"
-
Adri Sandra (Payakumbuh) "Lampung Masih di Sini"
-
Nur Wahida Idris (Yogyakarta) "Lampung"
Krakatau Award 2005 (Cerpen)
Juri: Isbedy Stiawan ZS, Yanusa Nugroho (Jakarta), Linda Christanty (Jakarta)
Pemenang:
I |
: |
Tidak ada
|
II |
: |
St. Fatimah (Jawa Timur), "Di Dusun Lembah Krakatau"
|
III |
: |
Olyrinson (Riau), "Bulan Ngapapekon"
|
IV |
: |
Tary (Jakarta), "Sepasang Mata Muli"
|
V |
: |
Rendi Fadillah (Palembang ), "Kembang Api Buatan Tuhan"
|
5 (Lima) Nominasi:
-
Wa Ode Wulan Ratna (Jakarta) "Cari Aku di Canti",
-
Sulaiman Tripa (Jakarta) "Beranda tak Beratap",
-
M. Ramadhan Batubara (Yogyakarta) "Nemui Nyimah",
-
Helen Chandra (Jawa Timur)"Laki-laki yang Takut Kecoa",
-
Anindita Siswanti Thayf (Yogyakarta) "Selendang Warah"
Krakatau Award 2006 (Puisi)
Juri: Isbedy Stiawan ZS, Budi P. Hatees, Acep Zamzam Noor (Tasikmalaya)
Diikuti 141 peserta (346 naskah puisi). Peserta berasal berbagai propinsi, seperti DI Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, NTB, Bali, Madura, Riau, Kalsel, dan Sulsel.
Pemenang:
I |
: |
Jimmy Maruli Alfian (Lampung), judul "Tamsil Damar Batu"
|
II |
: |
Anton Kurniawan (Lampung) judul "Nyanyian tentang Tujuh Anak Tangga Rumah Panggung"
|
III |
: |
Fina Sato (Bandung), judul "Dongeng Poyang Sepanjang Sungai"
|
IV |
: |
Hasan Aspahani (Batam), judul "Pulau Kampung Pukau Lampung"
|
Nominasi:
-
Komang Ira Puspitaningsih (Yogyakarta) "Malam Jaga Damar",
-
Muhammad Badri (Bogor) "Bulan Menawan di Keratuan"
-
ST Fatimah (Jawa Timur) "Bakauheni dan Secangkir Kopi: Aroma Nostalgia"
-
Lupita Lukman (Lampung) "Mimpi Potong Rambut"
-
MT Zuharon (Yogyakarta) "Sebuah Panggung Bernama Lampung"
-
Deny Ardiansyah (Jawa Timur) "Telah Kutitipkan Berkarung-karung Rindu Padamu"